.webp)
Pihak Paku Buwono XIV Purbaya merespons rombongan Kementerian Kebudayaan dan Paku Buwono XIV Mangkubumi yang masuk ke dalam Panggung Sanggabuwono saat peresmian semalam. Pengageng Sasana Wilapa Paku Buwono XIV Purbaya, GKR Panembahan Timoer Rumbay, mengatakan tidak ada rembukan soal masuk ke sana.
Dirinya menyebut apa yang dilakukan itu termasuk dalam pelecehan adat. Apalagi, Panggung Sanggabuwono sendiri dianggap sakral.
"Kalau yang Sanggbuwono, kami tidak diajak rembukan untuk masalah, mereka akan naik. Menurut saya sih itu pelecehan, pelecehan adat ya," katanya dihubungi awak media, Rabu (17/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rumbay menyebut bahwa Sanggabuwono merupakan tempat sakral yang digunakan hanya untuk raja. Selain itu, yang diperbolehkan masuk yang sudah disumpah raja.
"Ya, setahu kami, itu tempat sakral yang dipergunakan hanya untuk raja dan orang-orang yang, sudah disumpah raja untuk melakukan upacara, itu saja," terangnya.
Sementara di Museum Keraton Solo, Rumbay menyebut sudah ada rembukan. Di mana setelah meninjau pintu museum kembali ditutup
"Sudah, sudah ya. Kami kan mempersilakan siapapun yang mau masuk (museum), monggo. Kan memang tidak apa-apa, memang tidak apa-apa. Kalau ketika selesai kami tutup kembali ya, wong wis bengi (sudah malam) masa museumnya mau dibuka terus," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, meresmikan Panggung Sanggabuwono dan Museum Keraton Solo pascarevitalisasi. Fadli Zon, Paku Buwono XIV Mangkubumi dan Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA). GRay Koes Murtiyah Wandansari sempat masuk ke dalam Sanggabuwono.
Dari pantauan detikJateng, Paku Buwono XIV Mangkubumi membuka pintu Sanggabuwono untuk mempersilakan masuk Fadli Zon. Selanjutnya, rombongan masuk ke Sanggabuwono dari lantai satu sampai ke lantai tiga.
Rombongan juga sempat melihat ke bawah kepada tamu yang hadir. Paku Buwono XIV Mangkubumi juga sempat diteriaki 'Sunan' oleh kerabat dan tamu undangan.
"Setelah saya lihat, ya saya juga terus memonitor dari waktu ke waktu meskipun tidak selalu hadir, tapi ada dari Kementerian Kebudayaan, ada Ibu Putri, ada Pak Basuki, ada dari BPK yang selalu memonitor perkembangan dalam proses revitalisasi," kata Fadli Zon usai melihat Sanggabuwono, Selasa (16/12).
Menurut Fadli Zon, revitalisasi tersebut sudah dilakukan sejak Januari 2025 dan selesai sesuai waktu. Selanjutnya, akan dilakukan revitalisasi di ruang lainnya.
"Revitalisasi dari Panggung Sanggabuwono ini. Saya baru melihat dan sudah selesai yang telah dikerjakan sejak Januari 2025. Selain itu juga, tata pamer dari koleksi Museum Keraton Surakarta ini dalam rangka untuk menjaga warisan budaya kita. Nanti akan kita lakukan di ruangan lainnya," bebernya.
(apl/afn)
