Proyek peningkatan jalan Sembungin-Plosorejo Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora senilai Rp 1,5 miliar molor. Proyek sepanjang hampir 900 meter itu harusnya rampung Senin (15/12), namun baru dikerjakan sekitar 100 meter.
"Seharusnya tanggal 15 selesai, ini sudah tanggal 16," kata Kepala Desa Plosorejo, Akhmad Muslih saat dimintai konfirmasi melalui ponsel, Selasa (16/12/2025).
Akhmad mengaku sudah mengecek kondisi perbaikan ruas jalan, namun tidak ada pekerjaan. Warganya juga banyak yang mengeluh dan mempertanyakan selesainya proyek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi saya sudah cek lokasi, tidak ada pengerjaan dan tidak ada pengecekan dari PUPR. Banyak warga yang mengeluh, agar bisa diselesaikan," terangnya.
Berdasarkan kondisi di lokasi, terdapat papan informasi mengenai proyek tersebut. Beberapa alat berat terparkir di sekitar lokasi. Tetapi tidak ada pekerjaan dan tidak ada material.
Berdasarkan informasi yang tertera, proyek jalan Plosorejo-Sembungjn Kecakatan Banjarejo, Kabupaten Blora dikerjakan oleh CV. Bintang Timur, dengan pengawas dari CV. Archidas Design.
Proyek itu senilai Rp 1.547.908.000,00 dari APBD Kabupaten Blora dengan volume jalan aspal 896 meter x 3 meter. Proyek dimulai pada (4/9) dan selesai (15/12).
Salah seorang warga, Khusairi (52), mengatakan peningkatan jalan ini baru diaspal sekitar 3 hari lalu. Jalan itu baru diaspal sekitar 100 meter. Dia mengatakan pekerjaan tidak dilanjutkan karena ada kerusakan pada mesin.
"(Baru diaspal 100 meter?) Iya. Aspal itu sudah 3 hari. Tidak dilanjutkan karena mesin (alat berat, red) rusak," jelasnya ditemui di sekitar lokasi.
Kondisi proyek peningkatan ruas jalan Plosorejo-Sembungin Kecamatan Banjarejo, Blora tidak ada pengerjaan dilakukan. Foto: Achmad Niam Jamil/detikJateng |
Menurutnya, material juga telat datang dan jalan baru diperbaiki sekitar 1,5 bulan dari kalender pengerjaan.
"Terutama material telat sampai sekitar 1,5 bulan. Mau garap, mau aspal tapi mesin rusak. Seharusnya ya sudah selesai, ini molor sampai beberapa hari," ucap Khusairi.
Dia sendiri tidak mengetahui kenapa proyek senilai 1,5 miliar dengan 103 hari kalender pengerjaan molor.
"Kalau harapan warga itu supaya cepat selesai, garapannya cepat selesai, biar warga enggak protes. Kesalahan mungkin ya namanya pemborong masalahnya apa kita juga enggak tahu," jelasnya.
Khusairi menurutkan, akibat perbaikan jalan yang berlum rampung tidak sedikit pengguna jalan yang terjatuh. Untuk itu dia pun berharap agar proyek segera dirampungkan.
"Kalau korban belum ada. Ada yang jatuh tapi tidak apa apa, itu ada 2 atau 3 orang lah," terangnya.
"Namanya pengendara ya terganggu. Tapi kalau panas debu masuk ke rumah semua, mungkin kena kricak (batu kerikil), tapi mau gimana lagi. Mintanya ya supaya cepat diselesaikan supaya warga tenang," bebernya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Blora, Nidzamudin Al Huda, saat ditemui di kantornya mengaku adanya keterlambatan proyek pembangunan jalan kabupaten tersebut.
"Kan sudah telat. Ada keterlambatan, telat beberapa hari. Aslinya ya sudah kita oyak-oyak," ungkapnya.
Kondisi proyek peningkatan ruas jalan Plosorejo-Sembungin Kecamatan Banjarejo, Blora tidak ada pengerjaan dilakukan. Foto: Achmad Niam Jamil/detikJateng |
Ia menyampaikan, proyek Jalan Plosorejo-Sembongin itu belum terlaksana 40 persen. Ditambah lagi, kontraktor proyek sudah menerima uang muka 30 persen dari nilai kontrak. Jika proyek sudah 40 persen pihak PUPR bisa melakukan take over, apabila rekanan tidak sanggup menyelesaikan.
"Ini kan harus lihat progres lapangan. Minggu ini konsentrasi rampung semua. (Selesai berapa persen?) Belum ada laporan dari Bina Marga," terangnya.
Dia mengaku telah memberikan sanksi kepada penyelenggara proyek.
"Sudah kita SP (surat peringatan) 2. Masyarakat kan pengennya cepat rampung. Kan akses manfaat, kalau dalan alus kan dapat manfaatnya," ucap Huda.
(apl/afn)













































