Kata Prabowo soal Status Bencana Nasional: Situasi Terkendali

Nasional

Kata Prabowo soal Status Bencana Nasional: Situasi Terkendali

Tim detikcom - detikJateng
Selasa, 16 Des 2025 10:23 WIB
Kata Prabowo soal Status Bencana Nasional: Situasi Terkendali
Presiden Prabowo pimpin Sidang Kabinet Paripurna, Senin (15/12/205). (Foto: Biro Sekretariat Presiden)
Solo -

Presiden Prabowo Subianto mengakui banyak yang ingin penetapan status bencana nasional terkait bencana di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Menanggapi hal itu, Prabowo menyebut situasi masih terkendali.

Dikutip dari detikNews, hal itu disampaikan Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025). Dia menyinggung ada pihak yang teriak-teriak agar bencana di Sumatera ditetapkan bencana nasional.

"Ada yang teriak-teriak ingin ini dinyatakan bencana nasional. Kita sudah kerahkan, ini tiga provinsi dari 38 provinsi. Jadi, situasi terkendali. Saya monitor terus, ya," kata Prabowo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia memastikan pemerintah sudah mengirim kekuatan penuh untuk menangani bencana. Selain itu proses rehabilitasi dan rekonstruksi juga sedang disusun.

"Dan kita sudah merencanakan segera akan kita bentuk, apakah kita namakan badan atau Satgas, rehabilitasi dan rekonstruksi. Segera kita akan bangun hunian-hunian sementara dan hunian-hunian tetap," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Prabowo juga menjelaskan soal pembangunan 2.000 hunian tetap yang akan segera mulai dibangun. Ia memerintahkan Menteri Perumahan agar pembangunan disegerakan.

"Bahkan mungkin saya dapat laporan dari Menteri Perumahan ya, mungkin mulai hari Minggu ini kita sudah mulai membangun 2.000 rumah. Kemungkinan rumah ini bisa langsung aja jadi rumah tetap, ya. Jadi, semua unsur juga nanti bekerja sama, ya. Jangan ada alasan cari lahan dan sebagainya. Pakai lahan milik negara yang ada. Kalau perlu PTPN, kalau perlu konsesi-konsesi hutan itu kita pakai semua," ujarnya.

Selain itu Prabowo juga menyebut soal pengerahan besar-besaran aparat dan alutsista. Sebanyak 50 ribu personel TNI-Polri dikerahkan ke lokasi bencana untuk melakukan penanganan.

"Kita sudah mengerahkan lebih dari 50.000 TNI dan Polri. Itu setingkat 50 batalion sudah dikerahkan di daerah terdampak. Kalau dibilang negara tidak hadir, ah, ya, kita waspada saja," tegasnya.

Disebutkan, ada lebih dari 60 helikopter dan belasan pesawat yang beroperasi dari beberapa titik untuk mendukung distribusi logistik, evakuasi, serta menjangkau wilayah-wilayah yang belum dapat diakses jalur darat. Sebanyak 1.000 alat berat dikirim termasuk truk, ekskavator, tangki air bersih dan air minum, serta toilet portabel. Pemerintah juga tengah mengerjakan 50 jembatan Bailey dengan 7 jembatan telah selesai dibangun.

Sejumlah akses jalan darat juga disebut sudah kembali pulih meski masih ada yang terisolir akibat kondisi alam. Prabowo juga menegaskan pemulihan butuh kehati-hatian, termasuk soal listrik di wilayah yang masih tergenang.

"Kita tidak bisa menyelesaikan semua dalam tiga atau lima hari. Mungkin dua sampai tiga bulan aktivitas akan benar-benar normal. Namun alhamdulillah, sebagian besar listrik sudah menyala dan terus kita percepat dengan tetap mengutamakan keselamatan," katanya.

Prabowo menegaskan bahwa seluruh kementerian terkait terus berada di lapangan, termasuk Kementerian PU, PLN, Kementerian Kesehatan, serta BMKG yang terus memberikan peringatan dini terkait dinamika cuaca ekstrem di kawasan.




(alg/ahr)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads