Beredar video kepala desa dari Kabupaten Magelang berjoget-joget saat demo di Jakarta menuai perhatian di media sosial. Kepala Desa itu diketahui berasal dari Somokaton, Kecamatan Ngluwar bernama Icha.
Video tersebut viral di media sosial baik di akun TikTok maupun Instagram. Untuk TikTok salah satunya diunggah dalam akun @suararakyat_45 sehari yang lalu. Saat dilihat detikJateng, postingan tentang Bu Kades di akun tersebut disukai sekitar 36,6 ribu TikToker.
Kemudian ada 21,1 ribu orang yang memberikan komentar. Lalu unggahan itu telah dibagikan kurang lebih 2.972 kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepala Desa Demo Tuntut Cabut Aturan Menteri Keuangan Tentang Pengalokasian Dana Desa.
Para pengunjuk rasa meminta Presiden Prabowo Subianto mencabut sejumlah aturan, terutama peraturan menteri keuangan (PMK) Nomor 81 tahun 2025 tentang Pengalokasian Dana Desa, penggunaan dan penyaluran dana desa tahun anggaran 2025," demikian narasi dalam akun TikTok @suararakyat_45 seperti dilihat detikJateng, Rabu (10/12/2025).
Dalam video tersebut, terlihat Kepala Desa Somokaton, Icha memakai seragam cokelat khas PNS. Dia tampak berjoget-joget bersama sejumlah orang lain yang juga berseragam cokelat.
Saat dimintai konfirmasi, Icha menyebut unggahan yang viral itu adalah video lama. Dia mengaku tak ikut demo yang digelar Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (DPP Apdesi) di Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (8/12) lalu.
"Ya kan itu video lama. Ini barusan saya juga di WA dari Polres (menanyakan video tersebut). Itu kan video sudah lama waktu apa (tahun 2023), tuntutan naik jabatan, kenapa di-framing sekarang?," kata Icha saat dihubungi detikJateng, Rabu (10/12).
Dia menjelaskan video itu diambil saat demo para kades saat menuntut perpanjangan masa jabatan pada 2023 silam. Dia mengaku mengikuti demo tersebut sebagai solidaritas.
"(Video lama ikut demo) Karena dulu minta perpanjangan jabatan itu. Iya, karena itu kita solidaritas Kabupaten Magelang berangkat. Berangkat semua, tidak kami pungkiri, karena memang kita solidaritas, ya nyatanya hasilnya kan seperti ini. Alhamdulillah masyarakat menerima dengan senang hati, bahkan mereka (warga) maunya tetap dibimbing saya," jelas dia.
Icha pun merasa dirugikan terkait penyebaran video lawasnya itu. Dia menegaskan tak ada aturan yang dilanggarnya.
"Terus hal-hal seperti itu kan ini banyak menurut saya banyak buzzer yang akan menjatuhkan Kades. Karena tidak semua Kades itu kelakuannya bejat. Tapi, kan hanya oknum-oknum tertentu toh yang seperti itu, ya di Magelang juga pun adalah beberapa, tapi kan ya tidak semua. Dan seperti saya, wonge apa adanya, A-A B-B. Karena selagi saya di jalan, di rel yang pas, di rel yang benar, saya tidak takut apapun," ujar Icha.
"Saya tidak melanggar aturan dan tidak menggunakan yang bukan hak saya. Saya siapa pun tak hadapin, karena memang kenyataannya seperti itu, jangan hanya karena oknum terus disamaratakan," imbuh Icha.
Icha menegaskan tidak ada arahan di Kabupaten Magelang untuk berangkat demo ke Jakarta pada Senin (28/12). Ia menyampaikan pada hari tersebut melayani warga yang membutuhkan pelayanan.
"Saya 28 jam lho melayani masyarakat saya dan ambulans saya driver-in sendiri untuk melayani masyarakat. Nah, hari Senin itu saya dua kali (mengantar) pasien kontrol itu RSUD Sleman sama RSUD Muntilan. Jadi mereka tahu saya ada di mana, saya tidak ikut demo," tegasnya.
"Di Magelang kan tidak ada arahan untuk berangkat. Jadi biasanya kan kami solidaritas, tapi karena tidak ada arahan, ya kami adem ayem," tambah Icha.
Saat disinggung termasuk 139 desa di Kabupaten Magelang yang tidak bisa mencairkan dana desa (DD) tahap kedua, Icha memastikan desanya aman.
"Karena memang kami disiplin kerjanya. Alhamdulillah kuat," ujarnya.
(ams/alg)











































