Dua pelari trail run Siksorogo Lawu Ultra 2025 yang meninggal dunia, Pujo Buntoro (55) dan Sigit Joko Poernomo (45), tidak akan mendapatkan asuransi. Meski begitu, pihak panitia menyatakan sudah memberikan tali asih kepada keluarga korban.
Dewan Pembina Siksorogo Lawu Ultra 2025, Tony Harmoko, mengatakan asuransi hanya diberikan kepada peserta yang mengalami kecelakaan. Seperti, jatuh ke jurang, tertimpa pohon, atau tersandung.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak asuransi bahwa bahwa asuransi itu hanya meng-cover terkait dengan kecelakaan beserta pelarian. Seperti jatuh ke jurang. Yang kedua misalnya kejatuhan pohon. Yang ketiga tersandung dan sebagainya itu merupakan kecelakaan dalam event itu yang ter-cover di dalam asuransi," katanya kepada awak media di Gedung DPRD Karanganyar, Senin (8/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tony menyebut, karena korban terkena serangan jantung, maka tidak ditanggung oleh asuransi. Meski begitu, pihaknya tetap memberikan tali asih kepada keluarga dua peserta.
"Karena beliau berdua terkena serangan jantung sehingga itu tidak di-cover oleh asuransi. Kami, panitia Siksarogo, sudah menyampaikan santunan tali asih kami. Sebagai bagian dari duka kami yang terdalam kepada kedua keluarga. Tadi sekaligus pas kami melayat di rumah duka," bebernya.
Tony sendiri enggan menyebutkan nominal tali asih yang diberikan oleh komunitas Siksorogo kepada keluarga. Ia mengatakan, tali asih tersebut sebagai bentuk duka kepala keluarga.
"Saya enggak usah menyebutkan semuanya, tapi kami sebagai bagian dari rasa duka kami, empati kami kepada keluarga. Itu kami memberikan santunan tali asih itu dari komunitas dan nilainya tidak perlu saya sebutkan ya," tegas Tony.
Diberitakan sebelumnya, ajang trail run di Gunung Lawu bertajuk Siksorogo Lawu Ultra berujung duka. Dua peserta lari dinyatakan meninggal dunia diduga kena serangan jantung.
Insiden ini terjadi pada Minggu (7/12) pagi. Kedua peserta lari, yakni Pujo Buntoro (55) dan Sigit Joko Purnomo (45), meninggal dunia saat mengikuti race.
"Iya leres, dua orang meninggal terkena serangan jantung," kata Dewan Pembina Siksorogo Lawu Ultra 2025, Tony Harmoko, dihubungi awak media, Minggu (7/12).
Pujo dilaporkan meninggal saat race Bukit Cemoro Wayang kilometer 8, sedangkan Sigit dilaporkan meninggal di Bukit Mitis kilometer 12. Keduanya disebut dinyatakan sehat sebelum mengikuti lomba lari ini.
"Sebelum race dimulai mereka keadannya fit bugar, tidak ada masalah apapun," kata Tony.
(apu/afn)











































