Panitia Siksorogo Bakal Evaluasi Rute Buntut 2 Pelari Meninggal Saat Race

Panitia Siksorogo Bakal Evaluasi Rute Buntut 2 Pelari Meninggal Saat Race

Tara Wahyu NV - detikJateng
Senin, 08 Des 2025 14:11 WIB
Panitia Siksorogo Bakal Evaluasi Rute Buntut 2 Pelari Meninggal Saat Race
Direktur Acara Siksorogo, Rachmat Septiyanto ditemui di rumah duka Pujo Buntoro, di Karanganyar, Senin (8/12/2025). (Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng)
Karanganyar -

Panitia trail run Siksorogo Lawu Ultra 2025 akan melakukan evaluasi buntut adanya dua pelari yang meninggal dunia. Selain race, pihaknya juga akan mengevaluasi tim medis.

"Evaluasi jelas untuk rutenya akan kita evaluasi lagi yang pertama, terus kemudian untuk tenaga medisnya mungkin akan kita tambah," kata Direktur Acara Siksorogo, Rachmat Septiyanto, ditemui di Karanganyar, Senin (8/12/2025).

Rachmat mengatakan tim evakuasi akan ditambah dan disebar di titik-titik yang lebih banyak. Hal itu, kata dia agar lebih bisa cepat tertangani bila ada kejadian serupa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terus untuk, apa namanya, tim evakuasi harus kita sediakan di lebih banyak lagi titik-titiknya biar lebih cepat lagi kita bisa menanganinya," ungkapnya.

Rachmat menyebut, peserta lari Siksorogo tahun ini lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Di mana peserta yang ikut mencapai 5.700 orangnya dari dalam dan luar negeri.

ADVERTISEMENT

"Karena memang tahun ini juga sebenarnya kebetulan pesertanya yang lebih banyak, makanya mungkin kita kurang personel," ungkapnya.

Dirinya mengaku untuk Siksorogo Lawu Ultra 2025 ada rute yang berubah. Di mana rute tersebut lebih panjang dan lebih tinggi.

"Untuk tahun ini kebetulan ada perubahan karena tahun sebelumnya ada rute yang longsor. Makanya kita alihkan yang lebih aman meskipun itu agak sedikit lebih tinggi," bebernya.

Meski begitu, Rachmat menyebut untuk rute 120 kilometer terbilang aman.

"Rute yang panjang aman, aman semua, sudah selesai aman semua," bebernya.

Harus Kantongi Surat Sehat

Di kesempatan yang sama, Ketua Panita Siksorogo Lawu Ultra 2025, Brilianto mengatakan seluruh peserta baik dari rute 7 kilometer hingga 120 kilometer hari mengantongi surat sehat.

"Iya surat sehat, surat pelepasan tanggung jawab. Itu kita sudah sertakan di awal semua. Serta sertifikat-sertifikat, terutama yang ultra," ucapnya.

Sementara itu, koordinator medis dan fisio, Kristiawan menyebut cek kondisi kesehatan juga dilakukan sebelum race dilakukan. Menurutnya, cek kesehatan bisa dilakukan dk Rumah Sakit Bhayangkara.

"Ada, cek kesehatan ada. Kita ada dari Rumah Sakit Bhayangkara itu ada cek kesehatan. Jadi, semua peserta itu sebenarnya sudah dibekali surat sehat. Jadi, semua yang ingin ikut SLU 2025 ini memang wajib memiliki surat sehat," jelasnya.

Panitia menegaskan bahwa peserta yang ikut sudah mengantongi surat sehat. Apabila, tidak mengantongi surat sehat maka tidak diperbolehkan ikut.

"Apabila tidak mempunyai, maka harus dicari atau memeriksakan kepada rumah sakit atau klinik terdekat dengan dokter beresep. Untuk semua kategori dari 7 kilometer sampai 120 kilometer itu semuanya. Jadi, kalau tidak ada ya kita tidak terima. Jadi, tidak bisa mengambil race pace, tidak bisa mengambil nomor dada," tegasnya.

"Karena itu sudah menjadi apa, SOP kita, seperti itu. Jadi kita di West Center Itu ada dokter yang standby. Ada 10 dokter, 45 perawat dan 12 ambulans," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, dua pelari di event Siksorogo Lawu Ultra 2026, Pujo Buntoro (55) dan Sigit Joko Poernomo (45) meninggal dunia saat race. Diketahui, Pujo dan Sigit merupakan aparatur sipil negara (ASN).

Dewan Pembina Siksorogo Lawu Ultra 2025, Tony Harmoko, mengatakan bahwa Pujo merupakan ASN di Kementerian Agama (Kemenag) Kota Solo, sedangkan Sigit merupakan ASN Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI.

"Betul beliau (Sigit) ASN di Kementerian Pariwisata dan Pak Pujo ASN di Kemenag Solo," kata Tony ditemui di rumah duka almarhum Pujo Buntoro di Desa Tegalwinangun, Karanganyar, Senin (8/12).




(aku/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads