Hukum Membaca Surat Pendek setelah Al-Fatihah Saat Sholat, Wajib atau Tidak?

Anindya Milagsita - detikJateng
Senin, 08 Des 2025 14:10 WIB
Ilustrasi sholat. Foto: Freepik
Solo -

Dalam rangkaian sholat ada bacaan surat pendek yang diamalkan setelah Al-Fatihah. Namun, bagaimana hukum membaca surat pendek dalam Al-Quran? Apakah wajib? Berikut penjelasan lengkapnya.

Sebagaimana diketahui, saat mengerjakan sholat ada berbagai ketentuan dan rangkaian bacaan hingga gerakan yang perlu dilakukan oleh setiap muslim. Salah satu di antaranya adalah membaca surat pendek setelah selesai membaca Al-Fatihah.

Sebelumnya, perlu dipahami terlebih dahulu bahwa ibadah sholat adalah wajib hukumnya. Seperti halnya tertuang dalam firman Allah SWT di dalam Al-Quran. Menurut buku 'Pembinaan Ibadah Sholat untuk Anak TK & TPA dan Masyarakat' karya Endang Switri, MPdI, dkk., kewajiban sholat salah satunya disampaikan dalam Surat Al-Baqarah ayat 43. Sebagaimana Allah SWT berfirman:

وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرّٰكِعِيْنَ ۝٤٣

Wa aqîmush-shalâta wa âtuz-zakâta warka'û ma'ar-râki'în.

Artinya: "Tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk."

Kendati hal tersebut sudah menjadi rutinitas sehari-hari yang dikerjakan selama ini, tapi mungkin tidak sedikit orang yang bertanya-tanya tentang hukum mengerjakannya. Termasuk sebagai hal yang wajib atau sunnah untuk dikerjakan.

Namun, bagaimana dengan hukum membaca surat pendek setelah Al-Fatihah? Berikut penjelasan lengkapnya.

Poin Utamanya:

  • Membaca surat pendek setelah Al-Fatihah dalam sholat hukumnya sunnah, kecuali dalam sholat jenazah yang tidak disunnahkan.
  • Membaca Al-Fatihah adalah wajib di setiap rakaat baik dalam sholat fardhu maupun sunnah. Sholat tidak sah jika Al-Fatihah sengaja ditinggalkan.
  • Tata cara sholat dimulai dari niat, takbir, membaca Al-Fatihah dan surat pendek, rukuk, i'tidal, sujud, tasyahud awal maupun akhir, hingga salam sebagai penutup.

Hukum Membaca Surat Pendek dalam Sholat

Mengenai hukum membaca surat pendek dalam sholat ada beberapa pendapat dari para ulama. Beberapa di antaranya sepakat bahwa membaca surat pendek dalam sholat adalah sunnah.

Menurut buku 'Buku Induk Doa dan Zikir' karya Kasimun, sesudah membaca surat Al-Fatihah setiap muslim disunnahkan melanjutkannya dengan bacaan suatu surat di dalam Al-Quran. Baik itu saat pengerjaan sholat fardhu maupun sunnah. Namun, hal ini tidak berlaku pada sholat jenazah, yang mana pendapat paling shahih menyebut tidak disunnahkan membaca surat pendek saat mengerjakan sholat jenazah.

Lebih lanjut, seseorang boleh memilih bacaan surat pendek setelah Al-Fatihah saat mengamalkan sholat fardhu atau sunnah. Apabila bisa membaca suatu surat secara lengkap. Namun, tidak ada larangan untuk membaca sebagian dari surat.

Kendati begitu, lebih afdal membaca surat pendek saja. Sebaliknya, surat panjang bisa diamalkan bagi orang yang menguasainya.

Pendapat senada juga disampaikan dalam buku 'Fikih Empat Madzhab Jilid 1' oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi, yang menyebut membaca surat pendek setelah Al-Fatihah disunnahkan. Hal yang palng utama memanglah membaca satu surat secara lengkap, minimal tiga ayat.

Apabila kaum muslim menguasai surat yang lebih panjang, maka lebih utama lagi. Kendati begitu, pembacaan surat pendek harus setelah Al-Fatihah. Sebab, apabila seorang membaca surat lain selain Al-Fatihah terlebih dahulu, maka tidak dihitung sebagai ibadah sunnah.

Kondisi tersebut membuat orang yang bersangkutan perlu mengulang kembali bacaannya agar surat Al-Fatihah dibaca terlebih dahulu. Baru kemudian dilanjutkan dengan surat pendek agar mendapatkan nilai sunnahnya. Wallahu a'lam bishawab.

Apakah Membaca Al-Fatihah Saat Sholat Wajib?

Berbeda dengan bacaan surat pendek yang beberapa ulama menuturkan sebagai hal yang sunnah, membaca surat Al-Fatihah justru wajib hukumnya. Hal ini telah disampaikan dalam sejumlah riwayat hadits.

Salah satunya seperti yang dijelaskan dalam buku 'Shalatul Mu`min, Buku Induk Shalat (HC)' karya Kasimun, saat mengerjakan sholat diwajibkan membaca Al-Fatihah. Termasuk saat seorang muslim mengerjakan sholat berjemaah yang mana mereka diposisikan sebagai makmum.

Menurut riwayat dari Ubadah bin Shamit yang menyebutkan:

لَعَلَّكُمْ تَقْرَءُونَ خَلْفَ إِمَامِكُمْ؟ قُلْنَا نَعَمْ هَذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لَا تَفْعَلُوا إِلَّا بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَإِنَّهُ لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأُ بِهَا

Artinya: "(Nabi bertanya:) 'Benarkah tadi kalian membaca di belakang imam kalian?' Kami (para sahabat) menjawab: 'Benar, kami membaca dengan jahr, wahai Rasulullah.' Beliau bersabda: 'Janganlah kalian membaca, kecuali membaca Al-Fatihah, sebab tiada shalat bagi orang yang tidak membaca Al-Fatihah'." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi

Pendapat tersebut senada dengan riwayat Muhammad bin Abi 'Aisyah yang meriwayatkan dari seorang sahabat Nabi bahwa:

لَعَلَّكُمْ تَقْرَءُونَ وَالْإِمَامُ يَقْرَأُ؟ قَالُوا إِنَّا لَتَفْعَلُ قَالَ لَا إِلَّا أَنْ يَقْرَأَ أَحَدُكُمْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ

"Rasulullah pernah bertanya: 'Benarkah tadi kalian membaca sewaktu imam membaca?' Mereka menjawab: 'Benar, kami melakukannya.' Beliau bersabda: 'Janganlah kalian membaca, kecuali membaca Al-Fatihah'." (HR. Ahmad. Isnad hadis ini di-hasan-kan Ibnu Hajar dalam At-Talkhishul Habir, 1/231.

Lebih lanjut, di dalam buku 'Fikih Empat Madzhab Jilid 1' oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi, disebutkan pembacaan surat Al-Fatihah difardhukan pada setiap rakaat sholat. Apabila ada kaum muslim yang dengan sengaja meninggalkan surat Al-Fatihah pada satu rakaat saja, maka sholatnya dianggap tidak sah.

Kewajiban membaca surat Al-Fatihah tersebut berlaku, baik itu sholat fardhu maupun sunnah. Wallahu a'lam.

Tata Cara Sholat dari Awal sampai Akhir

Setelah memahami hukum membaca surat pendek dan Al-Fatihah sebagai bagian dari rangkaian sholat, saatnya memahami tata cara sholat dari awal sampai akhir. Pada kesempatan ini akan diuraikan contoh tata cara sholat Dzuhur dalam jumlah 4 rakaat.

Dihimpun dari buku 'Panduan Shalat Praktis & Lengkap' karya Ust Syaifurrahman El-Fati, berikut tata cara sholat dari awal sampai akhir untuk dijadikan sebagai acuan bagi kaum muslim.

1. Berdiri Tegak Menghadap Kiblat

Apabila Anda mampu mengerjakan sholat dalam posisi biasanya, maka berdiri tegak menghadap kiblat. Kemudian bagi yang tidak mampu, dapat sambil duduk menghadap kiblat.

2. Membaca Niat Sholat

Selanjutnya, bacalah niat di dalam hati sesuai niat sholat yang akan dikerjakan. Bacaan niat dapat disesuaikan dengan situasi. Baik itu sholat fardhu atau sunnah hingga sholat yang dikerjakan sendirian maupun berjemaah. Misalnya saja sholat Dzuhur yang dapat diniatkan dengan bacaan:

أَصَلَّى فَرْضَ الظهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَا مُومًا (إِمَامًا ) لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرُ

Ushallii fardhazh zhuhri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an (ma'muuman/imaaman) lillaahi ta'aalaa. Allaahu akbar.

Artinya: "Saya niat shalat fardhu Dzuhur empat rakaat menghadap kiblat (sebagai makmum/sebagai imam) karena Allah. Allah Mahabesar."

3. Takbiratul Ihram

Melakukan takbiratul ihram dengan membaca takbir 'Allahu Akbar' sambil mengangkat kedua
tangan sejajar dengan kedua bahu.

4. Membaca Iftitah

Sambil bersedekap (tangan kanan di atas tangan kiri), membaca doa iftitah. Berikut bacaannya:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بكرةً وَأَصِيلًا إِنِّي وَجَهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالِمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Allaahu akbar kabiira, walhamdu lillaahi katsiira, wasubhaanallaahi bukrataw ba ashiila, innii wajjahtu wajhiya lilladzi fatharassamaawaati wal ardha haniifan muslima wamaa anaa minal musyrikiin, inna shalaati wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahi rabbil 'aalamin, laasyariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin."

Artinya: "Allah Maha Besar, dari segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya, Maha Suci Allah pagi sore, saya arahkan mukaku kepada yang maha menciptakan langit dan bumi dengan hati yang jujur, selaku seorang muslim, bukan sebagai orang yang musyrik, sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku itu adalah untuk Allah, memelihara alam semesta yang tidak punya sekutu sama sekali, begitulah saya diperintah oleh Allah sebagai seorang muslim."

5. Membaca Al-Fatihah

Setelah iftitah bisa dilanjutkan dengan membaca Al-Fatihah. Mengingat membaca Al-Fatihah dalam Al-Quran itu wajib, maka jangan sampai terlewatkan.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ۝١ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ۝٢ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ۝٣ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ۝٤ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ۝٥ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ۝٦ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَࣖ ۝٧

Bismillâhir-raḫmânir-raḫîm. Al-ḫamdu lillâhi rabbil-'âlamîn. Ar-raḫmânir-raḫîm. Mâliki yaumid-dîn. Iyyâka na'budu wa iyyâka nasta'în. Ihdinash-shirâthal-mustaqîm. Shirâthalladzîna an'amta 'alaihim ghairil-maghdlûbi 'alaihim wa ladl-dlâllîn.

Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat."

6. Membaca Surat Pendek Al-Quran

Setelah membaca Al-Fatihah, dapat dilanjutkan dengan membaca surat pendek di dalam Al-Quran. Misalnya saja seperti yang dianjurkan, yaitu Surat Al-Kautsar, Surat Al-Falaq, Surat Al-Ikhlas, hingga pilihan surat lain yang sudah dihafal. Berikut contoh ketiga surat tadi.

Bacaan Surat Al-Kautsar

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ ۝١ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ ۝٢ اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُࣖ ۝٣

Innâ a'thainâkal-kautsar. Fa shalli lirabbika wan-ḫar. Inna syâni'aka huwal-abtar.

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah memberimu (Nabi Muhammad) nikmat yang banyak. Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah! Sesungguhnya orang yang membencimu, dialah yang terputus (dari rahmat Allah)." (QS. Al-Kautsar: 1-3)

Bacaat Surat Al-Falaq

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ ۝١ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ ۝٢ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ ۝٣ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ ۝٤ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَࣖ ۝٥

Qul a'ûdzu birabbil-falaq. Min syarri mâ khalaq. Wa min syarri ghâsiqin idzâ waqab. Wa min syarrin-naffâtsâti fil-'uqad. Wa min syarri ḫâsidin idzâ ḫasad.

Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh) dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki'." (QS. Al-Falaq: 1-5)

Bacaan Surat Al-Ikhlas

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ۝١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ۝٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ۝٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌࣖ ۝٤

Qul huwallâhu aḫad. Allâhush-shamad. Lam yalid wa lam yûlad. Wa lam yakul lahû kufuwan aḫad.

Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya." (QS. Al-Ikhlas: 1-4)

7. Rukuk

Kemudian membaca takbir 'Allahu Akbar' sambil mengangkat tangan dengan kedua siku yang dirapatkan dan telapak tangan yang disejajarkan dengan bahu, lalu dilanjutkan dengan bacaan tasbih sebanyak tiga kali. Adapun bacaan tasbih saat rukuk adalah sebagai berikut:

سُبْحَانَ رَبِّي الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyyal 'adziimi wabihamdih.

Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung."

8. I'tidal

Bangun dari rukuk untuk berdiri tegak dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga. Sembari mengucapkan:

سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ.

Sami'allaahu liman hamidahu

Artinya: "Allah mendengar orang yang memuji-Nya."

Selama berdiri tegak, terdapat doa yang bisa dilantunkan. Berikut bacaannya:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءُ الْأَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ.

Rabbanaa lakal hamdu mil'us-samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du.

Artinya: "Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sepenuh langit, sepenuh bumi dan sepenuh apapun yang Engkau kehendaki sesudah itu."

9. Sujud

Meletakkan dahi ke bawah lantai atau sajadah sebagai tempat sholat. Kemudian melantunkan bacaan tasbih sebanyak tiga kali:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal a'la wa bi hamdihi.

Artinya: "Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya."

10. Duduk di Antara Dua Sujud

Bangun dari sujud dengan mengucapkan takbir 'Allahu Akbar' kemudian duduk di antara dua sujud. Saat sudah duduk dengan sempurna, ucapkan bacaan doa:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَ عَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي.

Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa 'aafinii wa'fu 'annii.

Artinya: "Ya Allah, ampunilah aku, kasihilah aku, cukuplah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rezeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku."

11. Sujud

Kembali lakukan sujud untuk kedua kalinya dengan bacaan yang sama. Berikut bacaannya:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal a'la wa bi hamdihi.

Artinya: "Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya."

12. Bangkit Rakaat Selanjutnya

Selanjutnya dapat bangkit kembali untuk melakukan rakaat selanjutnya. Lantunkan bacaan dan gerakan yang sama mulai dari takbir, rukuk, i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kembali.

13. Tasyahud (Tahiyat) Awal

Selanjutnya setelah sujud kedua pada rakaat kedua membaca doa tasyahud awal. Caranya dengan meletakkan tangan kanan di atas paha dengan posisi jari-jari menggenggam. Kemudian jari telunjuk ditegakkan saat kalimat 'illallaah' dibaca. Saat melakukan tasyahud awal berikut bacaan doa yang bisa dilantunkan:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ

At-tahiyyaatul mubaarakatush-shalawaatuth-thayyibaatu lillaahi. Assalaamu 'alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi. Allaahumma shalli 'alaa Muhammadin.

Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan (shala-wat), serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, Ya Allah, limpahkanlah."

14. Tasyahud (Tahiyat) Akhir

Apabila seseorang akan mengakhiri rakaat sholatnya, dapat melakukan duduk tasyahud (tahiyat) akhir. Caranya sama seperti tasyahud awal, tetapi kepala dalam posisi kepala agak sedikit miring. Berikut bacaan doa tasyahud atau tahiyat akhir:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ

At-tahiyyaatul mubaarakatush-shalawaatuth-thayyibaatu lillaahi. Assalaamu 'alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi. Allaahumma shalli 'alaa Muhammadin.

Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan (shala-wat), serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, Ya Allah, limpahkanlah."

Kemudian terdapat bacaan doa tambahan yang bisa diamalkan. Berikut bacaannya:

وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.

Wa 'alaa aali Muhammadin kamaa shallaita 'alaa Ibraahiim, wa 'alaaaali Ibraahiim, wa baarik 'ala Muhammadin wa 'alaa aali Muhammadin, kamaa baarakta 'alaa Ibraahiim wa 'alaa aali Ibraahiim, fil 'aalamiina innaka hamiidun majiidun.

Artinya: "Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan (sholawat) kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung (Mulia)."

15. Mengucapkan Salam

Menengokkan wajah ke kanan sambil mengucapkan salam 'Assalamualaikum wa rahmatullah' dan menengokkan wajah ke kiri untuk salam yang kedua.

Demikian tadi hukum membaca surat pendek dalam Al-Quran dan Al-Fatihah dalam sholat beserta tata cara sholat lengkap. Semoga membantu.



Simak Video "Siap-siap "War" Tiket Indonesia Vs Argentina Segera Dimulai"

(par/aku)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

detikNetwork