Cara Mengusir Tikus yang Merajalela di Plafon dan Atap Rumah

Cara Mengusir Tikus yang Merajalela di Plafon dan Atap Rumah

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Senin, 08 Des 2025 11:48 WIB
Cara Mengusir Tikus yang Merajalela di Plafon dan Atap Rumah
Ilustrasi tikus di plafon rumah. Foto: wirestock/Freepik
Solo -

Suara berlarian di plafon tengah malam, bau menyengat yang muncul tiba-tiba, hingga kabel tergigit sering jadi tanda tikus sudah merajalela di atap rumah. Masalah ini tidak bisa ditangani setengah-setengah, karena tikus di plafon biasanya sudah punya jalur masuk dan sarang yang tersembunyi. Semakin dibiarkan, risikonya bukan cuma gangguan tidur, tapi juga kerusakan bangunan dan kesehatan.

Tikus bisa sampai ke plafon bukan karena kebetulan. Ada akses dari lingkungan sekitar, celah kecil di struktur rumah, hingga sumber makanan yang tanpa sadar terus menarik mereka datang kembali. Mengusir tikus butuh pendekatan menyeluruh, mulai dari memangkas jalur masuk, menutup celah, sampai menangani tikus yang sudah terlanjur bersarang di atas.

Apakah kamu juga mengalami masalah ini, detikers? Yuk, ikuti langkah-langkah yang dihimpun dari The Spruce dan Merlin Environmental berikut secara runtut agar rumah kembali tenang dan tikus tidak sekadar pergi sementara, tapi benar-benar enggan kembali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Poin utamanya:

  • Tikus di plafon dan atap masuk lewat jalur luar seperti dahan, pagar, talang, dan celah kecil bangunan.
  • Pengusiran efektif harus memadukan penutupan akses, pemasangan perangkap, dan penghilangan sumber makanan.
  • Jika populasi sudah besar, jasa pengendalian hama menjadi solusi paling aman dan tahan lama.

ADVERTISEMENT

Cara Mengusir Tikus yang Merajalela di Plafon dan Atap Rumah

Untuk mengusir tikus harus dilakukan secara bertahap dan saling mendukung. Mulai dari lingkungan sekitar rumah, akses masuk ke bangunan, hingga penanganan tikus yang sudah terlanjur bersarang. Berikut solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi tikus di plafon dan atap rumah secara menyeluruh.

1. Pangkas Akses Tikus dari Lingkungan Sekitar Rumah

Langkah awal yang sangat penting adalah memangkas semua jalur tikus menuju atap. Tikus sering masuk ke plafon bukan dengan cara terbang, melainkan memanjat. Dahan pohon, semak tinggi, pagar, atau struktur luar rumah dapat menjadi 'jembatan' bagi tikus untuk mencapai dinding dan lisplang atap.

Pastikan semua dahan pohon tidak menyentuh tembok atau atap rumah. Semak-semak dan tanaman yang tumbuh dekat pintu dan jendela juga perlu dirapikan agar tidak menjadi tempat tikus bersembunyi.

Selain itu, tempat sampah, pot besar, atau barang tinggi yang menempel ke dinding sebaiknya dijauhkan karena dapat berfungsi sebagai pijakan tikus untuk naik ke atas. Dengan memangkas akses ini, kamu mengurangi kemungkinan tikus baru masuk, sekaligus memutus jalur keluar-masuk tikus yang sudah ada di dalam bangunan.

2. Tutup Celah, Lubang, dan Jalan Masuk Sekecil Apa Pun

Tikus mampu masuk melalui lubang sangat kecil, bahkan seukuran diameter pulpen. Karena itu, solusi ini membutuhkan ketelitian tinggi. Periksa ventilasi, celah di bawah atap, sekitar pipa, kabel listrik, meteran, serta area sekitar kusen pintu dan jendela.

Lubang pada tembok bisa ditutup dengan adukan semen atau mortar. Untuk celah kecil, gunakan sealant tahan cuaca atau kawat baja. Bagian ventilasi dan lubang udara jangan ditutup rapat, tetapi diberi kawat mesh halus agar sirkulasi udara tetap berjalan tanpa memberi akses pada tikus.

Menutup celah sebaiknya dilakukan sebelum atau bersamaan dengan pemasangan perangkap. Jika celah dibiarkan terbuka, tikus yang berhasil diusir bisa kembali masuk lewat jalur yang sama.

3. Pasang Perangkap dan Umpan di Jalur Pergerakan Tikus

Setelah akses ditutup, langkah berikutnya adalah menghilangkan tikus yang sudah berada di plafon. Perangkap harus dipasang di area strategis, seperti sepanjang dinding, balok plafon, atau jalur yang sering dilalui tikus. Tikus jarang berjalan di area terbuka dan lebih suka menempel ke sisi bangunan.

Ada berbagai jenis perangkap yang dapat digunakan, mulai dari perangkap jepret, perangkap hidup, papan lem, hingga racun tikus. Penempatan sangat penting agar perangkap efektif dan tidak membahayakan anak-anak maupun hewan peliharaan. Semua perangkap harus diletakkan di area tertutup seperti loteng atau plafon.

Jika menggunakan perangkap hidup, lakukan pengecekan setiap hari. Tikus yang tertangkap harus dilepaskan jauh dari rumah. Namun, cara ini tidak akan efektif jika rumah belum ditutup rapat karena tikus berpotensi kembali masuk.

4. Hilangkan Sumber Makanan dan Air di Dalam Rumah

Tikus hanya membutuhkan sedikit makanan untuk bertahan hidup. Remah makanan, sisa pakan hewan, atau tempat sampah yang tidak tertutup rapat sudah cukup untuk menarik tikus bertahan lama di rumah.

Pastikan semua makanan disimpan di wadah kedap udara. Sisa makanan hewan peliharaan harus segera dibersihkan. Tumpahan makanan dan minuman di dapur juga harus langsung dilap. Tempat sampah wajib selalu tertutup dan dijauhkan dari dinding rumah.

Sumber air juga perlu diperhatikan. Tikus bisa bertahan hidup dari tetesan air kecil. Pipa bocor, selang yang menetes, atau area lembap perlu segera diperbaiki agar tidak menjadi daya tarik tambahan.

5. Kurangi Tempat Persembunyian Tikus

Barang menumpuk, kardus lama, kayu bekas, dan tumpukan material bangunan bisa menjadi sarang ideal bagi tikus. Area sekitar rumah maupun bagian dalam seperti gudang dan loteng harus dijaga tetap rapi.

Tikus menyukai tempat gelap dan tertutup. Dengan mengurangi kekacauan dan membersihkan area lembap, rumah menjadi lingkungan yang tidak nyaman bagi mereka. Penataan ini juga memudahkan kamu mendeteksi tanda-tanda keberadaan tikus sejak awal. Semakin sedikit tempat bersembunyi, semakin kecil peluang tikus berkembang biak dan membangun koloni baru.

6. Lakukan Pemeriksaan Menyeluruh dan Berkala

Pengusiran tikus bukan pekerjaan sekali selesai. Rumah perlu diperiksa secara berkala, terutama bagian luar bangunan, lisplang atap, dan area plafon. Cari tanda-tanda seperti kotoran tikus, bau menyengat, suara gesekan, atau bekas gigitan.

Pemeriksaan sebaiknya dilakukan dari luar rumah terlebih dahulu, lalu ke area bawah seperti fondasi dan ruang sempit, sebelum mengecek loteng dan plafon. Pendekatan ini membantu menemukan jalur masuk tikus secara sistematis. Dengan inspeksi rutin, potensi infestasi bisa dicegah sebelum berkembang menjadi masalah besar.

7. Gunakan Jasa Pengendalian Hama Jika Tikus Sudah Merajalela

Jika tikus sudah berkembang biak dan sulit dikendalikan, bantuan profesional menjadi solusi paling aman. Pengendali hama memiliki peralatan, perangkap, dan pengalaman untuk menangani tikus secara cepat dan efektif.

Mereka juga dapat membantu mengidentifikasi semua titik masuk tikus dan memberikan solusi penutupan yang lebih tahan lama. Ini sangat penting terutama untuk bangunan besar atau rumah dengan struktur kompleks.

Menunda penanganan hanya akan membuat populasi tikus bertambah dan risiko kerusakan bangunan serta penyakit semakin besar.

Kenapa Tikus Ada di Plafon dan Atap Rumah?

Keberadaan tikus di plafon dan atap rumah bukan muncul tanpa sebab. Area ini justru menjadi salah satu lokasi favorit tikus untuk bertahan hidup dan berkembang biak. Lingkungan yang hangat, aman, dan jarang dijangkau manusia membuat tikus betah berlama-lama tanpa gangguan.

Untuk memahami kenapa tikus bisa ada di plafon dan atap rumah, kita perlu melihat dua hal utama. Pertama, apa yang menarik tikus ke area tersebut. Kedua, bagaimana cara mereka bisa masuk ke sana. Yuk, simak penjelasannya!

1. Plafon dan Atap Menyediakan Tempat Tinggal Ideal bagi Tikus

Plafon dan atap rumah biasanya dipenuhi bahan insulasi yang lembut dan hangat. Kondisi ini sangat cocok untuk tikus membangun sarang dan merawat anak-anaknya. Suhu di area ini cenderung stabil dan terlindung dari cuaca ekstrem, sehingga tikus merasa aman.

Selain hangat, area ini juga jarang dikunjungi manusia maupun hewan peliharaan. Lingkungan yang gelap dan sepi memberi tikus kebebasan beraktivitas tanpa gangguan. Balok kayu, rangka atap, serta tumpukan barang lama menjadi tempat bersembunyi yang ideal saat tikus merasa terancam.

2. Akses Mudah ke Seluruh Bagian Rumah

Plafon bukan area yang terisolasi. Dari sini, tikus bisa dengan mudah menyusuri rongga dinding dan jalur utilitas. Celah di dalam tembok memungkinkan tikus berpindah dari satu ruangan ke ruangan lain tanpa terlihat.

Dengan akses ini, tikus dapat mencari makanan di dapur, gudang, atau garasi, lalu kembali ke plafon sebagai tempat berlindung. Jalur ini membuat aktivitas tikus sulit terdeteksi karena mereka tidak selalu muncul di ruang terbuka.

3. Sumber Makanan di Dalam Rumah

Tikus tertarik pada rumah manusia karena ketersediaan makanan. Bahan pangan yang disimpan di dalam kardus atau wadah terbuka sangat mudah tercium. Makanan hewan peliharaan, pakan burung, dan biji-bijian menjadi sasaran utama.

Keberadaan makanan ini membuat tikus punya alasan kuat untuk bertahan di sekitar rumah. Selama sumber makanan tersedia dan mudah diakses, plafon dan atap akan terus menjadi tempat singgah yang ideal.

4. Tikus Bebas Masuk ke Plafon

Tikus bisa masuk ke plafon melalui celah yang sangat kecil, bahkan hanya sekitar 10 milimeter atau seukuran ujung pulpen. Lubang di sekitar ventilasi, sambungan atap, sela dinding, hingga area pipa dan talang air sering menjadi jalur masuk.

Tikus mampu memanjat pipa pembuangan dan mencapai talang yang rendah, lalu mencari celah di bawah atap atau lisplang untuk menyelinap ke dalam. Saluran udara dan lubang angin juga kerap terhubung langsung ke bagian dalam bangunan tanpa penghalang yang cukup.

Selain itu, kabel listrik, kabel telepon, dan kotak meter sering menjadi titik lemah yang jarang disadari. Celah kecil di sekitar instalasi ini memudahkan tikus masuk ke dalam dinding dan naik ke plafon. Dahan pohon yang menyentuh atap, pagar, gudang kecil, atau struktur lain yang menempel ke rumah juga berfungsi sebagai pijakan. Dari sana, tikus hanya perlu menemukan lubang kecil untuk menjadikan plafon sebagai tempat tinggal.

Masalah tikus di plafon bisa selesai jika ditangani dari akar penyebabnya, bukan sekadar mengejar yang terlihat. Dengan langkah bertahap dan konsisten, rumah bisa kembali nyaman tanpa suara berisik dan bau tak sedap. Semoga bermanfaat!




(par/alg)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads