Selain penyakit jantung dan diabetes mellitus, penyumbatan darah di batang otak menjadi masalah kesehatan yang ditakuti banyak orang. Sebab, kondisi ini bisa berujung jadi ancaman terhadap nyawa, gangguan fungsi tubuh, dan kecacatan permanen.
Berdasar penjelasan sekilas di atas, detikers mungkin sudah bisa menebak. Benar, penyumbatan darah di batang otak merupakan salah satu subtipe stroke iskemik. Dilansir Mass General Brigham, stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah arteri tersumbat, biasanya oleh gumpalan darah.
Stroke iskemik adalah jenis yang paling umum. Persentasenya mencapai 87%. Sisa 13 persennya adalah milik stroke hemoragik yang terjadi ketika pembuluh darah bocor atau pecah. Alhasil, ada pendarahan, atau bahasa ilmiahnya hemoragik, di otak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena efeknya yang berbahaya, detikers sudah seharusnya memahami penyebab stroke iskemik, sehingga bisa melakukan tindakan-tindakan pencegahan. Penanganannya juga perlu dipahami guna menambah wawasan dan meningkatkan awas diri.
Yuk, simak pembahasan seputar penyebab stroke iskemik dan penanganannya di bawah ini!
Poin Utamanya:
- Penyumbatan darah di batang otak adalah subtipe dari stroke iskemik.
- Secara umum, stroke iskemik disebabkan gumpalan darah yang menyumbat atau penumpukan plak lemak.
- Penanganan stroke iskemik utamanya berfokus pada upaya pemecahan atau penghilangan sumbatan. Metodenya adalah trombolisis dan trombektomi. Pasca penanganan, pasien mengikuti rehabilitasi.
Penyebab Penyumbatan Darah di Batang Otak
Sebagaimana telah disebut di atas, penyumbatan darah di batang otak termasuk stroke iskemik. Penyebabnya, seperti dijelaskan Healthline, adalah gumpalan darah atau penumpukan lemak.
Gumpalan darah terbentuk di jantung, lalu mengalir melalui pembuluh. Gumpalan darah bisa larut atau pecah dengan sendirinya sehingga tidak menimbulkan masalah. Namun, jika tidak larut, gumpalan ini dapat menyumbat arteri.
Saat arteri tersumbat, otak kekurangan darah yang kaya oksigen. Alhasil, sel-sel otak kehilangan oksigen dan mati. Dampak berbahaya gumpalan darah ini bisa terjadi dalam hitungan menit saja.
"Otak manusia adalah organ yang sangat 'membutuhkan (needy)' dan itulah sebabnya ia membutuhkan volume darah yang tinggi. Ketika aliran darah terganggu, sel-sel otak mulai mati. Ini bisa terjadi dalam hitungan menit," jelas Natalia S Rost, ahli saraf di Mass General Brigham dan Kepala Divisi Stroke RS Umum Massachusetts.
Penyebab lainnya adalah plak akibat tumpukan lemak. Plak-plak yang berada di arteri bisa membuat pembuluh darah itu menyempit. Kondisi ini disebut aterosklerosis. Efeknya sama, pasokan darah ke otak terhambat.
Fokus pertanyaannya kini berganti. Apa yang menyebabkan darah menggumpal dan lemak menumpuk jadi plak? Healthline menjelaskan sederet kondisi yang berkontribusi. Namun, tidak berarti semua orang dengan kondisi tersebut bakal terkena stroke iskemik. Ini daftarnya:
- Tekanan darah tinggi
- Kolesterol tinggi
- Fibrilasi atrium
- Anemia sel sabit
- Gangguan pembekuan dan pendarahan
- Cacat jantung bawaan
- Aterosklerosis
- Serangan jantung yang pernah terjadi
Di antara faktor yang menyebabkan kemungkinan stroke iskemik meningkat adalah diabetes, konsumsi tembakau dan alkohol, serta kelebihan lemak perut serta lemak visceral. Riwayat stroke dalam keluarga juga dimungkinkan jadi faktor pemicunya.
Penanganan Penyumbatan Darah di Batang Otak
Menurut keterangan dari laman Stroke Association, penanganan utama stroke iskemik adalah menghancurkan atau menghilangkan sumbatan dari batang otak. Penanganan ini hanya efektif dilakukan dalam beberapa jam pertama setelah sumbatan dimulai.
Ada dua cara untuk mengobati gumpalan tersebut, yakni trombolisis dan trombektomi. Sederhananya, trombolisis adalah penanganan menggunakan obat penghancur gumpalan darah. Namun, penerapan metode ini perlu prosedur ketat, tidak boleh sembarangan.
Metode kedua, trombektomi berfokus mengambil bekuan darah dari otak menggunakan alat khusus. Prosedur ini melibatkan penggunaan kawat yang dimasukkan dalam pembuluh darah untuk menarik bekuan keluar. Metode ini sering kali dikombinasikan dengan trombolisis agar hasilnya maksimal.
Pasca perawatan melalui kedua metode di atas, pasien akan menjalani pemantauan intensif selama 24 jam pertama. Percobaan-percobaan bakal dilakukan di bawah dokter, seperti menelan dan bergerak.
Setelah semuanya selesai, pasien stroke biasanya menjalani prosedur rehabilitasi. Mengutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), rehabilitasi mencakup terapi bicara, fisik, dan okupasi.
Hal ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi tubuh yang mungkin hilang akibat stroke. Dukungan keluarga sangat diperlukan pasien untuk bisa melalui fase ini dengan baik. Tidak bisa dipungkiri, stroke menyebabkan rasa takut dan kecemasan hebat pada pasien.
Gejala Stroke Iskemik yang Harus Diwaspadai
Efek stroke iskemik sangat bergantung pada seberapa cepat pasien diberikan penanganan. Oleh karena itu, gejala-gejalanya harus detikers ketahui agar bisa mengenalinya dengan cepat dan tepat. Menurut laman UC Health, berikut daftar gejalanya:
- Pusing
- Mual dan muntah
- Masalah keseimbangan
- Kurang koordinasi
- Sakit kepala parah tiba-tiba
- Perubahan penglihatan atau gerakan mata
- Wajah terkulai
- Rasa lemah di lengan atau kaki
- Mati rasa
- Sulit berbicara
- Sulit menelan
- Perubahan kewaspadaan
Tips Hidup Sehat untuk Mencegah Stroke
Berdasar pembahasan di laman Harvard Health Publishing, di bawah ini beberapa tips hidup sehat untuk mencegah stroke terjadi:
- Jaga tekanan darah agar senantiasa stabil. Caranya baik, mulai dari mengurangi asupan garam, menghindari makanan tinggi kolesterol, dan olahraga setidaknya 30 menit setiap hari.
- Turunkan berat badan. Ikuti panduan diet yang aman. Tambah aktivitas harian yang melibatkan gerak.
- Berolahraga lebih lama. Kegiatan ini membantu menjaga tekanan darah sekaligus mengurangi berat badan. Setidaknya, lakukan olahraga dengan intensitas sedang (moderate) 5 hari dalam seminggu.
- Hindari alkohol. Jika minum, batasi jumlahnya 1 gelas per hari.
- Obati fibrilasi atrium. Fibrilasi atrium adalah kondisi detak jantung yang tidak teratur. Jika mengalami gejala jantung berdebar-debar atau sesak napas, periksa ke dokter.
- Atasi masalah diabetes mellitus. Di antaranya dengan memantau asupan gula harian dan berolahraga.
- Hentikan kebiasaan merokok karena dapat mempercepat pembentukan gumpalan darah. Selain berhenti merokok, konsumsi pola makan sehat dan berolahraga secara rutin menjadi kunci.
Nah, itulah pembahasan lengkap mengenai penyumbatan darah di batang otak alias stroke iskemik. Semoga bermanfaat!
(anm/dil)











































