Punya kebiasaan ngorok saat tidur? Ternyata kondisi ini bisa diredakan dengan cara-cara sederhana yang mungkin tidak banyak orang mengetahuinya. Mari simak ulasannya berikut ini.
Apa itu ngorok? Kata ngorok sebenarnya istilah lain yang menggambarkan tindakan mendengkur. KBBI mendefinisikan dengkur sebagai tiruan bunyi napas yang kuat dari orang tidur. Istilah dengkur juga dapat diartikan sebagai napas yang berbunyi keras pada waktu tidur atau pada waktu kesadaran menurun.
Saat tidur seseorang mungkin tidak menyadari dirinya mendengkur atau ngorok, sehingga kondisi ini biasanya diketahui saat ada orang lain yang berada di sekitar mengatakannya. Inilah yang membuat ngorok bukan hanya berpengaruh pada diri sendiri, tapi juga bisa mengganggu kenyamanan tidur orang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, buat kamu yang penasaran ingin menghilangkan kebiasaan ngorok, ada sejumlah tips mudah yang bisa dilakukan. Cek informasi lengkapnya berikut. .
Poin Utamanya:
- Ngorok terjadi karena penyempitan saluran napas, dipicu oleh flu, alergi, hidung tersumbat, kelebihan berat badan, hingga jaringan faring yang bergetar saat tidur terlalu rileks.
- Dengkuran yang terus-menerus dapat mengganggu kualitas tidur, memicu insomnia, dan bahkan menjadi tanda sleep apnea, yaitu henti napas tiba-tiba saat tidur.
- Tips menghilangkan ngorok adalah dengan perbaikan gaya hidup seperti mengubah posisi tidur, mandi air hangat, menjaga berat badan, berhenti merokok, hindari begadang, serta latihan mulut atau konsultasi medis.
Kenapa Tidur Ngorok?
Kendati kondisi ngorok sering kali tidak disadari oleh beberapa orang yang mengalaminya, ternyata ngorok disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut buku 'Sembuh dan Sehat dengan Swamedikasi (Ikhtiar Mudah Saat Sakit dengan Obat-obat Sederhana)' karya Erik Arya Tandi, ngorok disebabkan karena terjadinya penyumbatan di sebagian jalan atau saluran pernapasan.
Beberapa faktor yang memicu ngorok di antaranya ada flu, alergi, munculnya benjolan, rhinitis, hingga kelainan bawaan. Ngorok ditandai dengan keluarnya suara yang kasar atau keras saat tidur. Sebagian orang yang mengorok akan melakukannya dengan mulut terbuka, tapi tidak jarang juga ada yang tertutup.
Lebih lanjut, dijelaskan dalam buku 'The Body: Panduan bagi Penghuni' karya Bill Bryson, ngorok disebabkan karena bergetarnya jaringan lunak faring saat seseorang tidak sadar dalam tidurnya. Ngorok juga kerap terjadi ketika tubuh orang yang sedang mengalaminya dalam kondisi rileks.
Bahkan semakin rileks seseorang saat tidur, bisa saja memicu suara ngorok yang semakin keras. Kondisi ngorok bisa menyebabkan berbagai dampak. Tidak hanya sebatas membuat orang lain kurang merasa nyaman atau terganggu tidurnya, tapi juga orang yang mengalaminya bisa berpotensi mengalami insomnia.
Pada kondisi tertentu, ngorok yang terjadi secara terus-menerus justru bisa menjadi salah satu gejala apnea tidur. Singkatnya, apnea adalah hal terhentinya pernapasan secara tiba-tiba. Inilah yang membuat ngorok sebaiknya segera diredakan.
8 Tips Menghilangkan Ngorok Saat Tidur
Lantas, bagaimana cara menghilangkan ngorok saat tidur? Beberapa orang mungkin akan merasa lebih baik saat tidur dalam kondisi miring, tapi sebagian di antaranya perlu mengubah gaya hidup agar lebih sehat. Untuk lebih jelasnya, mari simak penjelasannya yang dihimpun dari laman Cleveland Clinic, WebMD, sampai Sleep Foundation.
1. Mengubah Posisi Tidur
Tips pertama menghilangkan ngorok saat tidur adalah dengan mengubah posisi tidur. Tanpa disadari, saat tidur dengan cara terlentang seseorang akan ngorok dengan kencang. Ini dikarenakan posisi tidur terlentang ternyata membuat pangkal lidah dan langit-langit lunak menempel di bagian dinding belakang tenggorokan.
Situasi ini membuat suara bergetar saat tidur yang memicu terjadinya dengkuran atau ngorok. Untuk itu, tidak ada salahnya mencoba ubah posisi tidur menjadi miring atau bahkan tegak dan lurus. Pada posisi miring kamu bisa menempelkan tubuh pada dinding kamar, sehingga diharapkan posisi tersebut bisa terjaga selama kamu tidur.
Tidak hanya itu saja, ada juga cara lain yang dianggap sederhana tapi efektif, yaitu dengan tumpuk bantal agak tinggi agar kepala dalam posisi yang tegak dan lurus. Situasi tersebut membantu saluran pernapasan di bagian hidung lebih terbuka, sehingga bisa mencegah terjadinya dengkuran.
2. Mandi Air Hangat Sebelum Tidur
Mandi dengan menggunakan air hangat ternyata dapat menjadi salah satu cara sederhana menghentikan kebiasaan mengorok. Mengapa? Alasannya karena salah satu penyebab ngorok adalah saluran hidung yang terhambat.
Saat hidung tersumbat, maka udara yang bergerak pada saluran pernapasan bisa memicu adanya dengkuran. Dengan begitu, kamu perlu membuka saluran pernapasan agar berjalan dengan lancar. Caranya dengan mandi dengan air hangat. Kebiasaan mandi dengan air hangat sebelum tidur dikenal mampu membantu membuka saluran hidung.
3. Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh
Selanjutnya, memenuhi kebutuhan cairan tubuh juga diperlukan guna menekan kondisi dengkuran saat tidur. Ini dikarenakan saat tubuh mengalami hidrasi, maka sekresi di bagian hidung dan langit-langit lunak jadi lebih lengket.
Hal tersebut membuat dengkuran bisa jadi lebih parah. Inilah yang membuat praktik sederhana berupa memenuhi kebutuhan cairan tubuh diharapkan bisa membantu. Kendati begitu, bukan berarti cara menghidrasi tubuh dilakukan dengan minum banyak-banyak tepat sebelum tidur. Sebaliknya, terapkan kebiasaan minum air putih yang cukup sepanjang hari.
4. Menjaga Berat Badan
Beberapa orang yang mengalami kelebihan berat badan berpotensi lebih tinggi mengalami dengkuran. Dikatakan dengkuran atau gangguan pernapasan terkait dengan tidur umumnya terjadi pada seseorang dengan indeks massa tubuh lebih dari 25. Bahkan bagi mereka yang obesitas dengan indeks massa tubuh lebih dari 30 juga memiliki potensi yang sama.
Padahal indeks massa tubuh yang normal berada pada angka 18,5 hingga 24,9. Untuk itu, dengan menjaga berat badan dalam angka yang ideal diharapkan bisa membantu menghilangkan ngorok. Tidak hanya itu saja, kondisi tersebut turut memberikan dampak yang baik baik kesehatan secara menyeluruh.
5. Latihan Mulut
Kemudian ada juga cara lain yang melibatkan prosedur ilmiah berupa latihan mulut. Ada sebuah terapi bernama miofungsional atau yang juga dikenal dengan nama latihan orofaringeal yang bisa membantu dalam memperbaiki saluran napas atas.
Latihan mulut tersebut umumnya melibatkan gerakan berulang di bagian lidah dan juga bagian saluran pernapasan atas. Latihan atau terapi ini bertujuan untuk memperkuat otot-otot lidah, tenggorokan, dan langit-langit lunak.
Kendati begitu, tidak ada salahnya melakukan latihan atau terapi ini di bawah pengawasan ahlinya. Dengan begitu, kamu bisa memahami gerakan yang tepat dan sesuai kebutuhan agar kebiasaan ngorok bisa segera diatasi.
6. Berhenti Merokok
Bagi siapa saja yang punya kebiasaan merokok dan secara kebetulan juga sering ngorok, ternyata dua hal ini punya keterkaitan satu sama lain. Beberapa ahli percaya merokok berkaitan dengan peningkatan dengkuran.
Untuk itu, berhenti merokok dianggap mampu sebagai salah satu cara yang bisa membantu mengurangi dengkuran. Tak hanya diri sendiri, ternyata kebiasaan merokok juga mampu berdampak pada orang lain. Terutama orang-orang yang ada di sekitar perokok aktif.
Saat orang dewasa merokok di dekat anak-anak, kemungkinan risiko bagi anak-anak mengalami ngorok bisa saja semakin meningkat. Ini berkaitan dengan masalah pernapasan yang memicu ngorok tersebut bisa terjadi.
7. Hindari Begadang
Begadang mungkin terdengar jadi kebiasaan yang sepele dan dianggap biasa bagi sebagian orang. Namun, tahukah kamu begadang bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya dengkuran atau ngorok.
Sebab, saat begadang semalaman dan akhirnya orang yang melakukannya tidur, biasanya mereka akan merasa sangat kelelahan. Dalam kondisi tersebut, tidur yang dirasakan bisa saja sangat nyenyak dan lelap. Nah, hal ini memicu otot-otot menjadi lebih lemas yang mampu meningkatkan frekuensi dengkuran.
Oleh karena itu, kebiasaan tidur yang buruk sebaiknya mulai ditinggalkan. Sebaliknya, terapkan kebiasaan tidur yang baik, agar kualitas tidur juga lebih terjaga.
8. Berkonsultasi dengan Ahlinya
Beberapa alternatif yang sudah disebutkan sebelumnya mungkin tidak selalu berhasil bagi sebagian orang. Untuk itu, saat kamu sudah melakukan berbagai macam cara tapi tak kunjung reda, mungkin jadi pertanda waktunya berkonsultasi pada ahlinya.
Dengan berkonsultasi dengan dokter atau ahli di bidang kesehatan, diharapkan dapat mengetahui kondisi dan penyebab pasti ngorok terjadi. Bukan hanya itu saja, kamu juga bisa memperoleh perawatan yang sesuai dengan diagnosis yang diberikan oleh dokter atau ahlinya. Ini membuat proses menghilangkan kebiasaan ngorok diharapkan bisa berjalan dengan lebih optimal.
Itulah tadi rangkuman mengenai tips menghilangkan ngorok saat tidur yang mudah dan efektif untuk dilakukan. Selamat mencobanya, ya!
(par/alg)











































