Dropping Bantuan dari Helikopter di Taput Pecah, Pemda Buka Suara

Duka dari Utara Sumatera

Dropping Bantuan dari Helikopter di Taput Pecah, Pemda Buka Suara

Nizar Aldi - detikJateng
Selasa, 02 Des 2025 18:46 WIB
Video viral warga korban banjir di Taput kais beras yang berserakan di tanah usai pecah saat dijatuhkan dari helikopter. (Istimewa)
Foto: Video viral warga korban banjir di Taput kais beras yang berserakan di tanah usai pecah saat dijatuhkan dari helikopter. (Istimewa)
Solo -

Video kegiatan dropping bantuan untuk warga korban bencana di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) jadi sorotan. Bantuan yang dijatuhkan dari helikopter yang terbang rendah itu ada yang pecah sehingga warga mengais ceceran beras bercampur tanah.

Dikutip dari detikSumut, dalam video yang beredar terlihat bantuan dijatuhkan dari helikopter yang terbang rendah. Warga kemudian berusaha mengambil bantuan tersebut. Di video lainnya juga terlihat warga mengais beras berceceran bercampur tanah.

"Bukannya turun memberi bantuan kepada masyarakat, pemerintah malah jatuhkan sembako dari helikopter yang masih terbang di udara. Alhasil, masyarakat terpaksa mengais beras dari tanah," demikian tertulis dalam video itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Harian Posko Darurat Bencana Pemprov Sumut, Basarin Yunus Tanjung, menanggapi soal video yang beredar itu. Dia menjelaskan masyarakat harus memahami SOP dan di pedalaman hanya bisa diakses menggunakan helikopter.

ADVERTISEMENT

"Intinya harus bisa kita pahamin juga mana SOP yang normal, mana SOP yang darurat, kita pahamin bersama bagaimana keresahan masyarakat di daerah pedalaman yang tidak bisa diakses, salah satu cara mengatasi ini tentu lewat udara," kata Basarin Yunus Tanjung di Medan, dikutip dari detikSumut, Selasa (2/12/2025).

Selain itu tidak semua desa bisa digunakan untuk mendarat helikopter. Sehingga cara alternatif yang digunakan adalah menjatuhkan bantuan tersebut agar bisa diterima masyarakat.

"Lewat udara tidak semua juga bisa landing helikopter, tidak semua desa-desa yang mempunyai helipad, sehingga salah satu cara untuk bisa mendistribusikan bahan pangan ini kita jatuhkan dari helikopter dengan harapan bisa diakses masyarakat setelah sampai di permukaan atau di tanah," ujarnya.

Dia menjelaskan bantuan yang pecah diperkirakan tidak banyak. Meski demikian pihaknya akan memperbaiki terkait penyaluran bantuan. Basarin menegaskan tindakan yang dilakukan tersebut semata-mata agar masyarakat korban banjir bisa mengakses bantuan.

"Namun demikian ada satu dua mungkin yang rusak itu akan kita perbaiki ke depannya sehingga bisa digunakan, tapi minimal itu bagaimana niatan kita itu masyarakat bisa mengakses perbekalan ini sehingga tidak terjadi kekhawatiran di masyarakat, itu dulu yang kita atasi karena ini memang kondisinya tidak normal, jadi SOP nya juga harus bisa kita pahamin seperti itu," tutupnya.




(aap/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads