Bantuan Beras untuk Korban Banjir di Taput Pecah Dijatuhkan dari Helikopter

Bantuan Beras untuk Korban Banjir di Taput Pecah Dijatuhkan dari Helikopter

Nizar Aldi - detikSumut
Selasa, 02 Des 2025 14:35 WIB
Video viral warga korban banjir di Taput kais beras yang berserakan di tanah usai pecah saat dijatuhkan dari helikopter. (Istimewa)
Foto: Video viral warga korban banjir di Taput kais beras yang berserakan di tanah usai pecah saat dijatuhkan dari helikopter. (Istimewa)
Tapanuli Utara -

Sebuah video yang menampilkan warga mengais beras yang tercampur tanah karena bungkusnya pecah setelah didistribusikan dengan cara dijatuhkan atau di-dropping dari helikopter di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput). Pemprov Sumut pun buka suara soal peristiwa itu.

Dalam video yang dilihat, Selasa (2/12/2025), helikopter terlihat menjatuhkan bantuan dari helikopter yang terbang rendah. Setelah itu, terlihat warga ramai-ramai mengambil bantuan yang dijatuhkan. Namun tampak butiran-butiran beras tumpah dan tersebar di tanah. Beras tersebut lalu dikait warga.

"Bukannya turun memberi bantuan kepada masyarakat, pemerintah malah jatuhkan sembako dari helikopter yang masih terbang di udara. Alhasil, masyarakat terpaksa mengais beras dari tanah," demikian tertulis dalam video itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi video tersebut, Ketua Harian Posko Darurat Bencana Pemprov Sumut, Basarin Yunus Tanjung mengatakan, semua harus memahami soal SOP normal dan darurat penyaluran bantuan. Masyarakat yang resah karena logistik kurang di pedalaman hanya bisa diakses menggunakan helikopter.

"Intinya harus bisa kita pahamin juga mana SOP yang normal mana SOP yang darurat, kita pahamin bersama bagaimana keresahan masyarakat di daerah pedalaman yang tidak bisa diakses, salah sau cara mengatasi ini tentu lewat udara," kata Basarin Yunus Tanjung di Medan.

ADVERTISEMENT

Meskipun lewat udara, lanjutnya, tidak di semua desa helikopter bisa mendarat. Sehingga caranya alternatifnya adalah dengan menjatuhkan bantuan dari helikopter agar dapat diterima masyarakat.

"Lewat udara tidak semua juga bisa landing helikopter, tidak semua desa-desa yang mempunyai helipad, sehingga salah satu cara untuk bisa mendistribusikan bahan pangan ini kita jatuhkan dari helikopter dengan harapan bisa diakses masyarakat setelah sampai di permukaan atau di tanah," ujarnya.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sumut ini menjelaskan, bantuan yang pecah diperkirakan hanya satu dua. Namun dia mengatakan akan memperbaiki penyaluran bantuan tersebut. Ia menilai tindakan yang dilakukan tersebut semata-mata agar masyarakat korban banjir bisa mengakses bantuan.

"Namun demikian ada satu dua mungkin yang rusak itu akan kita perbaiki ke depannya sehingga bisa digunakan, tapi minimal itu bagaimana niatan kita itu masyarakat bisa mengakses perbekalan ini sehingga tidak terjadi kekhawatiran di masyarakat, itu dulu yang kita atasi karena ini memang kondisinya tidak normal, jadi SOP nya juga harus bisa kita pahamin seperti itu," tutupnya.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads