Berbulan-bulan Nasib Nasabah PD BKK Klaten Tak Jelas, Warga Dirikan Posko

Achmad Husain Syauqi - detikJateng
Selasa, 02 Des 2025 17:49 WIB
Posko aduan nasabah PD BKK Klaten. Foto: Achmad Husain Syauqi/detikJateng
Klaten -

Nasib para nasabah Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD BKK) Klaten tidak jelas setelah lembaga itu menutup operasional. Kondisi itu mengundang keprihatinan sehingga didirikan posko aduan.

Diketahui PD BKK Klaten tiba-tiba tutup sementara sejak 19 Juni lalu. Sejak itu, warga tak bisa melakukan penarikan dana dan merasa kebingungan sebab tak pernah ada informasi sebelumnya.

Berbulan-bulan berlalu, warga kemudian mendirikan posko untuk mendata kerugian para nasabah dan memberikan pendampingan. Posko didirikan Ikatan Keluarga Alumni PMII Klaten.

"Kami bentuk Posko Pengaduan Nasabah PD BKK Klaten sebagai tindak lanjut dari serangkaian audiensi ke DPRD, Kejari dan Polres yang menuntut penuntasan kasus yang merugikan nasabah tersebut," ungkap Ketua Ikatan Keluarga Alumni PMII Klaten, M Nuryadin Edy Purnama, di Posko Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara, Selasa (2/12/2025).

Menurut Nuryadin posko tersebut gratis. Posko didirikan untuk memfasilitasi dan mengadvokasi para nasabah.

"Kami tidak berhenti audiensi tapi posko ini dibentuk untuk mengumpulkan nasabah secara terpadu, memberi pendampingan dan ini untuk menjaga marwah Klaten dari kasus korupsi yang merugikan masyarakat bawah," papar Nuryadin.

Poskonya, lanjut Nuryadin, melayani aduan offline dan online. Pengaduan online bisa lewat form maupun hotline nomor 0882-006-225-898.

"Bisa di hotline nomor 0882-006-225-898 atau offline dengan datang langsung ke posko. Kami berharap nasabah yang merasa dirugikan untuk bisa memanfaatkan posko," imbuhnya.

Nuryadin menyebut kasus ini juga tengah diselidiki kepolisian. Dia menduga para nasabah mengalami kerugian hingga miliaran dalam kasus ini.

"Informasi terakhir kemarin masih mengumpulkan bukti-bukti dalam rangka penyelidikan. Padahal kerugian mencapai miliaran," jelasnya Nuryadin.

Terpisah, Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Klaten Tommy Sila Aditama menyatakan untuk penanganan PD BKK Pemkab dan Pemprov selaku pemegang saham sudah berkoordinasi.

Pemegang saham juga telah berkonsultasi dengan OJK. Diperkirakan akan ada penyertaan modal mulai tahun depan untuk menyelesaikan masalah ini.

"Sudah konsultasi dengan OJK terkait skema penugasan tapi OJK belum memberikan keputusan karena akan dikonsultasikan dengan OJK pusat. Sampai sekarang belum ada informasi lanjutan," jelas Tommy saat dimintai konfirmasi detikJateng.

"Untuk penyertaan modal infonya bertahap tapi tahun 2026 sudah dialokasikan anggaran untuk membantu penyelesaian," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, PD BKK Klaten menutup operasionalnya sejak 19 Juni. Kala itu para nasabah bingung, sebab sebelumnya tak ada sosialisasi.

Di kantor pusatnya yang berada di Jalan Klaten-Jatinom, Kecamatan Ngawen, Klaten, pintu kantor dikunci rapat. Di kantor berlantai dua itu sama sekali tidak ada aktivitas.

Di pintu terali besinya terpasang selembar kertas pengumuman yang dibuat direksi. Pengumuman itu berisi informasi sejak 19 Juni BKK Klaten menyetop operasinya sementara waktu.

Nasabah PD BKK warga Kecamatan Kemalang, Wuryanto mengatakan penutupan itu membuat bingung. Warga yang menjadi nasabah kemarin berkumpul saling bertanya.

"Kemarin warga kumpul ya mereka bertanya-tanya. Mestinya penutupan itu ada sosialisasi, penjelasan, atau diberi call center untuk masyarakat meminta informasi, bukan cuma pengumuman tutup," ungkap Wuryanto kepada detikJateng.

Apalagi, sambung Wuryanto, banyak warga Kecamatan Kemalang yang menjadi nasabah. Mulai dari warga sampai lembaga-lembaga kemasyarakatan.

"Nasabahnya di sini banyak, ada warga perorangan, koperasi dan lembaga. Bahkan informasinya ada yang dananya sampai Rp 700 juta," jelas Wuryanto.



Simak Video "Video: Sepasang Kuda Berlarian di Jalan Raya Solo-Jogja Bikin Heboh"

(afn/ams)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork