Misteri Kuburan Panjang di Bawah Pohon Kepuh Tua Delanggu Klaten

Misteri Kuburan Panjang di Bawah Pohon Kepuh Tua Delanggu Klaten

Achmad Husain Syauqi - detikJateng
Kamis, 27 Nov 2025 18:59 WIB
Makam Mbah Budo di Desa Sabrang, Kecamatan Delanggu, Klaten, Kamis (27/11/2025).
Makam Mbah Budo di Desa Sabrang, Kecamatan Delanggu, Klaten, Kamis (27/11/2025). (Foto: Achmad Husain Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Sebuah nisan makam misterius terdapat di Desa Sabrang, Delanggu, Klaten. Kuburan tua dengan ukuran panjang nisan tidak biasa itu dikenal warga sebagai Makam Mbah Budo.

Makam Mbah Budo merupakan makam tunggal karena tidak ada makam lainnya di sekitar. Berada di bawah sebatang pohon Kepuh raksasa, kubur tersebut membujur ke utara-selatan.

Nisan makam terbuat dari plesteran tembok dengan panjang hampir 3 meter dicat hitam. Pada ragam hias nisan, terdapat bentuk kelopak bunga, bukan ragam hias nisan kuno seperti wulan tumanggal, purnama sidhi, tumpal, atau lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak ada tulisan atau goresan huruf apapun di kuburan itu. Nisan tersebut berada di cungkup dengan pagar tembok setinggi satu meter dan pintu besi.

Letak makam tersebut berada di tengah permukiman padat dan perkantoran. Di utara terdapat kantor Pegadaian, di timur, barat dan selatan berupa jalan kampung yang ramai.

ADVERTISEMENT

Bahkan poskamling dan kios cukur rambut menempel pada tembok cungkup. Orang tua, anak muda bahkan anak kecil biasa saja beraktivitas di dekat kuburan.

"Niku Mbah Budo, celukane Mbah Budo. Kuburane ming niku tok, siji thok (itu makam Mbah Budo, panggilannya Mbah Budo, kuburan cuma satu itu)," ungkap Waluyo (74) warga Desa Sabrang, Kecamatan Delanggu kepada detikJateng, Kamis (27/11/2025) siang.

Makam Mbah Budo di Desa Sabrang, Kecamatan Delanggu, Klaten, Kamis (27/11/2025).Makam Mbah Budo di Desa Sabrang, Kecamatan Delanggu, Klaten, Kamis (27/11/2025). Foto: Achmad Husain Syauqi/detikJateng

Waluyo menceritakan, saat dirinya masih kecil kuburan itu sering digunakan untuk lokasi bermain anak-anak. "Dipakai tumpangan saat main. Dulu dipagari kayu, belum ditembok," katanya.

"Siapa sebenarnya Mbah Budo tidak ada yang tahu. Mungkin karena terlalu lama, dengar-dengar dari dulu ya Mbah Budo," terang Waluyo.

Warga lainnya, Zainab (80) menyebut kuburan yang disebut Mbah Budo itu dulunya kubur tanah. Ada dua kuburan lainnya tapi yang dibangun cuma satu.

"Dulu cuma tanah, ada anaknya atau siapa di dekatnya tapi yang dibangun cuma satu. Namanya ya Kiai Budo," katanya.

Siapa sosok Mbah Budo, ucap Zainab, tidak ada yang mengetahui. Sesepuh kampung juga hanya menyebutkan Mbah Budo.

"Ya cuma Mbah Budo begitu. Dulu barat kuburan itu alun-alun," lanjut Zainab yang tinggal di selatan kuburan itu.

Terkait pohon kepuh, jelas Zainab, usianya mungkin sudah ratusan tahun. Saat dirinya masih kecil pohon Kepuh sudah sebesar saat ini.

"Sejak kecil pohon sudah sebesar ini, mungkin ratusan tahun umurnya. Kuburan juga di bawahnya dari dulu," imbuh Zainab.

Terpisah, Kadus 1 Desa Sabrang, Purbo menjelaskan, pihaknya hanya mengetahui bahwa Mbah Budo merupakan sosok cikal bakal kampung tersebut. Selebihnya tidak ada yang mengetahui.

"Dari yang saya dengar hanya beliau itu cikal bakal leluhur warga Sabrang tengah, selebihnya minim informasi. Banyak sesepuh sudah tiada, bahkan yang usia 73 tahun saja pernah saya tanya ya seperti itu," jelas Purbo.




(aku/alg)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads