Kata Kerja Mental Itu Apa? Ini Ciri, Fungsi, dan Contohnya

Kata kerja adalah kata yang berperan untuk menjelaskan aksi yang dilakukan oleh pelaku atau situasi dalam sebuah kalimat. Kata kerja memiliki berbagai bentuk, salah satunya adalah kata kerja mental. Apa itu sebenarnya kata kerja mental?

Sebuah kata kerja memiliki peran penting dalam penggunaan dan pemaknaan kalimat atau ujaran agar konteks serta informasi yang disampaikan dapat dipahami oleh lawan tutur atau pembaca. Begitu pula dengan kata kerja mental yang memiliki fungsi pada sebuah kalimat, ujaran, serta teks.

Dalam bahasa Indonesia, contoh kata kerja mental adalah memahami, mencintai, menyukai, merasakan, menganggap. Untuk memahami lebih lanjut tentang apa itu kata kerja mental, detikers bisa menyimak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Kata Kerja Mental

Dikutip dari buku Intisari Materi Bahasa Indonesia SMA oleh Ai Mulyati dan Nurfajriah, kata kerja mental merupakan bentuk kata kerja yang menggambarkan reaksi penutur maupun lawan tutur terhadap suatu peristiwa, perbuatan, pengalaman, atau keberadaan. Kata kerja ini juga seringkali disebut dengan verba tingkah laku, yakni verba yang digunakan untuk mengungkapkan tindakan atau situasi yang dilakukan dan dialami oleh subjek.

Ciri-ciri Kata Kerja Mental

Masing-masing bentuk kata kerja dalam bahasa Indonesia memiliki ciri masing-masing. Dikutip dari sumber yang sama, kata kerja mental atau verba tingkah laku memiliki ciri-ciri berikut ini:

1. Menggambarkan suatu persepsi yang berhubungan dengan keyakinan dan keinginan.
2. Mengandung makna afeksi, yakni mengenai perasaan atau emosi dengan contoh kata mencintai dan menyayangi.
3. Memeiliki frasa yang bersifat mengindikasikan suatu hal.
4. Muncul karena dipicu oleh peran orang lain atau lawan tutur dan diakibatkan oleh suatu peristiwa tertentu.

Fungsi Kata Kerja Mental

Kata kerja mental sebagai bentuk kata kerja menduduki fungsi sebagai predikat dalam sebuah kalimat atau ujaran. Dirujuk dari publikasi ilmiah berjudul Analisis Kata Kerja Mental dalam Berita Utama Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Periode Januari-Februari 2022 oleh Ani Wijayanti dan Sudarmini, kata kerja mental berfungsi untuk menyampaikan sikap seseorang baik penutur, lawan tutur atau penulis yang ikut serta dalam sebuah peristiwa yang sedang dibicarakan dalam teks tersebut.

Selain itu, kata kerja mental juga memiliki fungsi untuk menyampaikan aktivitas abstrak, seperti menyayangi, mencintai, berpikir, merasa, menyimpulkan, dan berasumsi. Bentuk kata kerja ini juga memunculkan bentuk kebahasaan yang beragam, perilaku sintaksis, dan makna semantis yang beragam dalam sebuah kalimat atau ujaran.

Contoh Penggunaan Kata Kerja Mental

Untuk dapat lebih memahami tentang penggunaan kata kerja mental dalam sebuah kalimat. Simak contoh penggunaanya di bawah ini.

1. Doni berpikir tentang ujian Matematika yang akan datang.
2. Kami melihat lukisan pahlawan di galeri seni.
3. Saya merasakan tangannya sangat halus.
4. BMKG memperkirakan akan turun hujan lebat di tiga hari ke depan.
5. Sari mendambakan es krim gelato yang viral di Jogjakarta.
6. Yati sangat menyukai kolak pisang yang dibuat oleh Ibunya.
7. Retno menangis saat melihat seekor kucing terlantar di jalanan.
8. Saya berpendapat bahwa produk UMKM masih perlu mendapatkan promosi dari pemerintah.
9. Banyak pejalan kaki merasa pengendara motor ugal-ugalan saat menyeberang jalan.
10. Ibu khawatir karena putrinya merantau ke luar kota sendirian.
11. Ria menganggap pengalaman sangat penting dan berguna untuk melamar pekerjaan.
12. Aku percaya akan mendapatkan nilai ujian yang baik jika belajar dengan giat.
13. Pak Joni menilai Kafa memiliki potensi menjadi atlet yang hebat.
14. Banyak pembaca mencintai suasana membaca di perpustakaan yang hening.
15. Fatan menyayangi orang tua Vikih layaknya orang tuanya sendiri.

Demikian penjelasan mengenai kata kerja mental beserta ciri dan fungsinya. Semoga bermanfaat bagi pembaca!

Artikel ini ditulis oleh Desi Rahmawati peserta Program MagangHub Bersertifikat dari Kemnaker di detikcom.