Tahukah detikers kalau tidak semua kalimat dalam bahasa Indonesia butuh objek? Ada kalimat yang cukup dengan subjek dan predikat saja, tapi maknanya sudah utuh.
Kalimat seperti itu disebut kalimat intransitif.
Apa Itu Kalimat Intransitif?
Kalimat intransitif adalah kalimat yang tidak membutuhkan objek untuk menyampaikan maknanya. Struktur dasarnya hanya subjek (S) + predikat (P).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam buku Sintaksis Bahasa Indonesia karya Wini Tarmini dan Sulistyawati, kalimat intransitif memiliki ciri-ciri sering memakai verba berawalan men- atau ber-, bahkan bisa juga verba dasar, misalnya Rinta berlari.
Buku Kajian kebahasaan (Teori dan Analisis) karya Zherry Putria Yanti dan buku Membaca dan Menulis Konsep dan Praktik Abad 21 karya Slamet Widodo dan Vit Ardhyantama juga menjelaskan hal serupa bahwa subjek melakukan suatu aksi, tapi tidak ada objek yang menyertainya. Contoh kalimatnya adalah Rada tertawa atau Burung-burung terbang di langit.
Lebih jelasnya lagi, karena tidak ada objek, kalimat intransitif tidak bisa diubah menjadi kalimat pasif. Contoh sederhananya misalnya Rahmat bekerja.
Ciri-Ciri Kalimat Intransitif
Agar lebih mudah membedakan dengan kalimat transitif, ini dia ciri-ciri kalimat intransitif:
- Predikatnya berupa verba intransitif (tidak butuh objek).
- Struktur kalimat cukup subjek + predikat.
- Bisa ditambah keterangan (tempat, waktu, cara), tapi tetap tanpa objek.
- Banyak menggunakan kata kerja berawalan ber- atau men- (misalnya berjalan, menangis).
- Tidak bisa dipasifkan karena tidak ada objek.
15 Contoh Kalimat Intransitif
Dengan predikat berawalan men-
- Anak kecil itu menangis.
- Saya melangkah tanpa bicara.
- Mereka menari di aula.
- Kami melapor kepada guru.
- Dia tidak mau menyerah.
Dengan predikat berawalan ber-
- Mahasiswa itu berjalan setiap pagi.
- Dia berolahraga tenis setiap minggu.
- Lani bertanya kepada gurunya.
- Ayah belum bekerja.
- Mereka berkumpul di lapangan.
- Dengan predikat verba dasar
- Tokoh favorit itu kembali ke negerinya.
- Dia datang setelah magrib.
- Rakyatnya bangkit di bawah kepemimpinan baru.
- 15. Rada tertawa.
Kalimat intransitif terlihat sederhana, tapi justru dari kesederhanaannya kita bisa belajar bagaimana bahasa bekerja. Dengan hanya subjek dan predikat, makna kalimat sudah jelas tersampaikan.
Jadi, lain kali saat menulis atau membaca teks, coba perhatikan, apakah kalimatnya transitif atau intransitif?
Semoga membantu!
(nah/nah)











































