Sedikitnya 17 siswa di SMPN 1 Kendal diduga mengalami keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG). Para siswa tersebut mengeluh pusing dan mual tak lama setelah menyantap makanan sekitar pukul 09.30 WIB.
Dari jumlah korban tersebut, 10 siswa dilarikan ke IGD RSUD Soewondo Kendal, 5 siswa ke Puskesmas Kendal, sementara 2 siswa lainnya menjalani perawatan di rumah karena gejalanya yang lebih ringan.
Salah seorang guru dan juga Humas SMPN 1 Kendal, Anita Susanti, mengatakan, pihak SPPG mengirimkan 510 paket MBG. Sebelumnya, pihak sekolah mengambil satu paket MBG untuk dilakukan sampling oleh Solekan (Kepala TU) dan selang beberapa menit merasakan tidak enak badan.
"Kalau yang dikirimkan ke SMPN 1 Kendal itu totalnya ada 510 paket MBG dan setiap hari selalu kami lakukan sampling mencoba menunya. Ini tadi sampling dilakukan oleh Pak Solekan selaku Kepala TU tapi beberapa menit merasakan tidak enak badan," kata Anita Susanti kepada detikjateng, Rabu (26/11/2025).
Kemudian Anita meminta tolong kepada salah satu guru lagi, Dwi Wahyuni karena berpengalaman di bidang catering untuk menjadi sampel kedua. Setelah memakan daging dan sayur yang merupakan menu MBG, ditunggu 5 menit tidak ada gejala dan menilai makanan aman dan badan tidak ada masalah.
"Saya lalu meminta tolong kepada Bu Dwi Wahyuni untuk mencicipi lagi menunya daging dan sayurnya karena Bu Wahyuni pengalaman di catering, itu sampel kedua. Sekitar 5 menitan tidak ada reaksi dan gejala apapun makanya MBG dianggap aman," tuturnya.
Karena saat itu dianggap aman dan tidak ada masalah, ada tujuh kelas yg sudah ambil paket MBG. Selang beberapa menit, Bu Dwi Wahyuni mulai merasakan tidak enak badan dan pihak sekolah mulai mengumumkan untuk semua guru dan siswa agar tidak memakan menu MBG dahulu.
"Tidak begitu lama, kami dapat laporan kalau anak-anak mulai merasakan pusing dan mual setelah menyantap MBG. Kami bawa mereka dulu ke fasilitas kesehatan yang terdekat," terangnya.
"Total ada 17 siswa yang mengeluh pusing dan mual. Yang dibawa ke RSUD Kendal ada 10 anak, 5 ke Puskesmas Kendal, sedangkan dua lainnya masih di sekolah," lanjutnya.
Menu MBG
Untuk menu MBG yang dibagikan kepada siswa kelas 8, kata Anita, terdiri dari sayur sawi, oseng daging, dan tempe goreng.
"Menunya MBG hari ini sayur sawi, oseng daging dan tempe goreng," ujarnya.
Menindaklanjuti laporan dugaan keracunan MBG tersebut, tim dokkes Polres Kendal mendatangi lokasi dan melakukan pemeriksaan sampel makanan menggunakan alat tes.
Satu per satu komponen menu, mulai dari buah, nasi, sayur hingga daging diperiksa untuk mengetahui penyebab keracunan. Dari pemeriksaan awal, sampel sayur menunjukkan indikasi mengandung zat yang memicu pusing dan mual. Namun penyebab pasti belum ditentukan.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kendal, Ferinando Rad Bonay, mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman.
"Setelah kami mendapat laporan adanya belasan pelajar SMPN 1 Kendal yang diduga keracunan, kita sudah menerjunkan tim gerak cepat. Kami juga bekerjasama dengan Polres Kendal untuk memeriksa makanan dari MBG," kata, Ferinando.
Feri menjelaskan bahwa seluruh korban yang mengalami gejala pusing dan mual telah mendapat perawatan di RSUD Soewondo dan Puskesmas Kendal. Hampir secara keseluruhan siswa, kondisinya sudah mulai membaik.
"Seluruh siswa yang mengalami keracunan dengan cepat ditangani oleh tim medis RSUD Soewondo dan Puskesmas Kendal. Saat ini hampir semua kondisinya sudah membaik," jelasnya.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, yang mendapatkan laporan tersebut langsung melihat kondisi para siswa di IGD RSUD Soewondo.
"Kami akan berkoordinasi dengan Koordinator MBG di Kendal dan tadi saya sudah lihat ada beberapa siswa yang kondisinya memang masih lemas dan pusing, namun rata-rata sudah mulai membaik," kata Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari.
Pemerintah Kabupaten Kendal dan pihak terkait masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium lanjutan untuk memastikan penyebab pasti dugaan keracunan massal ini.
"Kami masih tunggu hasil uji laboratorium pada menunya sehingga bisa diketahui penyebabnya," jelasnya.
(apl/alg)