Wali Kota Solo, Respati Ardi, merespons soal pencairan anggaran dana hibah Keraton Solo. Respati menyebut pencairan dana hibah Keraton akan dilakukan sesuai regulasi.
"Ya kita lihat nanti, kita lihat nanti. Ya tentunya kita atur, lihat sesuai regulasi nanti," katanya ditemui di Balai Kota Solo, Senin (24/11/2025).
Dirinya sendiri enggan berkomentar banyak mengenai polemik di Keraton Solo. Disinggung apakah harus ada obrolan di internal Keraton sebelum pencairan anggaran, Respati kembali menegaskan pencairan dana hibah akan sesuai regulasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Di internal Keraton harus ngobrol dulu?) Kita lihat sesuai regulasi nantinya ya," pungkasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Murtono, mengatakan anggaran yang biasanya diberikan ke Keraton Solo sekira Rp 200 juta. Anggaran tersebut diserahkan langsung ke Sinuhun.
"Kalau kita ke Sinuhun (diserahkan ke Sinuhun). (Sinuhun langsung?) Iya, kalau kita ke pemberinya yang menerima adalah Sinuhun. Iya sekitar Rp 200 juta," ujarnya, Jumat (21/11).
Disinggung mengenai adanya dualisme di tubuh Keraton Solo yang sama-sama mengklaim sebagai PB XIV, ia mengaku menunggu legitimasi terlebih dahulu. Mengenai adanya dualisme itu, Pemkot Solo tidak akan ikut campur.
"Iya (menunggu legitimasi, red), yang nanti itulah itu kan sebenarnya masalah internal di Keraton ya, kita nggak ikut-ikutan. Nanti mereka tetap berharap bisa segera, apa, menyelesaikan, menyepakati, mana yang bisa sebagai wakil resmi dari Keraton. Nah itu lah yang kita akan cairkan ke yang bersangkutan itu," terangnya.
Budi tak menampik dana hibah itu tak akan cair jika dualisme kepemimpinan itu belum rampung. Sebab, nantinya PB XIV yang bakal bertanggung jawab dengan pengelolaan anggaran tersebut.
"Ya iya, kita mau kepada siapa nanti yang bertanggung jawab terhadap dana itu siapa, kan gitu," ucapnya.
(aku/apl)











































