7 Amanat Pembina Upacara Hari Guru Nasional, Singkat dan Penuh Pesan Menyentuh

7 Amanat Pembina Upacara Hari Guru Nasional, Singkat dan Penuh Pesan Menyentuh

Nur Umar Akashi - detikJateng
Minggu, 23 Nov 2025 12:28 WIB
Ilustrasi pembacaan doa saat upacara (dibuat dengan AI)
Ilustrasi pembina upacara. Foto: Nur Khansa Ranawati
Solo -

Hari Guru Nasional 25 November 2025 diperingati dengan upacara bendera di semua jenjang satuan pendidikan. Seperti biasa, acara intinya adalah pengibaran bendera Merah Putih dan amanat pembina upacara.

Kepala sekolah bisa membacakan pidato resmi dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah sebagaimana tahun-tahun lalu. Dapat pula menyiapkan teks sendiri yang sesuai dengan nilai-nilai peringatan Hari Guru Nasional.

Di antara tema yang bisa disoroti adalah latar belakang pendirian Hari Guru Nasional, peran serta guru terhadap Indonesia, dan harapan akan peningkatan kualitas hidup guru. Teks amanat sebaiknya disusun ringkas, tetapi padat makna.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi yang membutuhkan, di bawah ini beberapa contoh amanat pembina upacara Hari Guru Nasional 2025.

ADVERTISEMENT

Amanat Pembina Upacara Hari Guru 2025

Sejauh penelusuran tim detikJateng pada Minggu (23/11/2025), belum ada dokumen amanat Hari Guru Nasional 2025 resmi dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Sembari menanti, di bawah ini beberapa contoh amanat sebagai referensi:

Amanat Hari Guru Nasional #1

(sumber: pidato Mendikdasmen Abdul Mu'ti pada Hari Guru Nasional 2024)

Salam sejahtera untuk kita semua

Saudara-saudara, Bapak dan Ibu Guru yang mulia,

Pertama, marilah kita bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta'ala, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala nikmat dan karunia yang terlimpahkan kepada kita, keluarga, dan seluruh bangsa Indonesia.

Kedua, saya mengucapkan selamat Hari Guru Nasional 25 November 2024 untuk para guru di seluruh tanah air, baik yang mendidik di kota-kota besar, satuan pendidikan yang ternama, maupun mereka yang mengabdi di pelosok desa, di satuan pendidikan dengan fasilitas, sarana prasarana pendidikan yang terbatas, ala kadarnya. Semuanya merupakan tugas mulia mencerdaskan dan memajukan bangsa.

Saudara-saudara, Bapak dan Ibu Guru yang berbahagia,

Hart Guru tahun ini mengambil tema Guru Hebat Indonesia Kuat. Tema tersebut memiliki tiga makna. Pertama, penegasan tentang arti dan kedudukan penting para guru. Sesuai Undang-undang Guru dan Dosen nomor 14/2005, guru adalah pendidik profesional yang bertugas mengajar, mendidik, membimbing, dan menilai hasil belajar para murid. Kedua, guru tidak hanya berperan sebagai agen pembelajaran, tetapi juga agen peradaban. Para guru berperan mendidik para murid sehingga memiliki kecerdasan, keterampilan, dan karakter yang mulia. Ketiga, guru menentukan kualitas sumber daya manusia, generasi bangsa yang melanjutkan perjuangan dan bertanggung jawab memajukan bangsa dan negara. Guru yang hebat menentukan kualitas pembelajaran, kualitas lulusan, dan kualitas sumber daya manusia.

Sejalan dengan visi pendidikan bermutu untuk semua, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berusaha meningkatkan kualitas para guru melalui tiga program prioritas. Pertama, pemenuhan kualifikasi guru. Terdapat ratusan ribu guru yang belum berpendidikan Diploma IV atau Strata 1. Secara bertahap, kementerian berusaha memberikan kesempatan bagi para guru untuk dapat melanjutkan studi ke jenjang pendidikan D-IV/S-1. Kedua, meningkatkan kompetensi guru tidak terbatas pada kompetensi akademik, pedagogik, moral, dan sosial tetapi juga kewirausahaan, dan kepemimpinan melalui berbagai pelatihan. Dalam rangka memperkuat pendidikan karakter dan akhlak mulia, kementerian mulai memberikan pelatihan bimbingan konseling dan pendidikan nilai bagi para guru kelas dan guru bidang studi. Ketiga, kementerian berusaha meningkatkan kesejahteraan guru melalui sertifikasi baik bagi guru ASN PNS dan PPPK, maupun non-ASN. Dengan peningkatan kesejahteraan, para guru diharapkan dapat meningkatkan dedikasi dan kualitas pembelajaran.

Kementerian juga berusaha menjamin keamanan para guru agar dapat bekerja dengan tenang dan terbebas dari segala bentuk intimidasi dan tindakan kekerasan oleh siapapun. Guru juga tidak seharusnya melakukan tindakan kekerasan dalam bentuk apapun. Terkait dengan perlindungan guru, Kemendikdasmen akan menandatangani nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang di dalamnya memuat kesepakatan agar masalah-masalah kekerasan dalam pendidikan diselesaikan secara damai dan kekeluargaan atau restorative justice sehingga guru tidak menjadi terpidana.

Terakhir, sekali lagi, saya mengucapkan Selamat Hari Guru Nasional 2024: Guru Hebat, Indonesia Kuat.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Amanat Hari Guru Nasional #2

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera, Om swastiastu, Namo buddhaya, Salam kebajikan,
Salam dan bahagia.

Yang saya hormati para guru, tenaga kependidikan, siswa-siswi tercinta, serta seluruh tamu undangan yang berbahagia.

Hari ini, kita berdiri dalam suasana khidmat, mengenang dan merayakan Hari Guru Nasional 2025, sebuah momentum yang bukan hanya untuk memberi selamat, tetapi juga untuk merenungkan kembali betapa agungnya peran seorang guru dalam perjalanan bangsa.

Bapak Ibu Guru yang saya banggakan,
Di tanganmulah, masa depan bangsa ini ditulis. Bukan dengan tinta emas, tetapi dengan kesabaran, ketulusan, dan pengorbanan. Guru bukan sekadar penyampai pelajaran, melainkan pembangun peradaban. Di dalam kelas, Engkau bukan hanya mengajar membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga menanamkan nilai kejujuran, tanggung jawab, toleransi, serta cinta tanah air. Itulah yang membuat bangsa ini berdiri tegak, kuat, dan bermartabat.

Anak-anak didik kita yang kelak akan menjadi pemimpin negara, dokter, insinyur, ulama, dan pengusaha hebat tidak lahir begitu saja. Mereka ditempa di ruang-ruang kelas, dibimbing oleh insan bernama guru. Tanpa guru, kemajuan hanyalah kata, dan peradaban hanyalah mimpi. Di tengah perubahan zaman yang serba cepat, guru tetap menjadi pelita yang tak pernah padam, memberi arah agar generasi muda tidak hilang menuju masa depan.

Bapak Ibu Guru yang mulia,
Negeri ini membutuhkan bukan hanya generasi pintar, tetapi generasi berkarakter. Dan Engkaulah pembentuk karakter itu. Karena guru tidak hanya mengajarkan ilmu, tapi juga menuntun jiwa. Seperti kata Ki Hajar Dewantara, "Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani." Di depan, guru memberi teladan. Di tengah, membangun semangat. Di belakang, memberikan dorongan. Maka tak heran, guru disebut pahlawan tanpa tanda jasa, namun sejatinya jasa gurulah yang membuat semua pahlawan ada.

Pada momen istimewa ini, izinkan saya mewakili sekolah dan para siswa, mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada seluruh guru. Terima kasih atas kesabaran ketika kami sulit memahami. Terima kasih atas semangat ketika kami hampir menyerah. Terima kasih atas doa-doa yang tak pernah kami dengar, tapi selalu menyertai setiap langkah kami. Semoga Allah membalas dengan pahala yang tak terhingga dan keberkahan yang tak pernah putus.

Mari, di Hari Guru Nasional 2025 ini, kita kuatkan tekad untuk terus mengabdi, mendidik dengan hati, dan menginspirasi tanpa henti. Karena bangsa yang besar lahir dari guru yang hebat. Selamat Hari Guru Nasional 2025.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Amanat Hari Guru Nasional #3

(sumber: sambutan Menteri Agama Nasaruddin Umar pada Hari Guru Nasional 2024)

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum Wr. Wb.; Salam Sejahtera untuk kita semua; Shalom; Om
Swastiastu; Namo Buddhaya; Salam Kebajikan.

Yang Terhormat:

Sekretaris Jenderal Kemenag RI;
Para Pejabat Tinggi Madya dan Pejabat Tinggi Pratama Kemenag RI;
Staf Ahli Menteri Agama RI;
Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menteri Agama RI;
Para Kakanwil Kemenag RI se-Indonesia;
Para Pejabat Eselon III dan IV;
Segenap Tamu Undangan; Serta
Bapak Ibu Guru Pejuang Pendidikan di seluruh Tanah Air

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, telah memberikan kita kesempatan untuk berkumpul dalam momen penuh inspirasi ini. Hari ini, kita memperingati Hari Guru Nasional dengan tema besar yang sangat relevan dan penuh harapan: "Guru Berdaya, Indonesia Jaya". Tema ini mengingatkan kita akan esensi pentingnya keberdayaan guru dalam membangun peradaban bangsa yang unggul dan bermartabat.

Hadirin yang saya hormati,

Dalam Sejarah umat manusia, peran guru selalu menjadi fondasi utama dalam membangun masyarakat yang maju. Guru bukan sekadar penyampai ilmu, tetapi pembentuk karakter, inspirator, dan penjaga nilai-nilai moral. Mereka adalah penerang yang membimbing generasi muda menuju masa depan. Tidak berlebihan jika kisah Kaisar Jepang, Hirohito, pasca Perang Dunia II, menggambarkan pentingnya guru sebagai kunci kebangkitan sebuah bangsa.

Di Indonesia, sejarah pendidikan mencatat bahwa guru adalah pilar penting dalam membangun masyarakat yang berdaya. Namun, tantangan di era modern seperti saa ini semakin kompleks. Perkembangan teknologi, derasnya arus informasi, dan dinamika sosial menuntut guru untuk beradaptasi, bahkan bertransformasi. Di sinilah tema Guru Berdaya, Indonesia Jaya menemukan maknanya.

Guru berdaya adalah mereka yang tidak hanya memiliki kompetensi dalam bidang akademik, tetapi juga mampu menginspirasi, berinovasi, dan menjadi agen perubahan. Guru yang berdaya mampu menggunakan teknologi untuk memperkaya pembelajaran, menghidupkan nilai-nilai karakter dalam proses pendidikan, dan menjadikan dirinya teladan bagi murid-muridnya.

Ketika guru berdaya, maka Indonesia jaya bukanlah sekadar slogan, melainkan visi yang dapat diwujudkan. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki generasi muda berkarakter tangguh, berpikir kritis, dan berdaya saing global. Semua itu bermula dari tangan-tangan guru yang berdedikasi.

Hadirin sekalian yang berbahagia,

Di tengah peringatan Hari Guru Nasional ini, marilah kita merenungkan langkah
bersama untuk memastikan keberdayaan guru:

1. Pentingnya penguatan kompetensi guru. Guru harus terus didukung dengan pelatihan dan akses terhadap internet dan teknologi, agar mampu menghadapi perubahan zaman tanpa kehilangan jati dirinya sebagai pembimbing moral.

2. Perlunya memberikan penghargaan dan dukungan bagi Guru dan Tenaga Kependidikan. Guru dan Tenaga Kependidikan yang sejahtera akan mampu mengabdikan dirinya dengan lebih maksimal. Dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan orang tua sangat penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif dan inklusif.

3. Perlunya meningkatkan kemitraan strategis. Guru harus mampu merangkul orang tua dan komunitas sebagai mitra dalam mendidik. Kolaborasi yang baik akan memperkuat fondasi pendidikan nasional yang pada akhirnya dapat melahirkan sumber daya manusia yang mampu dan memiliki keluhuran budi pekerti.

4. Di tengah gempuran informasi dan trend setter budaya asing yang semakin massif, pendidikan karakter sebagai prioritas dari objek pembelajaran oleh guru. Di tengah derasnya tantangan zaman, guru harus menjadi penjaga nilainilai moral yang menjadi landasan Indonesia yang maju dan bermartabat.

Hadirin yang saya muliakan,

Hari ini, kita tidak hanya memperingati peran guru dalam perjalanan bangsa, tetapi juga merajut harapan besar untuk masa depan Indonesia. Dengan guru yang berdaya, yang adaptif, inspiratif, dan visioner, kita yakin bahwa Indonesia akan terus melangkah maju, menjadi bangsa yang besar dan jaya di tengah persaingan global.

Marilah kita semua, baik sebagai pendidik, orang tua, maupun masyarakat umum, berdiri bersama untuk mendukung peran guru dalam mencetak generasi emas bangsa. Karena pada akhirnya, masa depan peradaban dunia, termasuk kejayaan Indonesia, bertumpu pada kualitas pendidikan yang diberikan oleh guru-guru kita.

Namun demikian guru harus mendapatkan perhatian dan apresiasi yang layak dari pemerintah dengan tetap memperhatikan kesejahteraan dan peningkatan kualitas agar mereka dapat melahirkan generasi muda yang unggul dan berjiwa mulia. Kebijakan terkait kesejahteraan guru perlu didorong dan diimplementasikan secara lebih nyata sebagai mandat dari UU.

Ada sebuah pesan dari Nelson Mandela yang menggetarkan kepada kita semua tentang peran guru yang dikutip dari bukunya yang berjudul "long walk to freedom, the authobiography of Nelson Mandela". Pesan tersebut berbunyi "pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa anda gunakan untuk mengubah dunia". Sekali lagi saya sampaikan selamat Hari Guru Nasional!

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Amanat Hari Guru Nasional #4

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Yang terhormat Bapak/Ibu Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu Guru serta seluruh tenaga kependidikan, serta anak-anakku pelajar Indonesia yang saya cintai dan banggakan.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya kita dapat berkumpul di pagi yang mulia ini untuk melaksanakan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional Tahun 2025.

Hari ini, tanggal 25 November, adalah hari bersejarah yang kita tetapkan untuk merayakan jasa, pengabdian, dan dedikasi luhur para guru di seluruh penjuru negeri. Penetapan tanggal ini bukanlah tanpa alasan, melainkan didasarkan pada peristiwa sejarah yang sangat fundamental dalam perjalanan pendidikan dan perjuangan bangsa Indonesia. Tanggal 25 November adalah hari lahirnya Persatuan Guru Republik Indonesia, atau PGRI, yang merupakan organisasi guru tunggal dan terbesar di Indonesia.

Cikal bakal organisasi guru sebenarnya telah ada sejak era kolonial, jauh sebelum kemerdekaan, yang menunjukkan betapa tingginya semangat para pendidik untuk berserikat dan memperjuangkan nasib mereka. Namun, setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, para guru menyadari bahwa mereka memerlukan wadah baru yang sejalan dengan semangat kemerdekaan.

Oleh karena itu, hanya berselang 100 hari setelah kemerdekaan, diselenggarakanlah sebuah pertemuan yang sangat bersejarah, yaitu Kongres Guru Indonesia di Surakarta pada tanggal 24 hingga 25 November 1945. Dalam kongres inilah, para guru dari berbagai latar belakang suku, agama, dan golongan sepakat untuk bersatu, menghapus semua perbedaan, dan mendirikan satu-satunya organisasi guru nasional, yaitu Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), tepat pada tanggal 25 November 1945.

Dengan demikian, para guru tidak hanya sibuk mengajar, tetapi juga memanggul komitmen kuat sebagai garda terdepan dalam mempertahankan kemerdekaan dan membangun fondasi pendidikan nasional. Atas dasar sejarah yang heroik dan penuh pengorbanan inilah, Pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 menetapkan tanggal 25 November secara resmi sebagai Hari Guru Nasional, beriringan dengan peringatan hari ulang tahun PGRI.

Peringatan Hari Guru Nasional sejatinya adalah wujud penghormatan tertinggi kita kepada mereka yang telah memberikan cahaya ilmu. Guru adalah penentu masa depan bangsa, pahlawan tanpa tanda jasa yang membangun karakter dan peradaban.

Di balik setiap kesuksesan yang kita saksikan, selalu ada jejak pengorbanan seorang guru. Oleh karena itu, pada kesempatan yang mulia ini, saya mengajak kita semua, baik para pelajar maupun seluruh komponen sekolah, untuk merenungkan dan menghargai jasa para guru. Kepada anak-anakku sekalian, hormatilah dan sayangilah guru Anda, karena ilmu dan bimbingan mereka adalah bekal terbaik bagi kehidupan masa depan Anda.

Dan kepada Bapak/Ibu Guru, saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga atas dedikasi dan inovasi Anda dalam mendidik generasi penerus bangsa, terutama dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. Mari kita jadikan Hari Guru Nasional ini sebagai momentum untuk memperkuat komitmen kita bersama demi kemajuan pendidikan Indonesia.

Selamat Hari Guru Nasional Tahun 2025!
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Amanat Hari Guru Nasional #5

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Bapak dan Ibu Guru yang saya cintai,
serta anak-anakku pelajar Indonesia yang menjadi harapan bangsa.

Kita berkumpul hari ini, tanggal 25 November, di bawah panji peringatan Hari Guru Nasional. Setiap tahun, kita selalu mengulang ungkapan sakral itu: Guru adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Sebuah julukan yang indah, mulia, dan sarat makna pengorbanan.

Namun, pada upacara kali ini, saya ingin mengajak kita semua merenung lebih dalam: Apakah pahlawan cukup hanya dengan julukan? Ataukah seorang pahlawan juga berhak mendapatkan hidup yang sejahtera dan kehormatan yang nyata?

Tanggal 25 November adalah tonggak sejarah yang menandai kelahiran Persatuan Guru Republik Indonesia atau PGRI pada tahun 1945. Spirit pendirian organisasi ini adalah perjuangan, baik perjuangan melawan kebodohan maupun perjuangan untuk mempertahankan kedaulatan bangsa.

Perjuangan itu kini berevolusi, di mana guru harus berjuang keras di tengah tuntutan profesionalitas yang tinggi, namun sering kali dihadapkan pada realitas kesejahteraan yang belum memadai. Apresiasi sejati tidak hanya terwujud dalam rangkaian kata-kata indah dalam pidato, melainkan harus termanifestasi dalam jaminan hidup yang layak.

Seorang guru yang pikirannya terbebani oleh persoalan ekonomi dasar, yang harus mencari penghasilan tambahan, pasti akan kesulitan untuk memberikan fokus seratus persen pada tugas utamanya, yaitu mendidik dan mencerdaskan. Kita harus menyadari, bahwa kualitas pendidikan di negeri ini akan berbanding lurus dengan kualitas hidup dan ketenangan batin para gurunya.

Oleh karena itu, Hari Guru Nasional ini harus menjadi momentum kolektif bagi seluruh elemen bangsa, dari pemerintah, legislatif, pengelola sekolah, hingga masyarakat, untuk memastikan bahwa gelar "Pahlawan" itu diiringi dengan hak-hak yang pantas. Ini berarti reformasi penggajian yang adil, penyediaan fasilitas kerja yang mendukung, kesempatan pengembangan diri yang luas, serta lingkungan kerja yang bebas dari intimidasi.

Penghormatan sosial juga harus dikembalikan; kita wajib mengembalikan marwah profesi guru sebagai pekerjaan yang paling mulia dan paling terhormat. Apresiasi paling sederhana dari kita semua, para siswa, adalah rasa hormat yang tulus dan kesungguhan dalam belajar, karena itu adalah "gaji" spiritual terbesar yang tak ternilai harganya bagi seorang guru.

Mulai hari ini, mari kita tinggalkan sejenak retorika kosong tentang pengorbanan tanpa pamrih. Mari kita ubah julukan "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" menjadi "Pahlawan Berjasa yang Sejahtera dan Terhormat." Hanya ketika kita berani memastikan bahwa para guru kita hidup makmur, dihormati, dan dihargai sesuai dengan kontribusi mereka yang tak terhingga, barulah kita dapat benar-benar menjamin masa depan gemilang bagi anak-anak bangsa.

Selamat Hari Guru Nasional Tahun 2025. Semoga kita semua mampu menjadi bagian dari gerakan untuk memuliakan guru.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Amanat Hari Guru Nasional #6

Yang saya hormati Bapak/Ibu guru (nama sekolah)
Yang saya banggakan dan cintai, murid-murid kelas 1 sampai 6 (nama sekolah)

Selamat pagi,
Di halaman sekolah tercinta ini, kita berkumpul bukan hanya untuk memperingati sebuah tanggal, tetapi untuk merayakan sebuah makna. Hari Guru Nasional adalah panggung penghormatan, tempat kita menundukkan kepala untuk mengenang setiap langkah, peluh, dan pengorbanan guru. Karena dari ruang kelas sederhana, lahirlah harapan besar untuk bangsa ini.

Guru adalah sosok yang sabar membimbing, bahkan ketika dunia berubah begitu cepat. Di tengah tantangan teknologi, budaya, dan zaman, guru tetap kokoh menjaga nilai-nilai pendidikan yang luhur. Merekalah yang mengajarkan bukan hanya kecerdasan, tetapi juga kejujuran, empati, dan tanggung jawab.

Mengapresiasi perjuangan guru bukan hanya dengan ucapan selamat, tetapi dengan memaknai bahwa profesi guru adalah jalan pengabdian. Guru tidak menuntut tanda jasa, karena mereka percaya bahwa keberhasilan murid adalah bentuk penghargaan tertinggi. Maka tugas kita adalah menjaga rasa hormat, mendukung, dan terus memberi ruang bagi guru untuk berkarya dan berinovasi.

Memaknai Hari Guru berarti menyadari bahwa pendidikan bukan sekadar proses belajar, tetapi proses membangun martabat bangsa. Tanpa guru, kemajuan hanyalah impian kosong, dan masa depan hanya tinggal wacana. Maka di hari ini, kita tidak hanya merayakan, tetapi juga berkomitmen untuk menghormati dan memperjuangkan kemuliaan profesi guru.

Hari ini kita tidak menutup acara dengan salam perpisahan, tetapi dengan doa dan harapan. Semoga guru-guru kita sehat, kuat, dan tetap menjadi pelita yang tak pernah padam. Selamat Hari Guru Nasional 2025, terima kasih telah menjaga api pengetahuan tetap menyala untuk bangsa.

Sekian yang dapat saya sampaikan. Kurang lebihnya mohon maaf. Selamat pagi.

Amanat Hari Guru Nasional #7

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru, staf kependidikan, serta anak-anakku semua yang saya banggakan.

Hari ini, 25 November, kita memperingati Hari Guru Nasional. Biasanya, kita menoleh ke belakang, mengenang jasa para pendahulu PGRI tahun 1945. Hari ini, mari kita ubah fokus: Mari kita tatap masa depan.

Guru-guru yang terhormat, dunia bergerak sangat cepat. Kurikulum berubah, teknologi Artificial Intelligence (AI) hadir, dan informasi membanjiri tanpa batas. Peran guru kini tidak lagi sekadar sebagai penyampai materi, karena materi sudah ada di ujung jari siswa.

Peran esensial guru di masa depan adalah sebagai arsitek perubahan dan pemantik api inspirasi. Tugas kita bukan lagi mengisi gelas yang kosong, melainkan menyalakan obor dalam jiwa setiap anak, mengajarkan mereka cara belajar, cara beradaptasi, dan cara berempati. Kita harus menjadi fasilitator yang mendorong kreativitas, pemikiran kritis, dan pembentukan karakter yang kokoh.

Kepada anak-anakku, masa depan kalian akan sangat ditentukan oleh kemampuan kalian untuk berinovasi dan berkolaborasi. Hormati dan dukung guru kalian dalam perjalanan transformasi ini. Jadilah pembelajar yang aktif, bukan sekadar penerima.

Guru adalah profesi yang paling vital, karena guru menyiapkan profesi-profesi lainnya. Masa depan pendidikan Indonesia terletak di tangan Bapak dan Ibu sekalian, para agen perubahan sejati. Mari kita songsong era baru ini dengan semangat belajar dan berinovasi tanpa henti.

Selamat Hari Guru Nasional! Semoga guru Indonesia selalu menjadi garda terdepan, relevan, dan terus menginspirasi.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Nah, itulah 7 amanat pembina upacara yang bisa dibacakan saat Hari Guru Nasional 2025. Semoga bermanfaat!




(par/par)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads