.webp)
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti menghadiri Milad Muhammadiyah dan Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU). Mu'ti menyoroti tentang pentingnya orang tua dalam mengawasi penggunaan HP oleh anak-anak di rumah.
"Sekarang sudah banyak sekolah melarang murid untuk membawa HP terutama tingkat pendidikan dasar," kata Abdul Mu'ti kepada wartawan selepas acara Milad Muhammadiyah di UMKU Kudus, Sabtu (22/11/2025).
Mu'ti mengingatkan kebiasaan anak-anak menggunakan HP di rumah harus diawasi secara ketat. Orang tua diminta memberikan perhatian khusus kepada anak-anaknya yang menggunakan HP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi sesungguhnya kebiasaan HP di rumah sebagian besar anak-anak kita di rumah itu yang kadang-kadang mendapatkan perhatian dari orang tua," kata dia.
"Sehingga dalam rangka kita menyelamatkan bangsa dari berbagai macam masalah, terutama masalah kekerasan yang sering kali dampak penggunaan media yang salah," lanjut dia.
Lebih lanjut, dia mendorong kepada semua pihak untuk membangun generasi kesalehan digital bagi anak-anak menggunakan teknologi yang positif. Tujuannya untuk hal yang baik dan meningkatkan kualitas pendidikan.
"Oleh karena itu kita mendorong semua pihak orang tua, guru, semua tokoh masyarakat bersama memberikan pendidikan kepada anak kita dalam bahasa yang saya sebut perlu membangun generasi yang kesalehan digital bagi mereka menggunakan teknologi yang positif, dengan tujuan yang baik, dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan," jelasnya.
Pada kesempatan itu Abdul Mu'ti yang merupakan Sekretaris PP Muhammadiyah mengikuti acara Milad Muhammadiyah ke-113 untuk tingkat Jawa Tengah dan Universitas Muhammadiyah Kudus.
"Ini bagian untuk terus berkomitmen menyejahterakan bangsa. Ini bagian dari program pemerintah pusat agar Muhammadiyah lebih hadir lagi dalam solusi berbagai macam bangsa. Tidak hanya menciptakan kemakmuran secara material tapi juga secara spritual," kata dia.
Menurutnya, tema Milad Muhammadiyah mensejahterakan kehidupan bangsa merupakan pelaksanaan dari pembukaan dasar UUD 45 untuk mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan umum.
"Kemudian dalam landasan teologis Islam diajarkan agar juga meraih kebahagiaan dunia dan akhirat, spiritual," pungkas dia.
(apu/ams)
