Operasi pencarian terhadap tiga korban yang masih tertimbun material longsor di Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap, memasuki hari kedelapan. Proses pencarian tiga korban itu masih terkendala oleh ketebalan tanah hingga belasan meter.
Meski sudah di tahap akhir sesuai prosedur standar operasi (SOP), tim SAR gabungan hari ini belum menemukan korban yang tersisa. Kepala Kantor SAR Cilacap, Muhamad Abdullah mengatakan cuaca cerah hasil modifikasi cuaca dimanfaatkan maksimal untuk memperpanjang waktu pencarian hingga malam.
"Karena sudah dilakukan juga modifikasi cuaca sehingga cuaca di lokasi kejadian terpantau cerah. Dan kami akan memaksimalkan pencarian di hari kedelapan ini hingga malam hari," ujar Abdullah dalam keterangannya, Kamis (20/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, upaya di lapangan masih menemui tantangan besar. Tebalnya material longsor menjadi hambatan utama bagi tim yang bekerja dengan alat berat maupun manual.
"Kedalaman material tanah di beberapa titik mencapai belasan meter. Selain itu, akses menuju worksite A1 juga sangat sulit dijangkau alat berat sehingga mengurangi efektivitas pencarian," kata Abdullah.
Hingga hari kedelapan operasi, total korban meninggal dunia akibat longsor mencapai 20 orang. Sementara itu, tiga korban masih dalam pencarian. Rinciannya, Worksite A-1 yaitu Maysarah Salsabila (14). Worksite B-2, Vani Hayati (12), Fatin Ayu Rengganis (2)
Tim SAR gabungan menyatakan tetap berkomitmen memaksimalkan upaya pencarian selama peluang menemukan korban masih ada.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Basarnas RI Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii menegaskan operasi pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap, tidak akan dihentikan selama masih ada peluang untuk menemukan korban.
Ia menyebut penghentian operasi hanya dapat dilakukan jika kemungkinan penemuan sudah sangat kecil dan keluarga juga memahami situasinya.
"Iya, dalam pola operasi, selama masih ada peluang untuk bisa ketemu, kita temukan, pasti itu akan kita laksanakan," kata Syafii saat memberikan keterangan, Kamis (20/11).
(dil/dil)











































