2 Hektare Sawah Terdampak Longsor Cilacap, Petani Menjerit

2 Hektare Sawah Terdampak Longsor Cilacap, Petani Menjerit

Anang Firmansyah - detikJateng
Kamis, 20 Nov 2025 12:29 WIB
Area lahan pertanian yang rusak karena diterjang lumpur terdampak longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Kamis (20/11/2025).
Area lahan pertanian yang rusak karena diterjang lumpur terdampak longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Kamis (20/11/2025). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng
Cilacap -

Longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, tak hanya menelan korban jiwa, tetapi juga menyebabkan kerusakan pada lahan pertanian warga. Sedikitnya 2 hektare sawah dilaporkan rusak akibat material lumpur usai air bah pada Sabtu, 15 November malam.

Seorang buruh tani, Suwarni (61), menceritakan lahan garapannya yang baru berusia sekitar 36 hari itu kini rusak berat. Padahal ia sudah mengeluarkan biaya cukup besar.

"Lahan pertanian usianya itu sudah sekitar 36 hari. Saya memupuk 65 ubin atau sekitar 75 meter persegi," kata Suwarni saat ditemui di lokasi, Kamis (20/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan sudah menghabiskan pupuk lebih dari 1 kuintal dengan nilai sekitar Rp 300 ribu. Lahan tersebut ia garap dengan sistem bagi hasil.

ADVERTISEMENT

"Saya cuma kerja, sistemnya bagi hasil pertaniannya. Yang punya lahan orang Dusun Nagari," ujarnya.

Suwarni menyebut banjir lumpur datang mendadak pada Sabtu (15/11) malam. Lumpur tebal kemudian menggenangi area sawah hingga tanaman rusak total.

"Ini sekitar 2 hektare kayaknya lahan yang kena lumpur. Pas Sabtu malam itu setelah hujan tahu-tahu ada air bah banjir lumpur dari arah longsoran yang ada di atas. Ini punya 11 orang yang punya lahan terdampak," jelasnya.

Terpisah, Bupati Cilacap, Syamsul Aulia Rahman, mengatakan area pertanian yang terdampak longsor akan masuk dalam laporan resmi pemerintah daerah. Menurutnya, pendataan kerugian akan dilakukan setelah proses pencarian tiga korban yang masih hilang selesai.

"Area ini menjadi bagian yang akan kita laporkan. Hubungannya dengan perumahan itu ada huntara dan huntap. Kalau Mendagri kemarin disampaikan kalau hubungan dengan bidang-bidang terkait kerugian nanti akan dijembatani, termasuk kerugian lahan pertanian dengan kementerian terkait," kata Syamsul.

Ia memastikan lahan pertanian warga tidak akan diabaikan. Setelah proses SAR selesai, pemkab akan mendata seluruh kerusakan untuk diajukan sebagai usulan bantuan ke kementerian terkait.

"Nanti akan kita usulkan ke Pak Menteri, lahan pertanian yang terdampak. Kita masih fokus pencarian yang tiga ini. Nanti baru kita mendata dampak-dampak kawasan hutan ataupun pertanian, lalu kita usulkan untuk dapat bantuan dari pemerintah pusat," pungkasnya.




(apu/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads