Rob di Pantura Jateng Bikin Rugi hingga Rp 1 Triliun

Rob di Pantura Jateng Bikin Rugi hingga Rp 1 Triliun

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 18 Nov 2025 19:41 WIB
Kendaraan bermotor yang didominasi pemudik melaju perlahan menembus jalan raya pantura Demak KM Surabaya-Semarang yang terendam limpahan air laut ke daratan (rob) di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Minggu (6/4/2025). Pada H+5 Lebaran, banjir rob mulai dari sore hingga malam yang menggenangi jalur mudik tersebut dengan ketinggian bervariasi mencapai sekitar 50 cm itu menyebabkan arus lalu lintas dari Jawa Barat dan DKI Jakarta menuju ke arah  Surabaya, Jawa Timur maupun sebaliknya tersendat sekitar 3-4 kilometer. ANTARA FOTO/Aji Styawan/nz.
Limpahan air laut ke daratan (rob) di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Minggu (6/4/2025). Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Semarang -

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap kerugian akibat bencana banjir rob di Pantura Jawa Tengah (Jateng) mencapai Rp 1,2 triliun. Kerugian itu direkap sejak 2014-2023.

Hal itu diungkapkan Deputi I Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, dalam Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Bencana Provinsi Jawa Tengah di Gedung Gradhika Pemprov Jateng, Semarang.

"Dari kejadian 2014-2023, ini data yang kami dapatkan di BNPB, khusus rob Pantura intinya Rp 1 triliun lebih selama ini kerugian yang ada," kata Raditya, Selasa (18/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam materi itu tertulis Kabupaten Brebes sebagai daerah yang menanggung kerugian paling banyak akibat banjir rob yaitu mencapai Rp 21,6 miliar. Lalu disusul Kabupaten Tegal Rp 13,5 miliar, dan Kota Tegal Rp 5 miliar.

ADVERTISEMENT

"Dari BPBD Provinsi Jawa Tengah yang melakukan perhitungan. (Kerugian) Kebanyakan di livelihood (mata pencaharian). Itu yang Pantura yang di Jawa Tengah aja," ungkapnya.

"Terus kalau kerusakan, kerusakan biasanya tambak, terus ada tanggul yang jebol dan lain sebagainya, ada yang bangunan keagamaan juga kena, perumahan kena, kantor pemerintahan juga ada yang kena," tambahnya.

Raditya mengatakan, pemulihannya dilakukan oleh Pemda, untuk kerugian yang kecil bisa menggunakan dana desa

"Pemulihan yang kecil-kecil itu bisa pakai dana desa. Terus kalau di BNPB juga ada instrumen dana hibah, rehabilitasi, dan rekonstruksi," tuturnya.




(dil/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads