Mayat Ibu dan Balita Korban Longsor Cilacap Ditemukan Berdekatan

Mayat Ibu dan Balita Korban Longsor Cilacap Ditemukan Berdekatan

Anang Firmansyah - detikJateng
Selasa, 18 Nov 2025 19:13 WIB
Tim SAR mengevakuasi korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Selasa (18/11/2025).
Tim SAR mengevakuasi korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Selasa (18/11/2025). Foto: Dok. Basarnas Cilacap
Cilacap -

Mayat dua korban longsor di Majenang, Cilacap, ditemukan dalam operasi pencarian dan pertolongan (SAR) pada hari keenam ini. Kedua korban, yaitu seorang ibu dan anaknya yang masih balita, ditemukan dalam posisi berdekatan.

Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) hari keenam di lokasi longsor Majenang, Cilacap, kembali membuahkan hasil. Hari ini tim SAR gabungan menemukan mayat seorang ibu dan anaknya yang masih balita dalam posisi berdekatan.

Kedua mayat korban ditemukan di sektor pencarian B-2. Kepala Kantor SAR Cilacap, M Abdullah, mengatakan operasi hari ini terpaksa dihentikan lebih awal karena hujan cukup deras.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita akhiri pukul 16.15 WIB karena cuaca hujan," katanya kepada wartawan, Selasa (18/11/2025).

Abdullah menjelaskan, dua korban yang ditemukan bernama Arumi Purnamasari (4) dan ibunya, Lilis Safitri (39). Keduanya ditemukan di area yang tidak jauh dari lokasi sepeda motor korban yang ditemukan sehari sebelumnya.

ADVERTISEMENT

"Pada pelaksanaan operasi SAR hari keenam ini kita telah berhasil menemukan dan mengevakuasi dua korban. Semuanya di worksite B-2 atas nama Arumi Purnamasari (4) terevakuasi pada pukul 15.03 WIB dan Lilis Safitri (39) pukul 16.12 WIB. Itu satu keluarga, ibu dan anak ditemukan berdekatan," ujar Abdullah.

Mayat korban ditemukan di kedalaman sekitar 4 meter. Ia menjelaskan, tim pencarian terkendala oleh kondisi medan di lokasi. Operasi pencarian akan dilanjutkan besok dengan fokus pada sektor-sektor yang masih berpotensi terdapat korban.

"Kendala hari ini tingkat kedalaman tanah berpengaruh. Worksite yang sudah kita bentuk menjadi lebih kecil menjadi faktor penghambat," terangnya.

Alat berat juga tidak dapat digunakan di beberapa titik pencarian.

"Ekskavator tidak bisa masuk ke area A-1 dikarenakan timbunan tanah yang masih sangat gembur. Kedua, yang mau masuk ke area B-1 pun demikian, sehingga ini menjadi salah satu faktor penghambat kita," jelasnya.

Meski begitu, tim SAR gabungan tetap mengerahkan seluruh sumber daya yang tersedia. Pencarian dilakukan dengan berbagai metode, mulai dari penggalian manual hingga dengan teknologi pendukung.

"Namun kita tetap tidak menyerah, evakuasi tetap kita lakukan dengan penggalian tanah, penggunaan drone, pengerahan anjing pelacak, penggunaan alat ekstikasi sampai penggunaan alkon kita maksimalkan," ucap Abdullah.

Hingga saat ini, tim SAR gabungan telah menemukan total 18 korban longsor dalam kondisi meninggal dunia. Dengan demikian, korban yang masih dalam pencarian sejumlah 5 orang.




(dil/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads