Cara Mengatasi Kucing Birahi Tanpa Dikawinkan agar Tidak Berisik, Ini Tipsnya

Cara Mengatasi Kucing Birahi Tanpa Dikawinkan agar Tidak Berisik, Ini Tipsnya

Nur Umar Akashi - detikJateng
Selasa, 18 Nov 2025 18:29 WIB
Cara Mengatasi Kucing Birahi Tanpa Dikawinkan agar Tidak Berisik
Ilustrasi kucing birahi. (Foto: Kim Davies/Unsplash)
Solo -

Kucing betina yang sedang birahi, atau dalam bahasa Inggris disebut in heat, akan mengeong tanpa henti. Awalnya, kamu tidak akan terganggu. Namun, lambat laun, suara berisik nonstop itu akan membuatmu terjaga berhari-hari!

Dikutip dari PetMD, kucing mengalami empat tahap birahi, yakni proestrus, estrus, interestrus atau metestrus, dan anestrus. Puncak masa birahi kucing adalah fase kedua, yakni estrus. Biasanya, fase ini berlangsung selama seminggu.

Kucing betina yang sedang berada di tahap estrus akan tiba-tiba mengenduskan kepalanya ke pangkuanmu. Bahkan, ketika sebelumnya makhluk menggemaskan ini bersikap sombong. Mereka juga terlihat gelisah dan tidak henti-hentinya bersuara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak perlu khawatir, ini adalah siklus yang normal, bukan berarti kucing kesakitan. Hanya saja, seperti sudah disinggung di atas, suaranya yang lantang dengan frekuensi tinggi mungkin mengganggu aktivitas.

Kucing betina biasanya berhenti bersuara setelah kawin. Namun, jika tidak terjadi ovulasi atau pembuahan, periode estrus dapat terjadi kembali, ditandai dengan kucing mengeong-ngeong. Jadi, apa yang harus dilakukan agar tidak berisik? Simak beberapa cara mengatasi kucing birahi tanpa dikawinkan berikut ini!

ADVERTISEMENT

Poin Utamanya:

  • Salah satu tanda kucing birahi adalah bersuara tidak henti-henti. Tanda lainnya adalah perilaku cari perhatian dan buang air kecil lebih sering.
  • Cara paling efektif menghentikan raungan kucing akibat birahi adalah mensterilkannya.
  • Selain sterilisasi, kamu bisa mencoba mengatasi kucing birahi dengan mengalihkan perhatian atau memutar musik yang tenang.

Cara Mengatasi Kucing Birahi yang Berisik

Sejatinya, cara terbaik untuk menghentikan kucing bersuara saat birahi adalah mensterilkannya, dikutip dari ASPCA Pet Health Insurance. Bila tidak disterilkan, siklus berisik ini akan kembali berulang setiap 18-24 hari sekali.

Sterilisasi atau spay adalah prosedur pembedahan dengan tujuan mengangkat indung telur dan rahim kucing. Manfaat operasi satu ini bagi si kucing ada banyak, seperti memperpanjang kemungkinan usianya, mengurangi risiko kanker reproduksi dan infeksi rahim, dan mendorong frekuensi buang urin yang sehat.

Hanya saja, sterilisasi bukanlah prosedur medis yang aman seratus persen. Meski rendah, ada potensi kematian sebesar 0.05% akibat sterilisasi. Di samping itu, risiko infeksi, komplikasi anestesi, dan kerusakan organ dalam juga ada.

Tidak ingin kucing disterilisasi? Tenang, ada sederet metode lain yang bisa dicoba. Ini penjelasan masing-masingnya, dirangkum dari laman Hepper:

1. Manfaatkan Catnip

Kamu bisa memanfaatkan tanaman catnip (Nepeta cataria) yang memicu reaksi senang pada sebagian besar kucing. Berikan dia catnip dan lihat hasilnya. Kucing akan berguling-guling dengan catnip tanpa mengeluarkan sedikit pun suara.

Ada pula yang merekomendasikan penggunaan minyak lavender. Hanya saja, hal ini tidak disarankan karena minyak esensial sangat beracun. Jadi, jangan coba-coba jika tidak mau kucing kesayanganmu terkena dampak negatif, ya!

2. Putar Musik yang Tenang

Sama seperti manusia, kucing menyenangi musik yang tenang. detikers dapat mencari musik yang paling cocok dengan kucing di platform-platform bebas biaya, seperti YouTube. Pasalnya, memang ada musik yang khusus dibuat sesuai karakteristik kucing.

3. Alihkan Perhatiannya

Agaknya, banyak orang memelihara kucing karena tertarik untuk mengganggu makhluk ini. Siapa sangka, hal yang membuat kucing meradang ini ternyata bisa membuatnya tenang selagi birahi, lho!

Coba ajak kucing bermain sepanjang hari. Kamu bisa mencoba mainan interaktif atau sekadar mengganggunya. Pertimbangkan juga mengajak kucing ke jendela untuk mengamati burung atau hewan lain di luar ruangan.

Aktivitas-aktivitas ini akan mengalihkan perhatian kucing sekaligus menguras energinya. Lambat laun, kucing merasa lelah sehingga mengantuk. Jika beruntung, kucing akan tertidur pulas dan berhenti menyuarakan pekikan birahi yang sebelumnya disetel 24 jam!

4. Beri Tempat Tidur yang Nyaman

Sudah lama kucing dikenal akan perilaku tidur siangnya. Bukan hanya sekadar tidur, wajahnya seakan-akan tampak sudah bekerja keras sepanjang hari sehingga begitu kelelahan. Sering kali, hal ini membuat pemilik merasa gemas.

Nah, kamu bisa mencoba menyiapkan tempat tidur hangat yang nyaman untuk si kucing. Siapa tahu, makhluk berkaki empat yang tidak kenal takut ini tergoda dan memutuskan tidur alih-alih membuat pita suaranya kering!

Pun, jika gagal membuat kucing tidur, setidaknya hal tersebut membantunya tenang. Perlu dicatat, memilih tempat tidur terbaik untuk kucing bukanlah hal yang mudah. detikers disarankan melakukan trial and error untuk menemukan yang paling pas.

Cara Mengetahui Kucing Birahi atau Tidak

Berbeda dari anjing yang mengeluarkan darah saat birahi, kucing tidak. Alih-alih, tanda kucing birahi terlihat dari perilakunya. Dilansir dari How Stuff Works, ini daftarnya:

  1. Kucing mengeong keras.
  2. Kucing terlihat cari perhatian.
  3. Kucing menggesek-gesek tubuhnya ke furnitur atau orang.
  4. Kucing berguling-guling di lantai.
  5. Kucing mengangkat bagian belakangnya seperti saat kawin.
  6. Kucing buang kencing lebih sering. Dan kerap kali, di luar litter-box.
  7. Kucing merasa gelisah dan bersikap agresif berlebihan.
  8. Kucing tiba-tiba menunjukkan kasih sayang ekstra kepada kucing lain atau pemiliknya.

Perlu diketahui, hanya kucing betina saja yang birahi karena memiliki jaringan ovarium. Kucing pejantan tidak birahi, tetapi bereaksi terhadap kucing betina yang sedang 'panas'.

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai cara mengatasi kucing birahi tanpa dikawinkan agar tidak berisik. Semoga bermanfaat, ya, detikers!




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads