Cara Mengobati Scabies pada Kucing, Perhatikan Lama Pengobatan dan Larangannya

Cara Mengobati Scabies pada Kucing, Perhatikan Lama Pengobatan dan Larangannya

Nur Umar Akashi - detikJateng
Jumat, 14 Nov 2025 14:14 WIB
Cara Mengobati Scabies pada Kucing, Perhatikan Lama Pengobatan dan Larangannya
Kucing. (Foto: Toru Wa/Unsplash)
Solo -

Scabies atau kudis adalah kondisi kesehatan yang mungkin menimpa kucing peliharaan. Umumnya, permulaan scabies ditandai dengan telinga yang tampak berkerak. Kucing akan coba menggaruknya menggunakan kaki depan.

Dilansir PetMD, kucing bisa tertular scabies akibat kontak dengan hewan lain yang terinfeksi. Penyebabnya adalah tungau bernama ilmiah Notoedres cati. Dapat juga disebabkan tungau tipe lain.

Lebih lanjut, ada banyak gejala yang diperlihatkan kucing dengan masalah scabies. Di antaranya rambut rontok, kulit mengelupas, gatal hebat, dan radang. Mulanya, scabies terlihat di bagian wajah, terkhusus telinga. Setelah itu, perlahan menyebar ke seluruh tubuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apakah kucing peliharaanmu terlihat mengalami scabies? Jika iya, maka uraian artikel di bawah ini akan memberikan informasi seputar cara mengobati scabies pada kucing, lama pengobatan, dan larangannya. Simak sampai tuntas, ya, detikers!

Poin Utamanya:

ADVERTISEMENT
  • Scabies pada kucing disebabkan infeksi tungau. Tanda-tandanya adalah kulit, terutama di sekitar wajah tampak berkerak.
  • Pengobatan scabies meliputi pemberian obat antiparasit, mandi kapur sulfur, obat oral, hingga obat antiinflamasi. Obati sesuai resep dokter.
  • Selama pengobatan, jaga agar kucing tidak menggaruk bagian tubuh yang terinfeksi. Pastikan kucing terisolasi agar scabies tidak menyebar. Bersihkan lingkungan tempat tinggalnya secara rutin.

Cara Mengobati Kucing Scabies

Menurut keterangan dari The Pet Vet, metode pengobatan kombinasi biasanya memberikan hasil terbaik. Berikut beberapa di antaranya yang bisa kamu aplikasikan, tentunya setelah berkonsultasi dengan dokter hewan.

1. Obat Antiparasit

Pengobatan dasar scabies melibatkan obat antiparasit yang bertujuan menghabisi tungai Notoedres cati. Obat ini diberikan dengan metode oles. Sering kali, dokter meresepkan obat untuk perawatan selama 2-4 minggu, memastikan semua tungau habis.

2. Mandi Kapur Sulfur

Apabila kondisi scabies kucing sudah terlalu parah, dokter mungkin menyarankan mandi larutan kapur sulfur. Bau larutan ini memang menyengat dan berpotensi membuat bulu kucing berubah kuning. Namun, juga terbukti efektif membunuh tungau.

3. Obat Oral

Untuk kucing yang tidak mempan diobati secara topikal, obat oral menjadi jawaban. Karena dimasukkan melalui mulut atau oral, obat ini bekerja ke seluruh tubuh kucing dan cocok mengatasi infeksi yang meluas. Hanya saja, beberapa kucing mungkin sensitif.

4. Obat Antiinflamasi

Selama masa terapi, dokter hewan bisa jadi meresepkan obat antiinflamasi untuk meredakan peradangan. Pemberian obat ini membantu kucing merasa lebih nyaman. Perlu dicatat, obat antiinflamasi biasanya digunakan untuk jangka pendek karena mungkin menimbulkan efek samping jika dipakai terus-menerus.

Lama Pengobatan Scabies pada Kucing

Waktu pengobatan scabies pada kucing bervariasi tergantung tingkat keparahan dan obat yang diresepkan dokter. Namun, umumnya butuh beberapa minggu sebelum scabies benar-benar tuntas.

Beruntungnya, ada hal yang bisa dilakukan untuk mempercepat penyembuhan kucing, yakni memanfaatkan perpaduan krim lidah buaya dan virgin coconut oil (VCO). Dirangkum dari laman resmi Universitas Airlangga, kedua bahan ini mudah dicari dan pengaplikasiannya pada kucing tidak rumit.

VCO yang mengandung asam lemak rantai jenuh dapat mendukung penyembuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Sementara itu, krim lidah buaya membantu kucing mengurangi rasa gatal yang menyiksa. Menariknya, selain keefektifan tinggi, kombinasi krim lidah buaya dan VCO tidak memiliki efek samping.

Larangan untuk Kucing Scabies agar Tidak Makin Parah

Ada beberapa larangan yang harus dipatuhi untuk mencegah scabies bertambah parah. Ini poin-poinnya:

1. Menggaruk

Rasa gatal akibat ulah tungau membuat kucing tergoda untuk menggaruk. Apabila dibiarkan, kulit si kucing mungkin jadi rusak lebih parah sehingga penyembuhannya lebih lama. Sebagai tindakan pencegahan, kucing biasanya dipakaikan kerah elizabethan.

Pemasangan kerah ini membuat kucing tidak lagi bisa menggaruk telinganya. Kerah elizabethan sendiri terbuat dari plastik. Ada juga versi modern yang dibuat dari kain lembut sehingga lebih nyaman bagi si kucing.

2. Kontak dengan Hewan Lain

Dirujuk dari WebMD, tungau kucing scabies mungkin menyebar kepada hewan peliharaan lain yang kamu miliki di rumah. Untuk mencegahnya, detikers wajib mengisolasi si kucing. Perlu diingat, lakukan proses pengisolasian ini dengan penuh kasih sayang agar kucing tidak stres.

Sebisa mungkin, sediakan ruangan khusus yang tenang dan sunyi untuk beristirahat. Meski diisolasi, hindari perubahan rutinitas yang berpotensi memicu stres. Tetap beri makan dan bersihkan ruangan secara rutin seperti biasanya.

3. Lingkungan Kotor

Kebersihan tempat tinggal kucing harus dijaga semaksimal mungkin. Bukan tidak mungkin tungau scabies bertahan hidup di luar tubuh inangnya, meski tak lama. Jangan sampai, tubuh kucing yang sejatinya sudah bebas tungau, kembali terinfeksi karena lingkungan kotor.

detikers disarankan rutin mencuci bantal atau tempat tidur si kucing. Bersihkan juga peralatan makan, minum, dan alat-alat mainnya. Dengan demikian, siklus kehidupan tungau dapat terputus dan scabies berakhir.

Itulah uraian lengkap mengenai cara mengobati scabies pada kucing. Semoga bermanfaat, ya!




(sto/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads