Viral Pendaki Terjebak Cuaca Ekstrem di Merbabu, Begini Kata BTNGMb

Viral Pendaki Terjebak Cuaca Ekstrem di Merbabu, Begini Kata BTNGMb

Jarmaji - detikJateng
Selasa, 18 Nov 2025 17:19 WIB
Indahnya panorama Gunung Merbabu pada Sabtu (25/5/2024).
Ilustrasi pendaki. Foto: Weka Kanaka/detikcom
Boyolali -

Sebuah video yang memperlihatkan pendaki terjebak cuaca ekstrem saat mendaki di Gunung Merbabu ramai di media sosial. Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) pun memberikan imbauan kepada para pendaki agar membawa perlengkapan sesuai standar.

Video yang diunggah akun @borobudur_news itu mengabarkan tentang kondisi cuaca yang terjadi di jalur pendakian Gunung Merbabu. Video itu merekam seorang pendaki yang berdiri bertahan diterpa badai. Disebutkan bahwa badai tersebut terjadi pada Minggu, 16 November 2025.

"Badai di Gunung Merbabu 16 November 2025, Pendaki Sempat Terjebak Cuaca Ekstrem," tulis akun itu dalam judul keterangannya, dilihat detikJateng pada Selasa (18/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan pula, sejumlah pendaki melaporkan kondisi cuaca berubah drastis dari cerah saat pendakian, kemudian mendadak gelap dan disapu badai kabut serta angin kencang ketika mencapai area puncak.

"Beberapa hari terakhir, angin kencang memang kerap melanda jalur Merbabu dan membuat situasi pendakian lebih berisiko. Para pendaki diimbau meningkatkan kewaspadaan, selalu memantau prakiraan cuaca, serta mengutamakan keselamatan saat berada di ketinggian," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Anggit Haryoso, mengatakan bahwa pendakian Gunung Merbabu masih dibuka. Namun pihaknya juga memperhatikan informasi cuaca dari BMKG dan stasiun klimatologi Ahmad Yani Semarang.

"Pendakian masih kita buka dengan memperhatikan informasi dari BMKG dan stasiun klimatologi Ahmad Yani Semarang," kata Anggit.

Pihaknya pun selalu memberikan briefing kepada pendaki sebelum melakukan pendakian. Briefing dilakukan di pintu-pintu pendakian tentang standar perlengkapan yang harus dibawa. Petugas juga melakukan pengecekan.

"Kepada pendaki kami briefing sebelum melakukan pendakian, kita sampaikan standar perlengkapan yang harus dibawa, seperti jas hujan, thermal blanket, sarung tangan, jaket, serta obat-obatan pribadi, mengingat curah hujan yang relatif sedang-lebat," terang Anggit.

"Imbauan juga kami sampaikan melalui media sosial secara rutin, agar pendaki dapat mempersiapkan diri dengan baik," lanjut dia.

Para pendaki juga diimbau tetap hati-hati saat hujan turun karena jalur licin. Pendaki diminta berpegangan pada tali relling yang sudah dipasang di lokasi.

"Sudah terdapat beberapa tali relling yang bisa digunakan sebagai pegangan. Pada bagian yang lain bisa dibantu menggunakan trekking poll dan sepatu pendakian yang tepat," tambahnya.

Mengantisipasi cuaca ekstrem, pendaki juga diminta mengikuti informasi cuaca dari BMKG, membawa peralatan lengkap saat mendaki, dan memahami karakter cuaca pada jalur yang akan didaki.




(apl/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads