Warga yang mengungsi akibat bencana tanah longsor di Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, terus bertambah. Jumlah pengungsi kini mencapai 480 jiwa.
"Saat ini kondisi masih tanah masih terus bergerak sehingga masyarakat sudah disuruh mengungsi di Kecamatan Pandanarum, sampai pukul 19.00 WIB sudah ada 480 orang yang mengungsi," kata Kabid Kedaruratan BPBD Banjarnegara, Raib Saekhudin, saat dihubungi detikJateng, Minggu (16/11/2025).
"Longsornya menutup rumah, sementara yang sudah terhitung 20 rumah yang terdampak di satu RT. Manti kita update lagi karena ini masih terus berkembang," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, dua orang masih belum bisa dikonfirmasi. Sementara jumlah pengungsi terus bertambah hingga kini.
"Masih dua orang masih belum terkonfirmasi, masih dicari terus karena pengungsi masih terus datang. Jadi kami belum pastikan," tuturnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan menambahan, informasi longsor itu sudah didapatnya sejak Sabtu (15/11) kemarin.
"Kalau terjadinya longsor itu hari Sabtu sudah ada informasi, terus mungkin ini terjadi lanjutan, akhirnya bergerak. Nah, ini menimpa ke pemukiman warga. Sementara yang kami terima itu 20 rumah," kata Bergas.
Ia mengatakan dua orang yang belum terkonfirmasi itu masih berada di dalam rumah yang tertimbun longsor. Keduanya belum bisa dievakuasi.
"Sudah diidentifikasi ada dua jiwa terjebak. Dua jiwa terjebak ini memang hasil laporan posisinya masih belum tahu, kita tidak bisa mengidentifikasi meninggal dunia. Tapi yang jelas dalam rumah. Belum terkonfirmasi karena sulit menjangkaunya," tuturnya.
"Beberapa petani-petani atau warga ada yang saat kejadian takut terus melarikan diri ke atas, ke hutan, ini sedang dievakuasi," lanjutnya.
Ia mengatakan, longsor tersebut bergerak tidak dengan cepat. Evakuasi terhadap dua orang yang berada di dalam rumah masih bisa dilakukan jika atap rumah tak tertimbun longsor seluruhnya.
"Kalau kita lihat longsorannya itu jalannya pelan pelan ya. Mungkin yang video-video viral itu kelihatannya jalan, tapi agak pelan-pelan. Kalau memang gentengnya masih kelihatan, bisa dievakuasi lewat genteng," jelasnya.
"Laporannya ini satu orang luka, sudah dievakuasi ke layanan kesehatan. Memang jelas itu daerah dataran tinggi, dekat sama Petungkriyono, rawan longsor," sambungnya.
Saat ini, BPBD pun langaung mengambil langkah guna mencukupi pelayanan dasar. BPBD Jateng juga akan memberikan bantuan logistik.
(aku/aku)











































