Terpopuler Sepekan

Drama Dua Raja di Keraton Solo

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 16 Nov 2025 16:00 WIB
Paku Buwono (PB) XIV Purbaya berjalan menuju ke Siti Hinggil untuk membacakan sabda dalem sebagai penerus takhta Keraton Solo, Sabtu (15/11/2025). Foto: Tara Wahyu/detikJateng.
Solo -

Drama dualisme raja di Keraton Solo terjadi sepeninggal Paku Buwono XIII. Dua putra PB XIII yakni KGPAA Hamangkunagara Sudibya Rajaputra Narendra Mataram VI atau KGPH Purbaya dan KGPH Mangkubumi sama-sama mengukuhkan diri sebagai raja keraton atau PBXIV.

Yang pertama mengukuhkan sebagai PB XIV yakni KGPH Purbaya. Penobatan Purbaya sebagai PB XIV itu dilakukan sesaat sebelum pemakaman PB XIII.

KGPH Purbaya sendiri telah diangkat sebagai putra mahkota pada 2022 lalu dengan gelar KGPAA Hamangkunagara Sudibya Rajaputra Narendra Mataram VI.

Sepekan kemudian, putra PB XIII yang lain, KGPH Mangkubumi juga mengukuhkan diri sebagai raja baru dengan gelar PB XIV. Pengukuhan itu dilakukan di hadapan sejumlah adik PB XIII.

Drama dualisme raja keraton ini sebelumnya juga pernah terjadi yakni pada 2004 silam. Di mana dua putra PB XII sama-sama mengklaim dirinya sebagai raja keraton solo. Yakni PBXIII Hangabehi dan PB XIII Tedjowulan.

Awal Dualisme Raja Keraton PB XIV

Awal munculnya drama dualisme raja keraton ini terlihat saat prosesi pemberangkatan jenazah PB XIII ke makam Imogiri, Bantul. Sesaat sebelum pemberangkatan jenazah, putra bungsu PB XIII yang bernama KGPAA Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendro Mataram VI atau yang memiliki nama kecil GPH Purbaya mengukuhkan dirinya sebagai raja baru di Keraton Solo.

"Mundhi dhawuh sabda Dalem Sampeyandalem ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan PB XIII lumantar kintaka rukma kekeraning Sri Nata Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Ingsun KGPAA Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, ing dina iki, Rebo Legi, 14 Jumadilawal tahun Dal 1959, utawa kaping 5 November 2025, hanglintir kaprabon Dalem minangka Sri Susuhunan Karaton Surakarta Hadiningrat, kanthi sesebutan sampeyandalem ingkan Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakoe Boewono Patbelas," kata KGPAA Hamangkunegoro saat membacakan pidato pelepasan jenazah PB XIII, Rabu (5/11/2025).

Terjemahan bebasnya dalam bahasa Indonesia, yaitu, "Berikut perintah Yang Mulia PB XIII melalui istana kerajaan Sri Nata Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Saya KGPAA Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, pada hari ini Rabu tanggal 14 Jumadiwal tahun 1959 atau tanggal 5 November 2025 naik takhta Kerajaan sebagai Sri Susuhunan Keraton Surakarta Hadiningrat dengan gelar Yang Mulia Yang Mulia Raja PB XIV."

Menggelar Jumenengan

Usai penobatan tersebut, Keraton Solo mengedarkan undangan penobatan raja baru ke sejumlah pihak. Rencananya, jumenengan akan dilakukan pada 15 November.
Dalam acara itu rencananya keraton akan menobatkan secara resmi bernama KGPAA Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendro Mataram

Panitia penobatan raja, GKR Timoer Rumbay Kusuma Dewayani membenarkan telah menyebar undangan tersebut.

"Njih leres (iya benar)," kata dia saat dihubungi detikJateng pada Rabu (12/11).

Pada hari itu juga karangan bunga sebagai ucapan selamat mulai berdatangan di Keraton Solo.

KGPH Mangkubumi Dinobatkan PB XIV

Di kubu lainnya, rapat kerabat Keraton Solo digelar dengan dipimpin oleh Maha Menteri Keraton Solo KGPA Tedjowulan. Rapat itu dihadiri oleh sejumlah adik mendiang PB XIII dan putra tertua PB XIII yang bernama KGPH Mangkubumi.

Rapat tersebut kemudian melantik KGPH Maangkubumi sebagai putra mahkota yang beberapa saat kemudian mengukuhkan diri sebagai raja baru Keraton Solo dengan gelar Paku Buwana XIV.

Adik Paku Buwono XIII, GRAy Koes Murtiyah Wandansari menegaskan bahwa dalam pertemuan tersebut menobatkan KGPH Mangkubumi sebagai Paku Buwono XVI.

"(Tadi sempat ada penobatan?) Iya, penobatan Paku Buwono XIV," kata Gusti Moeng usai pertemuan di Sasana Handrawina.

Foto KGPH Mangkubumi dinobatkan sebagai PB XIV Foto: Dok. Keluarga Keraton Solo

Dirinya menegaskan bahwa penobatan berpegang teguh pada hak dan kehendak Allah. Menurutnya, Mangkubumi yang ditunjuk sebagai Paku Buwono XIV tidak meminta dilahirkan terlebih dahulu dari adik laki-lakinya.

"Kami berpegang pada yang jenenge (namanya) hak. Itu kan Gusti Allah sing maringi. Gusti Bei yang sekarang Paku Buwono XIV kan tidak minta kepada Allah untuk dilahirkan lebih tua daripada Purboyo, ya itu kehendak Allah dan Sudah ditekankan, dijadikan paugeran bahwa kalau nggak punya permaisuri, ya sudah anak laki-laki tertua," ungkapnya.

Dengan penobatan itu, saat ini dua putra PB XIII yaitu KGPH Mangkubumi dan KGPAA HAmangkunegoro sama-sama mengklaim diri sebagai raja baru di Keraton Solo yang bergelar Paku Buwono XIV.

Jumenengan PB XIV Purbaya

Prosesi Jumenengan Paku Buwono XIV Purboyo digelar secara tertutup di Ndalem Ageng, Keraton Solo. Prosesi hanya diikuti oleh keluarga dan kerabat Keraton Solo serta undangan. Media tidak diperbolehkan masuk ke dalam kompleks keraton.

Dari pantauan detikJateng, sejumlah kerabat sudah berada di dalam Keraton Solo beberapa saat sebelum acara berlangsung.

Bregodo prajurit keraton sudah bersiap di Kori Kamandungan Solo. Mereka sempat memainkan alat musik dan berbaris rapi di halaman Kori Kamandungan.

Beberapa persiapan juga sudah dilakukan jelang jumenengan seperti kereta kuda yang dibawa ke Pagelaran. Sebelumnya, Kereta Garuda Kencana yang akan dinaiki PB XIV sudah disiapkan di Pagelaran.

Karpet berwarna merah juga sudah disiapkan di halaman Kori Kamandungan untuk nantinya dilewati Paku Buwono XIV Purbaya. Dari rundown acara, Jumenengan PB XIV Purbaya di Ndalem Ageng digelar pukul 10.00 WIB, selanjutnya akan menuju Siti Hinggil sekira pukul 11.00 WIB.




(apl/aku)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork