Mbah Tari (75) tak henti-hentinya menitikan air mata. Sejak semalam wajahnya nampak sendu, satu dengan sesekali tatapannya kosong. Ia memeluk erat saudaranya di posko pengungsian Balai Desa Cibeunying.
Mbah Tari selamat dari kejadian tanah longsor yang terjadi di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. Pagi hari sebelum kejadian, ia diantarkan suaminya, Rastum (78) ke Majenang menggunakan angkutan umum.
Tujuannya adalah ke Salem, Kabupaten Brebes, ke tempat saudaranya. Sesampainya di Majenang, suaminya kemudian kembali lagi ke rumahnya di Dusun Cibuyut.
Tak pernah terbersit dibenaknya, itu adalah terakhir kali Mbah Tari bisa bertatap muka dengan kekasih hatinya. Sebelum akhirnya ia mendapat kabar dari saudaranya yang di Salem bahwa longsor besar terjadi di tempat ia tinggal.
Tak pikir panjang, ia langsung meminta diantar pulang saudaranya hari Jumat (14/11) kemarin. Dalam perjalanan, hatinya dipenuhi kecemasan soal apakah kediamannya menjadi salah satu diantaranya yang tertimbun longsor.
"Saya lagi di tempat saudara di Salem. Waktu Kamis bapak ngantar ke Majenang naik angkot. Terus dia pulang lagi ke rumah. Terus saudara saya lihat media sosial katanya ada longsor di rumah," kata Mbah Tari kepada wartawan saat ditemui di posko pengungsian, Sabtu (15/11/2025).
Sesekali air matanya menetes saat bercerita. Ia dikuatkan oleh cucunya yang datang dari Jawa Barat dan ikut menginap di pengungsian. Ia tidak menyangka kalau longsor bakal terjadi sebegitu besar.
"Sebelumnya sudah ada tanda-tanda longsoran. Tapi saya nggak nyangka bakal sebesar ini. Bapak di rumah sendirian kemungkinan jam segitu lagi tidur," terangnya.
Di rumah ini, dirinya biasa hidup berdua. Anaknya sudah hidup sendiri dengan keluarganya. Hanya ada dia bersama saudara yang masih tinggal bertetangga.
"Sehari-hari hidup berdua. Kalau tetangga masih saudara. Ini juga masih hilang, belum ketemu totalnya saudara yang belum ketemu sama suami saya ada 6 orang. Semalam nggak bisa tidur keinget terus nangis," jelasnya.
Mbah Tari berharap ada keajaiban suaminya ditemukan dalam kondisi selamat. Jika pun tidak, ia berharap agar jasad suaminya ditemukan secepatnya.
"Mudah-mudahan ketemu secepatnya. Harapannya sih tetap ketemu dalam kondisi selamat," pungkasnya.
Seperti diketahui, tanah longsor terjadi di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Kamis (13/11) pada pukul 19.30 WIB. Sedikitnya 16 rumah warga di Dusun Cibuyut dan Tarukahan tertimbun material.
Tiga warga ditemukan tewas oleh tim SAR gabungan. Sedangkan 20 korban saat ini masih dalam proses pencarian di bawah reruntuhan material.
Operasi pencarian pada hari kedua dihentikan pada pukul 15.30 WIB. Hujan yang kembali mengguyur membahayakan tim SAR karena longsor susulan masih bisa terjadi.
Pencarian hari ketiga kemudian dimulai pada hari ini sejak pukul 08.00 WIB. Tim SAR gabungan menambah alat berat dan mengerahkan anjing pelacak untuk mempercepat operasi pencarian.
Simak Video "Video: Kronologi Terjadinya Longsor Cilacap yang Memakan Korban Jiwa"
(ahr/ahr)