Wali Kota Solo, Respati Ardi menampik menyaksikan kesepakatan KGPAA Hamangkunegoro sebagai Paku Buwono XIV. Ia mengatakan, pertemuan antara keluarga Keraton Solo bersama Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka dan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengenai kondusivitas pemakaman PB XIII.
"Oh, itu cuman terkait diskusi, terkait pengamanan pada waktu besok ketika apa namanya pemakaman dan kondusivitas, keamanan di keraton ke depannya gitu aja," katanya ditemui di Balai Kota Solo, Jumat (14/11/2025).
Ia mengatakan tidak ada pembahasan mengenai Suksesi PB XIV. Ia kembali menegaskan bahwa pembicaraan saat itu hanya kondusivitas Kota Solo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Tidak bicara suksesi?) Kondusivitas saja. Sudah. Saya malah belum tahu ya. Mungkin bisa ditanya, silakan," ungkapnya.
Respati menegaskan, bahwa pihaknya berkomitmen untuk menjaga kondusivitas Kota Solo.
"Ya, kita komitmen pemerintah kota, pemerintah provinsi, pemerintah pusat intinya tetap menjaga kondusivitas warganya, yang terbaik untuk warganya," terangnya.
Respati mengaku juga telah mendapat tembusan Surat Menteri Kebudayaan yang ditandatangani oleh Fadli Zon 10 November 2025.
"Ya, kami kan tembusan. Kami sudah menerima tembusannya. Tentunya kami akan menindaklanjuti hal tersebut karena kami di pemerintah kota sebagai kepanjangan tangan pemerintah pusat tentu akan minta lanjuti surat tersebut," bebernya.
Pihaknya juga masih mempelajari soal dokumen tersebut. Terutama Maha Menteri KGPA Tedjowulan yang ditunjuk sebagai Ad intern PB XIV.
"Saya pelajari dokumennya ya. Saya rasa kok apa ya, Raja intern itu apa ya, saya juga malah belum tahu. Kita intinya itu bukan ranah kami, ranah kami menjaga kondusifitas dan menjaga keamanan warga di sana," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, GKR Timoer Rumbay Kusuma Dewayani menyebut Mangkubumi sebelumnya sudah setuju dengan KGPAA Hamangkunegoro sebagai penerus raja Keraton Solo selanjutnya.
Apalagi, kata dia, saat itu juga disaksikan oleh Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming hingga Wali Kota Solo, Respati Ardi.
"Kan kami sudah berbicara. Sebelumnya kan kami sudah bicara, bahkan kami sudah di hadapan Gubernur, Bapak Respati dan Bapak Gibran, kami kan sudah berbicara. (Pada saat itu kesepakatannya seperti apa?) Kami sudah bersepakat untuk Paku Buwono Putra Mahkota," terangnya.
Ia menyebut, kesepakatan itu dilakukan saat Wapres Gibran melayat Paku Buwono XIII.
"Di situ saya sudah menyebutkan itu. (Itu terjadi sebelum pemakaman) Iya, ketika Gibran datang ke sini, kami kan rapat. Itu sudah saya sampaikan dan kami sudah sepakat (putra mahkota sebagai PB XIV)," bebernya.
(aap/ahr)











































