Seleb TikTok Diculik Saat Live Kemudian Dieksekusi Mati di Alun-alun

Internasional

Seleb TikTok Diculik Saat Live Kemudian Dieksekusi Mati di Alun-alun

Kiki Oktaviani - detikJateng
Rabu, 12 Nov 2025 21:15 WIB
Mariam CissΓ©
Seleb TikTok Mariam Cisse yang diculik dan kemudian dieksekusi mati di depan umum. Foto: dok. TikTok
Solo -

Seorang bintang TikTok di Mali, Afrika Barat, bernama Mariam Cisse mengalami nasib tragis. Ia diculik kelompok ekstremis saat tengah siaran langsung, dan ditembak mati di depan umum.

Kreator konten berusia 22 tahun yang mempunyai lebih dari 100 ribu pengikut ini disebut dieksekusi secara brutal oleh kelompok yang menculiknya.

Dilansir Mirror seperti dikutip Wolipop Rabu (12/11/2025), Mariam diculik pada Kamis (6/11) oleh kelompok yang sudah beroperasi di Mali sejak 2012. Sumber dari keluarganya membenarkan bahwa Mariam diculik pada Kamis malam waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Adik saya ditangkap oleh kelompok jihad. Mereka menuduhnya memberi tahu tentara Mali tentang pergerakan mereka," ujar sang kakak kepada kantor berita AFP.

ADVERTISEMENT

Sementara Wali Kota Region Timbuktu, Yehia Tandina, kepada Associated Press seperti dinukil The Guardian, mengungkap keesokan harinya (7/11), Mariam Cisse dibawa oleh kelompok yang sama ke Alun-alun Kemerdekaan Tonka.

"Dia dieksekusi di depan umum," tutur Tandina. Ia berujar, sebelumnya sang seleb TikTok sempat menerima ancaman pembunuhan.

TV nasional Mali menyebut tindakan itu sebagai "kejahatan keji terhadap seorang perempuan muda yang hanya ingin mempromosikan komunitasnya dan mendukung tentaranya." Ditambahkan dari sumber anonim kepada AFP, menyebut peristiwa itu sebagai "aksi barbarik dan tidak manusiawi."

Dilaporkan, Mariam ditembak mati karena kerap mengenakan pakaian bergaya militer dalam videonya sebagai bentuk solidaritas dengan pasukan Mali yang tengah berjibaku menghadapi kelompok ekstremis. Sumber mengungkapkan bahwa pelaku menuduh Mariam merekam aktivitas mereka untuk diserahkan ke pihak militer. Salah satu unggahannya bahkan diberi keterangan, 'Vive Mali' atau Hidup Mali.'

Tragedi ini terjadi di tengah krisis yang memburuk di Mali. Sejak 2012, negara tersebut dilanda konflik berkepanjangan melawan kelompok bersenjata. Kini, situasi diperparah dengan blokade bahan bakar yang dilakukan kelompok jihad, yang melumpuhkan kehidupan di ibu kota Bamako.

Sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan lain bahkan ditutup selama berminggu-minggu. Pemerintah Mali mengatakan akan melakukan segala cara untuk mengatasi krisis dan membuka kembali kegiatan pada Senin mendatang.




(apu/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads