Profil 10 Pahlawan Nasional 2025 dan Jasanya yang Diumumkan Prabowo Hari Ini

Profil 10 Pahlawan Nasional 2025 dan Jasanya yang Diumumkan Prabowo Hari Ini

Anindya Milagsita - detikJateng
Senin, 10 Nov 2025 13:26 WIB
Adik aktivis buruh Marsinah, Wijiyati menangis di balik foto kakaknya usai mengikuti upacara pemberian gelar pahlawan kepada Marsinah dan sembilan tokoh lainnya di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025). Presiden Prabowo menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada 10 tokoh yang dinilai berjasa besar bagi Indonesia, antara lain K.H. Abdurrahman Wahid, Jenderal Besar TNI H.M. Soeharto, Marsinah, Mochtar Kusumaatmaja, Hj. Rahma El Yunusiyyah, Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo,  Sultan Muhammad Salahuddin, Syaikhona Muhammad Kholil, Tuan Rondahaim Saragih, dan Zainal Abidin Syah. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Marsinah resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. (Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Solo -

Tepat di Hari Pahlawan pada 10 November 2025, Presiden Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada 10 tokoh yang telah berperan penting dalam berbagai bidang. Lantas, siapa saja 10 Pahlawan Nasional 2025?

Dilansir detikNews, pemberian gelar Pahlawan Nasional yang diberikan kepada 10 tokoh diselenggarakan tepat pada Hari Pahlawan pada Senin (10/11/2025) ini. Acara pemberian gelar Pahlawan Nasional ini diselenggarakan di Istana Negara, Jakarta, dan dihadiri secara langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

Adapun aturan resmi tentang pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada 10 tokoh di tahun 2025 ini didasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional. Sepuluh Pahlawan Nasional yang baru berasal dari berbagai kalangan yang berperan dalam sejumlah bidang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebut saja ada mantan Presiden RI di periode tahun-tahun sebelumnya hingga tokoh-tokoh lainnya yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia. Untuk lebih jelasnya, mari mengenal tokoh-tokoh Pahlawan Nasional 2025 dan jasanya melalui uraian berikut.

Poin Utamanya:

ADVERTISEMENT
  • Pahlawan Nasional 2025 mencakup tokoh-tokoh dari berbagai bidang, mulai dari presiden, pejuang kemerdekaan, ulama, hingga aktivis buruh.
  • Gelar kehormatan Pahlawan Nasional resmi diberikan pada 10 November 2025 yang bertepatan dengan Hari Pahlawan.
  • Daftar 10 Pahlawan Nasional 2025 adalah K.H. Abdurrahman Wahid, Jenderal Besar TNI H.M. Soeharto, Marsinah, Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja, Hajjah Rahmah El Yunusiyyah, Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, Sultan Muhammad Salahuddin, Syaikhona Muhammad Kholil, Tuan Rondahaim Saragih, hingga Sultan Zainal Abidin Syah.

Profil 10 Pahlawan Nasional 2025 dan Jasanya

Sebelum mengetahui profil singkatnya, terlebih dahulu mari mencermati siapa saja tokoh penting yang mendapatkan anugerah gelar sebagai Pahlawan Nasional di tahun 2025 ini. Daftar 10 Pahlawan Nasional 2025 terdiri dari:

  1. Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid dari Jawa Timur
  2. Almarhum Jenderal Besar TNI H.M. Soeharto dari Daerah Istimewa Yogyakarta
  3. Almarhumah Marsinah dari Jawa Timur
  4. Almarhum Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja dari Jawa Barat
  5. Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah dari Sumatera Barat
  6. Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo dari Jawa Tengah
  7. Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin dari Nusa Tenggara Barat (NTB)
  8. Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil dari Jawa Timur)
  9. Almarhum Tuan Rondahaim Saragih dari Sumatera Utara
  10. Almarhum Sultan Zainal Abidin Syah dari Maluku Utara

Berikut profil singkat masing-masing tokoh Pahlawan Nasional 2025.

1. Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid

Sebagaimana diketahui, KH Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal sebagai Gus Dur adalah mantan Presiden RI yang ke-4 yang menjabat di periode tahun 1999-2001 silam. Menurut buku 'Pendidikan Islam Transformatif ala KH.Abdurrahman Wahid' oleh Efendi,SPdI, Gus Dur lahir di Jombang pada 7 September 1940 silam.

Sebagai sosok yang lahir di keluarga yang sangat terhormat di kalangan muslim Jawa Timur, Gus Dur dikenal sebagai sosok yang dihormati. Ini dikarenakan kakek dari Gus Dur merupakan pengasuh Pesantren Tebu Ireng sekaligus tokoh pendiri Nahdlatul Ulama, yaitu KH Hasyim Asy'ari. Sang ayah juga bukanlah orang sembarangan karena pernah menjadi Menteri Agama di sejumlah periode.

Kemudian kiprahnya di bidang politik dikenal sebagai Ketua Tanfidziyah NU dan juga pendiri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Saat Presiden B.J. Habibie menyelesaikan masa jabatannya, Gus Dur menjadi sosok yang menggantikannya sebagai Presiden RI di sejak tanggal 20 Oktober 1999 dan berakhir pada 23 Juli 2001.

2. Almarhum Jenderal Besar TNI H.M. Soeharto

Selanjutnya, tidak hanya Gus Dur, ada juga Soeharto yang merupakan mantan Presiden RI dan turut dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional 2025. Jenderal Besar TNI H.M. Soeharto lahir di Kemusuk, pada 6 Juni 1921 silam.

Dijelaskan dalam buku 'Sejarah Indonesia dari Proklamasi Sampai Pemilu 2009' karya A Kardiyat Wiharyanto, Jenderal Soeharto sudah aktif di bidang militer sejak tahun 1940 yang mana saat itu beliau menjadi bagian dari Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger (KNIL).

Tak sampai di situ saja, beliau juga diangkat sebagai shodancho atau komandan pleton, chodancho atau komandan kompi, dan dipercaya sebagai wakil komandan batalyon PETA di era tahun 1945-1949. Karier Jenderal Soeharto terus naik dengan ditunjuk sebagai komandan resimen, panglima komando mandala, hingga puncaknya diangkat sebagai Presiden RI yang ke-2 di tahun 1968.

3. Almarhumah Marsinah

Siapa itu Marsinah? Bagi sebagian orang nama Marsinah tidak asing lagi. Sosoknya dikenal sebagai aktivis serikat buruh yang cukup vokal dalam menyuarakan hak-hak kaum buruh di masa lalu. Marsinah lahir di Nganjuk pada tanggal 10 April 1969 silam.

Di dalam buku 'Elegi Penegakan Hukum' oleh A Soni BL de Rosari, Marsinah adalah salah satu buruh yang turut serta dalam aksi unjuk rasa dan mogok kerja yang berlangsung di salah satu perusahaan yang terletak di Sidoarjo. Pada saat itu, para buruh berunjuk rasa dalam mendesak agar pihak perusahaan memberikan hak-hak kepada karyawannya.

Mulai dari hak berupa cuti haid, hamil, upah lembur, sampai pembubaran unit kerja yang tidak mewakili kepentingan buruh. Dalam situasi yang dipenuhi dengan ketegangan tersebut, ada peristiwa tragis yang dialami oleh Marsinah. Secara tiba-tiba, sosoknya menghilang begitu saja dan berakhir ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa pada tanggal 9 Mei 1993 silam.

4. Almarhum Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja

Menurut laman resmi Meseum UNPAD, Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja, SH, LLM, adalah sosok guru besar di UNPAD. Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja lahir di tanggal 17 Februari 1929 silam. Sebagai guru besar dengan gelar Profesor, beliau tidak hanya dikenal aktif sebagai civitas akademika semata.

Lebih dari itu, Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja turut dikenal sebagai tokoh yang punya jabatan penting di lingkup pemerintahan. Pada tahun 1974 lalu, Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja diangkat sebagai Menteri Kehakiman RI. Tidak berhenti sampai di situ saja, di tahun 1978 Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja kembali mendapatkan posisi yang penting di pemerintahan, yaitu selaku Menteri Luar Negeri.

5. Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah

Selanjutnya, ada Hajjah Rahmah El Yunusiyyah yang punya peran penting dalam bidang pendidikan di Indonesia. Terutama pendidikan yang berfokus pada kesetaraan perempuan. Menurut publikasi bertajuk 'Kontribusi Rahmah El-Yunusiyyah Padang Panjang Terhadap Pendidikan Kaum Wanita' oleh Silfiani, Hajjah Rahmah El Yunusiyyah lahir di Padang Panjang pada 20 Desember 1900 silam.

Sosoknya dikenal sebagai perempuan yang peduli terhadap pendidikan, tidak hanya diri sendiri tapi juga masyarakat yang ada di sekitarnya. Beliau cukup dikenal sebagai sosok yang penuh ambisi dalam mempelajari berbagai bidang pendidikan, mulai dari persoalan agama, ilmu kesehatan, hingga gymnastik.

Nama Hajjah Rahmah El Yunusiyyah adalah pioneer kemunculan madrasah pertama yang dikhususkan bagi perempuan. Beliau mendirikan Perguruan Diniyah Putri Padang Panjang yang berfokus pada pendidikan yang diberikan kepada kuam perempuan.

6. Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo

Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo adalah seorang tokoh militer Indonesia. Di dalam buku 'Pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMP & MTs Kelas 7' karya Prof Dr Dawud, MPd, dkk., Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo lahir di Purworejo, 25 Juli 1925 silam.

Beliau merupakan ayah dari mantan ibu negara RI, yaitu Kristiani Herrawati atau yang lebih dikenal sebagai Ani Yudhoyono. Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo berperan besar dalam penumpasan Pemberontakan Gerakan 30 September 1965.

Tidak hanya itu saja, beliau juga dikenal sebagai Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan dan juga Gubernur Akademi Militer (AKABRI). Namanya juga pernah tercatat sebagai Ketua Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP-7) Pusat.

7. Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin

Sultan Muhammad Salahuddin lahir di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 15 Juli 1889 silam. Beliau adalah Sultan Bima yang memimpin di era tahun 1920-1943.

Menurut publikasi 'Kesultanan Bima Pada Masa sultan Muhammad Salahuddin' oleh Dwi Septiani, Sultan Muhammad Salahuddin diangkat sebagai Sultan Bima pada tahun 1915 silam. Semasa kepemimpinannya, beliau lebih berfokus pada usaha untuk memerdekakan Bima dari penjajah.

Bukan hanya itu saja, beliau turut berperan dalam mengubah Bima sebagai wilayah yang lebih beragama dan berpendidikan. Salah satu strategi yang dilakukan oleh beliau adalah menggalang persatuan dan kesatuan melalui organisasi pergerakan untuk memedekakan Bima dengan melawan penjajah.

8. Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil

Menurut buku 'Jejak Pemikiran Pendidikan Ulama Nusantara' karya Siti Kusrini, Syaikhona Muhammad Kholil atau dikenal juga sebagai Kyai Kholil merupakan pakar fiqih, tata bahasa Arab, tasawuf, dan mursyid thoriqoh. Beliau juga merupakan hafidzul Quran.

Kyai Kholil mendirikan dua pesantren bernama Jangkeban dan Kademangan. Salah satu santri yang pernah mengemban ilmu di pesantren milik Kyai Kholil adalah KH Hasyim Asy'ari yang merupakan pendiri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang sekaligus Nahdlatul Ulama.

Tidak hanya secara aktif mensyiarkan Islam di tengah-tengah masyarakat, beliau juga dikenal turut membela hak masyarakat di bidang pendidikan. Termasuk di masa pemerintahan kolonial Belanda.

9. Almarhum Tuan Rondahaim Saragih

Kemudian ada Tuan Rondahaim Saragih yang merupakan sosok Raja ke-14 dari Kerajaan Raya (Simalungun). Dijelaskan dalam laman Diskominfo Provinsi Sumut, beliau adalah sosok yang berperan dalam memimpin sekaligus melakukan perjuangan dalam mempertahankan wilayah Indonesia dari penjajahan pemerintah kolonial.

Sebelumnya, usulan Tuan Rondahaim Saragih sebagai Pahlawan Nasional sudah diajukan sejak tahun 2020 silam. Kendati begitu, penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Tuan Rondahaim Saragih baru terwujud di tahun 2025 ini.

Nama Tuan Rondahaim Saragih adalah pejuang asal Sumatera Utara yang aktif memperjuangkan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia sejak tahun 1880-1891. Beliau dikenal punya keberanian dan jiwa kepemimpinan dalam memimpin pasukan Panei, Siantar, Siolu, dan Padang dalam melawan para penjajah yang berencana merebut wilayah mereka.

10. Almarhum Sultan Zainal Abidin Syah

Terakhir, ada Sultan Zainal Abidin Syah yang masuk dalam daftar Pahlawan Nasional di tahun 2025 ini. Berdasarkan publikasi 'Irian Barat di Mata Sultan Zainal Abidin Syah: Dari Konferensi Malino hingga Operasi Trikora' oleh Febi Anggono Suryo, Sultan Zainal Abidin dikenal sebagai Gubernur Irian Barat sejak 1956 hingga tahun 1961.

Beliau juga dikenal sebagai sosok yang berperan penting dalam membantu dalam usaha persiapan operasi Trikora. Sultan Zainal Abidin Syah dikenal memiliki sikap yang tegas dalam menolak pemisahan antara Irian Barat dari Tidore dan Indonesia.

Itulah tadi penjelasan mengenai profil Pahlawan Nasional 2025 dan jasanya yang resmi dianugerahkan oleh Presiden Prabowo tepat di Hari Pahlawan pada 10 November 2025 ini. Semoga membantu, ya.




(sto/alg)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads