Hari Pahlawan diperingati pada 10 November setiap tahunnya. Penetapan tersebut berdasarkan terjadinya Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 silam.
Tujuan peringatan Hari Pahlawan adalah untuk mengenang dan menghormati jasa dan menghormati jasa serta perjuangan para pahlawan yang telah gugur saat mereka sedang mempertahankan kemerdekaan.
Namun, tahukah detikers bahwa ada sejumlah pahlawan berasal dari Solo? Berikut profilnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Profil 3 Pahlawan Nasional Asal Solo
1. Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat
Sosok dari Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat dikenal di lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta sebagai dokter keraton.
Dikutip dari laman resmi Pemkot Surakarta, Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat diangkat menjadi dokter di lingkungan keraton semasa kepemimpinan Sri Susuhunan Pakubuwono X, hal ini setelah mendapatkan rekomendasi dari K.R.M.T. Panji Sumonegoro sebagai Bupati Sragen.
Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat berperan sebagai seorang dokter di Keraton Kasunanan Surakarta pada periode 1906-1934. Selama bertugas, ia berhasil membuat sebuah rumah sakit di Surakarta. Rumah sakit ini dikenal atas nama Panti Rogo, yang sekarang bernama Rumah Sakit Kadipolo Surakarta.
Ada juga keterlibatan Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat dalam memperjuangkan kemerdekaan, salah satunya menjadi Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
2. Sri Susuhunan Pakubuwono VI
Sri Susuhunan Pakubuwono VI merupakan seorang raja dari Keraton Kasunanan Surakarta. Dirinya berperan dalam mendukung Pangeran Diponegoro saat berperang melawan Belanda.
Mengutip laman resmi Pemkot Surakarta, keterlibatan Pakubuwono VI selama membantu Pangeran Diponegoro ini tidak dilakukan secara langsung, akan tetapi beliau melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Cara ini dilakukan untuk menghindari pelanggaran perjanjian politik yang dilakukan Keraton Kasunanan Surakarta dengan Belanda.
Perang Jawa yang berlangsung pada 1741-1743 ini melibatkan Pangeran Diponegoro dengan cara bergerilya.
Pakubuwono IV memberikan bantuan kepada Pangeran Diponegoro saat perang ini dengan cara mengirimkan pasukannya. Perang Jawa berakhir, Belanda telah mengetahui peran ganda yang dilakukan Pakubuwono VI dengan membantu Pangeran Diponegoro tanpa diketahui Belanda. Peran yang dilakukan Pakubuwono ini menyebabkan beliau diasingkan oleh Belanda ke Batu Gajah, Ambon dengan kapal Roepel.
3. Sri Susuhunan Pakubuwono X
Pakubuwono X memberikan bantuan dan dukungannya kepada perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan memberikan bantuan dan mengayomi beberapa organisasi pergerakan nasional yang ada di Solo.
Dilansir laman resmi Pemkot Surakarta, pergerakan nasional yang ada di Surakarta sendiri, meliputi Sarekat Islam dan Budi Utomo. Kedua organisasi ini mendapatkan perhatian sendiri oleh Pakubuwono X, di mana di dalam organisasi ini terdapat para bangsawan dari Keraton Kasunanan Surakarta.
Kedua organisasi ini diberikan perhatian spesial oleh Pakubuwono X karena adanya bangsawan dari Keraton Kasunanan Surakarta. Dukungan yang diberikan oleh Pakubuwono X berupa fasilitas, material dan moral.
Artikel ini ditulis oleh Ariel Lael Wijaya peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(apl/ahr)