15 Puisi Hari Pahlawan 10 November yang Menyentuh Hati dan Penuh Perjuangan

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Jumat, 07 Nov 2025 14:16 WIB
Ilustrasi puisi Hari Pahlawan 10 November. (Foto: freepik/Freepik)
Solo -

Hari Pahlawan 10 November selalu menjadi momen yang penuh makna untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Salah satu cara untuk mengungkapkan penghormatan adalah melalui puisi yang menyentuh hati dan penuh pesan perjuangan. Puisi-puisi tentang pahlawan dapat menggugah semangat kita untuk terus mengingat dan menghargai pengorbanan mereka.

Dalam kesempatan ini, detikJateng telah mengumpulkan 15 puisi Hari Pahlawan 10 November yang sarat dengan pesan perjuangan dan pengorbanan. Puisi-puisi ini menggambarkan betapa pentingnya menghormati dan melanjutkan perjuangan para pahlawan, baik dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bangsa. Dari puisi yang menggambarkan semangat juang hingga yang menyentuh hati, setiap kata-kata ini membawa kita pada perenungan mendalam.

Mari kita mengenang para pahlawan melalui kata-kata yang penuh makna. Baca puisi-puisi ini dan rasakan betapa semangat mereka tetap hidup di dalam diri kita, detikers.

Puisi Hari Pahlawan 10 November

Dihimpun dari buku 'Kumpulan Puisi', 'Surat dari Samudra', 'Kumpulan Puisi Pahlawan', 'Cahaya dari Maluku', 'Antologi Puisi Tuhan Menjaga Keseimbangan Alam', 'Aku Pemuda Pahlawan Bangsa', serta 'Rangkaian Sajak dan Kata Antologi Puisi', berikut ini adalah sejumlah puisi Hari Pahlawan 10 November yang dapat menyentuh hati dan penuh akan pesan perjuangan.

1. Pahlawan

Karya: Sukarni SPd SD

Dentuman genderang perang bergema
Desingan peluru memekakkan telinga
Takbir berkumandang Allahu Akbar
Teriakan terdengar hingga sukma

Bambu runcing tegak dengan gagahnya
Tak takut akan tank dan meriam
Belati tak kau hiraukan
Demi melepas belenggu penjajahan

Hari-harimu kau habiskan di medan perang
Tak jarang darah pun bercucuran
Namun, semua itu tak dapat runtuhkan
Kobaran semangat juang
Kini Indonesia telah merdeka

Hasil perjuangan telah nyata
Namun kau tak ikut mengenyamnya
Hanya anak cucu tercinta
Yang dapat memanjatkan doa

Tenanglah di peristirahatan abadimu
Kami akan melanjutkan perjuanganmu
Demi Indonesia agar lebih maju

2. Mengeja Merdeka

Karya: Prawoto Susilo

Kata kakekku:
Kita harus mencintai negeri ini
Dengan sepenuh hati
Itu menjadi harga mati

Perjuangan para pahlawan dahulu
Berkorban tak peduli apa yang terjadi
Walau sampai mati
Untuk negeri kita cintai

Darah suci banyak jatuh di tanah pertiwi
Darah suci yang penuh arti
Untuk negeri ini
Untuk memberikan kemerdekaan yang hakiki

Pesan kakekku:
Kita jangan melupakan perjuangan pahlawan yang gugur di
negeri ini
Karena jasa-jasanya sangat berarti
Yang telah memberikan kemerdekaan ini

3. Pahlawan

Karya: Trimo

Ajarkan aku wahai pahlawanku
untuk cinta negeri nusantara ini
nusantara yang engkau perjuangkan
dengan gigih dan berani
bersemboyan merdeka atau mati

Ajarkan aku wahai pahlawanku
untuk memiliki semangat juangmu
semangat untuk merdeka
semangat untuk berdaulat
semangat untuk berkeadilan
semangat untuk berkemakmuran
sesuai dengan cita-citamu

Ajarkan aku wahai pahlawanku
untuk membangun negeri nusantara ini
dengan caraku sendiri
dengan kekuatanku sendiri
agar aku tahu
agar aku mampu
menjadi bangsa mandiri

4. Menjadi Pahlawan

Karya: Jusuf AN

Kau bilang, ingin jadi pahlawan
Seperti Diponegoro atau Ki Hajar Dewantara
Tapi kau tak punya keris
Lapar sedikit kau menangis

Kau bilang, ingin jadi pahlawan
Seperti Bung Karno atau Sudirman
Tapi kau ketakutan dengar dentum tembakan
Kau tak kuat membaca berlama-lama

Kau ingin jadi pahlawan
Seperti Sisingamangaraja atau Imam Bonjol
Tapi kau takut penjara
Kau merinding melihat borgol

Kau ingin jadi pahlawan
Seperti Cut Nyak Dien atau Kartini
Tapi kau sendiri tak punya nyali
Bahkan kadang menjual harga diri

Sudahlah, lupakan saja keinginanmu
Jadilah apa saja
Untuk kebaikan hidup dan kehidupan
Tak perlu kau berpanjang angan

5. Elegi 10 November

Karya: Siti Isnatun M

Hari ini kami memandang
wajah-wajah pada bingkai yang terpajang
Menunduk membisikkan doa
dalam semat kenangan akan jasa

Separuh asa kami melayang
dalam bayang-bayang
akan masa yang tlah silam
Darah yang tlah mengalir
Keringat yang tlah bergulir
bagai sebutir safir
dalam ruang yang temaram

Bukan lagi tangis yang seharusnya kami berikan
Bukan!
Meski air mata membayangi kenangan
akan pengorbanan yang tlah dipersembahkan

10 November ini
Bersama duka ini
Kami sematkan setangkup doa
Bersama tekad dan asa
Bahwa kami adalah tonggak penerus
untuk jiwa kepahlawananmu yang tulus

6. Sepotong Sunyi di Taman Makam Pahlawan

Karya: Siti Isnatun M

Di sebuah makam
jauh dari kehidupan
yang tersimpan hanyalah kenangan
akan keabadian yang temaram

Sepotong sunyi menepi
di antara nisan-nisan berjejer rapi
seolah jadi teman yang peduli
menyanyikan sepi tanpa henti

Berkalang tanah engkau para kebanggaan
tenggelam bersama keteladanan
betapa tamanmu kini sunyi dan sepi
seakan duniamu tlah ikut mati

Taman makammu makin tak terjamah
Perjuanganmu makin terlupa sejarah
Sungguh ironis dan menggugah
Semua terjadi saat jasamu terasa indah

Nisanmu yang dulu megah
kini tampak mulai layu dan jengah
bagai bunga kamboja berguguran ke tanah
tak terusik oleh deretan kisah

Sepotong sunyi terus menggelayuti
taman makammu... wahai pahlawan negeri
Hati berbisik dengan sepi
akankah kami bisa berbagi
meski hanya kisah yang tak selesai
dari perjalananmu yang telah usai

7. Aku Ingin Menjadi

Karya: Siti Isnatun M

Aku ingin menjadi,
Kerlip bintang di langit negeriku

Aku ingin menjadi,
Kepak sayap di tubuh bangsaku

Aku ingin menjadi,
Pohon padi untuk pangan rakyat negeriku

Aku ingin menjadi,
Tanaman tebu untuk pemanis dahaga bangsaku

Ini ungkapan hatiku
akan makna kepahlawanan
sebagai anak bangsa,
generasi muda
yang bangga menjadi Indonesia

8. Hari Pahlawan

Karya: Akbar Banapon

Akulah rakyat kecil yang berdaki
dengan sejarah kemerdekaan aku pernah berperang
melawan penjajah asing dengan satu harapan mulia
aku bisa bebas dari penjajah yang terkutuk,

Benar katamu penjilat
aku hanyalah rakyat kecil,
yang buta akan pendidikan
bernafas dengan gerakan kedua kaki dan tanganku
untuk bisa menghidupi mimpi seorang anak muda,

Cukup kalian tau diri pemimpin apatis
kembalikan hak rakyat bertobatlah
bukankah bagian dari hasil kerja rakyat bayar pajak
dan utang negara bisa cukup bayar kerja gaji kalian perbulan,

Kalian dibesarkan dengan sumpah kemanusiaan,
bisa khilaf menjadi pemimpin apatis, penjilat hak rakyat
cukup kalian ingat penjajah asing yang menjadi contoh
jangan lagi pemimpin rakyat yang menjadi contoh penjajah

9. Cinta Tanah Air

Karya: Reynata Dwi Y

tanah airku indonesia
Indonesia tempatku menggali ilmu
Indonesia tempatku mengadu
Indonesia adalah jiwa ragaku

dulu para pahlawan berjuang keras
demi tanah air ini
mereka melawan para penjajah dengan berani
dan tanpa mengeluh

oh... pahlawanku...
kau sangat berani
kau rela berkorban demi tanah air
kau tak peduli apa pun yang terjadi

walaupun kau telah tiada
hingga kini jasamu tetap terkenang
tanpamu Indonesia tak kan aman
tanpamu juga Indonesia tak merdeka

kau telah menunjukkan sikapmu
yang sangat cinta tanah air
sikapmu itu benar-benar sikap yang terpuji

terima kasih pahlawanku
kau telah membuat tanah air ini
bebas dari penjajah
terima kasih

10. Pahlawanku Matahariku

Karya: Devina Syalwa

Hidup di kala itu begitu sulit
Mensyukuri negeri tiada henti
Menyaksikan tumpah darah terus-menerus
Yang ada di negeri ini

Tanganmu yang dipenuhi darah
Kakimu yang sudah terpapah
Mempertahankan sebuah hari persatuan

Kau bagaikan matahari pagi
Datang menyinari hari-hariku
Membuatku paham akan persatuan
Aku yang akan selalu mengenangmu

Wahai generasi muda
Tanamkanlah jiwa pedulimu
Tanamlah jiwa persatuanmu
Demi mengharumkan negeri ini

11. Darah Pahlawan Negara

Karya: Nazwa Kholyani Putri

Tumpah sudah darahnya
Gugur sudah perjuangannya
Lelah sudah hatinya...
Kecewa sudah dirinya...

Tetapi berjuang tetaplah berjuang
Semangat tetaplah semangat
Nyawa dibalas nyawa
Takkan kumengalah darinya

Akan kuberjuang demi negeri ini
Demi negeri yang kucintai ini
Demi keadilan bagi negeri ini
Untuk melanjutkan semangat juang pahlawanku

Akan kurelakan nyawaku
Kurelakan ragaku...
Wahai negeriku...

12. Senyum Para Pahlawan

Karya: Bayu Achmad Muthohari

Pada tahun empat lima
Suara dentuman bom bergema
Suara tembakan di mana-mana
Kucuran darah yang tak ada hentinya

Semangat para pejuang berkobar
Dari setiap sudut daerah
Dari setiap sudut kota
Bahkan dari setiap sudut Indonesia

Semua berjuang membela bangsa
Waktu demi waktu para pahlawan berguguran satu per satu
Mereka yang telah berjuang
Mereka yang telah mengorbankan nyawanya untuk Indonesia

Tersenyumlah wahai pahlawan-pahlawanku
Karena semua jasamu akan selalu terukir abadi di dalam hati
Terima kasih wahai para pejuang bangsa
Doaku selalu menyertaimu tanpa henti

13. Bakti Pahlawan

Karya: Amanda Fitriani Haris

Di bawah langit biru kemerdekaan
Berkibar semangat dan harapan
Menatap masa depan tulus berbakti
Pahlawan bangsa tak akan terganti

Di bawah bendera merah putih berkibar
Di hati terpatri pahlawan sejati
Demi tanah air tercintaku rela berkorban
Bersatu dan berjuang bagi kejayaan bangsa

Dalam hati pemuda, terbentang cita-cita mulia
Pahlawan tak ternoda dengan semangat membara
Mengemban tugas suci demi tanah air tercinta
Demi kejayaan bagi bangsa dan negara

Dalam jiwa pemuda, tercipta semangat yang berkobar
Bakti yang tulus untuk negeriku tercinta
Rela berjuang tanpa rasa lelah dan pamrih
Untuk kebangkitan kejayaan bangsa yang abadi

14. Pahlawan

Karya: Muhammad Azfar Y.

Pada tanggal 17 Agustus
Indonesia merdeka
Karena hasil perjuangan pahlawan
Dengan perjuangan setinggi awan

Perjuangan tanpa pamrih
Dengan darah mengalir
Menggunakan sebatang bambu
Yang diruncing sampai tajam

Tiga ratus lima puluh tahun dijajah
Dan diambil rempah-rempah
Oleh bangsa Portugis, Belanda dan Jepang

Terima kasih pahlawanku
Engkau memperjuangkan bangsaku
Dengan pertolongan tanpa pamrih
Dengan darah yang mengalir

15. Generasi Merah Putih

Karya: Dyah Susilowati

Meskipun kita berada di zaman baru
Tapi semangat kami tetap menderu
Mempertahankan Indonesiaku
Agar kita tetap satu

Buang semua rasa egois
Buang semua rasa apatis
Buang semua jangan sampai terkikis
Budaya luar kita tangkis

Oh Tuhan
Berilah kami kesabaran dan kekuatan
Agar kami tetap bertahan
Melanjutkan perjuangan para pahlawan

Semoga deretan puisi Hari Pahlawan ini bisa menginspirasi kita semua untuk terus berjuang demi kemajuan bangsa, dengan semangat yang tak pernah padam. Mari kita jaga dan teruskan perjuangan para pahlawan demi Indonesia yang lebih baik.



Simak Video "Siap-siap "War" Tiket Indonesia Vs Argentina Segera Dimulai"

(sto/dil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork