Puluhan rumah warga di Desa Pucungkerep, Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo, mengalami kerusakan akibat fenomena tanah bergerak.
Dilansir detikNews dari Antara Foto, Selasa (4/11/2025), ratusan warga terpaksa diungsikan karena khawatir terjadi longsor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Warga menunjukkan bangunan rumah yang pondasinya terbelah akibat tanah bergerak di Desa Pucungkerep, Kaliwiro, Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa (4/11/2025). Sebanyak 20 rumah rusak dan 200 lainnya terancam bencana tanah bergerak yang terus terjadi terutama saat hujan lebat. ANTARA FOTO/Anis Efizudin Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin | 
Fenomena tanah bergerak ini terjadi setelah wilayah Wonosobo diguyur hujan lebat selama beberapa hari terakhir.
 Warga menunjukkan bangunan rumah yang pondasinya terbelah akibat tanah bergerak di Desa Pucungkerep, Kaliwiro, Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa (4/11/2025). Sebanyak 20 rumah rusak dan 200 lainnya terancam bencana tanah bergerak yang terus terjadi terutama saat hujan lebat. ANTARA FOTO/Anis Efizudin Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin | 
Fenomena tanah bergerak ini terjadi setelah wilayah Wonosobo diguyur hujan lebat selama beberapa hari terakhir.
Kondisi tanah yang labil di daerah perbukitan membuat retakan terus melebar dan mengancam permukiman di sekitarnya. Fenomena tanah bergerak ini juga merusak bangunan masjid di desa tersebut.
 Warga menunjukkan bangunan rumah yang pondasinya terbelah akibat tanah bergerak di Desa Pucungkerep, Kaliwiro, Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa (4/11/2025). Sebanyak 20 rumah rusak dan 200 lainnya terancam bencana tanah bergerak yang terus terjadi terutama saat hujan lebat. ANTARA FOTO/Anis Efizudin Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin | 
Bencana tanah bergerak menjadi ancaman tahunan di kawasan pegunungan Wonosobo. Selain curah hujan yang tinggi, kondisi topografi dan jenis tanah di wilayah ini turut memperbesar risiko terjadinya pergeseran tanah.
(dil/aku)












































            

