BNPB Sebut Modifikasi Cuaca Tak Efisien, Sekali Jalan Rp 200 Juta

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Senin, 03 Nov 2025 16:05 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto di Ujung Tol Semarang-Demak, Kota Semarang, Senin (3/11/2025). (Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng)
Semarang -

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto menyebut Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tak efisien, karena menghabiskan banyak biaya. Sekali jalan, OMC bisa menelan biaya sekitar Rp 200 juta.

"(Biayanya?) Tergantung jam terbangnya pesawat, sama jumlah garamnya itu. Sekitar Rp 200 juta. Memang kelihatannya besar, tapi kalau akibat banjir lebih besar lagi," kata Suharyanto di ujung Tol Semarang-Demak, Kecamatan Gayamsari, Senin (3/11/2025).

"(Efektif tangani banjir?) Buktinya ini nggak hujan. Berapa hari kan nggak hujan Semarang, mendung tebal kemarin, nggak hujan. Itu sangat efektif tapi juga tidak murah, tidak efisien dan kita juga tidak boleh bergantung hanya OMC saja," jelasnya.

Oleh karena itu, kata dia, pompa harus dioptimalkan agar banjir di Semarang tak bergantung pada OMC. Maka kini ada satgas pompa yang dipimpin TNI-Polri.

"Jadi kami membentuk satgas pompa karena ini situasi darurat. Makanya sementara yang mimpin adalah TNI-Polri untuk satgas pompa, Pak Dandim Kota Semarang sebagai komandan satgas pompa," jelasnya.

"Nah, pompa ini 24 jam, dilihat debit airnya untuk pompa air. Kalau ada yang rusak diperbaiki, yang kurang ditambah. Per hari ini jumlah pompanya hampir 128 pompa di seluruh wilayah Kota Semarang," lanjutnya.

Ia mengatakan, Kementerian PU juga tengah membangun kolam retensi yang ujungnya nanti merupakan tanggul laut yang pembangunannya masih 40 persen. Pompa juga ditambahkan untuk menguras air lebih cepat.

"Pompanya ditambah supaya nguras air dari yang tergenang ini bisa cepat ke laut. Kemudian, ada jalur ke lautnya kurang lebar, dilebarkan. Semuanya sedang proses," tuturnya.

"Kami sepakat OMC tetap dilaksanakan sementara, pompanisasi dimaksimalkan, tetapi tidak akan selamanya. Setelah pompanisasinya bagus, OMC-nya kita kurangi. Kita coba didatangkan hujan, kalau tidak banjir, berarti pompanisasinya bagus," lanjutnya.

Ia mengatakan, untuk menangani banjir, terdapat tambahan pompa dari luar daerah, yakni Demak, Kudus, hingga Solo.

"Kalau ternyata datang hujan tidak banjir, nanti pompa yang punya Solo, punya Demak, kita ambil, sehingga (hanya) pompa di Kota Semarang saja, ternyata tidak banjir, ini tujuannya," ungkapnya.



Simak Video "Video: Modifikasi Cuaca BMKG-BNPB Sukses Padamkan Seluruh Titik Api di Riau"

(aap/apl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork