Rabies bukan hanya menyerang anjing, tapi juga bisa menginfeksi kucing. Penyakit ini sangat berbahaya karena menyerang sistem saraf dan berakhir fatal jika tidak segera ditangani. Kucing yang terinfeksi rabies biasanya menunjukkan perubahan perilaku yang drastis dan gejala fisik yang khas.
Gejala rabies pada kucing bisa muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari agresif mendadak, keluar air liur berlebihan, hingga kesulitan menelan dan kehilangan keseimbangan. Dalam tahap lanjut, kucing bisa mengalami kelumpuhan total dan akhirnya meninggal dalam waktu singkat.
Agar lebih waspada, penting untuk mengenali ciri-ciri kucing rabies sejak dini dan tahu bagaimana langkah penanganannya. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini agar kamu bisa melindungi hewan peliharaan dan keluarga dari bahaya rabies.
Poin utamanya:
- Rabies pada kucing ditandai dengan perubahan perilaku ekstrem, air liur berlebihan, dan kesulitan menelan.
- Penyakit ini tidak bisa disembuhkan, sehingga pencegahan dengan vaksin sangat penting.
- Kucing yang belum divaksin dan terinfeksi rabies harus segera mendapat penanganan medis untuk mencegah penularan.
Ciri-ciri Kucing Rabies
Dihimpun dari laman WebMD, MSD Manual, dan PetMD, kucing yang mengalami rabis mengalami gejala yang khas. Jika detikers mendapati ciri di bawah ini, sebaiknya segera bawa kucing ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan medis.
1. Perubahan Perilaku yang Tiba-tiba
Tanda awal rabies sering muncul dari perubahan sikap. Kucing yang biasanya tenang bisa mendadak jadi gelisah, mudah kaget, atau terlihat sangat waspada. Sebaliknya, kucing yang biasanya aktif dan terbuka bisa malah menarik diri, tidak mau disentuh, dan memilih bersembunyi. Kucing juga bisa tampak nervous, cemas, atau seolah ketakutan tanpa alasan jelas.
Pada beberapa kasus, kucing yang tadinya tidak manja bisa tiba-tiba jadi ramah. Ini juga termasuk perubahan perilaku yang tidak normal dan patut dicurigai, apalagi kalau terjadi mendadak setelah kontak gigitan hewan lain.
2. Tiba-tiba Agresif dan Gampang Menyerang
Rabies bisa membuat kucing menjadi sangat agresif. Kucing bisa menyerang manusia atau hewan lain tanpa dipancing. Ini sering disebut bentuk 'furious' rabies. Kucing bisa jadi hiperreaktif terhadap suara, gerakan kecil, atau sentuhan ringan, lalu membalas dengan cakaran atau gigitan yang ganas.
Dalam kondisi ini posturnya biasanya tegang, pupil mata melebar, dan tubuh seperti siap menerkam. Serangan bisa terjadi tiba-tiba dan berulang.
3. Suara Menjadi Aneh
Kucing rabies bisa mengeluarkan vokalisasi yang tidak biasa. Misalnya mengeong keras dengan nada tidak normal, seperti terdengar kesakitan atau marah terus-menerus. Suara ini bisa muncul bersamaan dengan rasa gelisah, tidak mau makan, atau dorongan untuk menyerang.
4. Nafsu Makan Menurun Drastis
Salah satu tanda awal lain adalah kucing tiba-tiba tidak mau makan. Kucing terlihat kehilangan minat pada makanan dan air padahal sebelumnya normal. Penurunan nafsu makan ini sering muncul di fase awal sebelum gejala lain memburuk.
5. Hipersalivasi atau Air Liur Berlebihan
Hipersalivasi sangat khas pada hewan yang terjangkit rabies. Kucing bisa mengeluarkan banyak liur, bahkan sampai tampak berbusa di mulut. Ini terjadi karena otot-otot tenggorokan dan mulut mulai terganggu, sehingga kucing sulit menelan. Pada tahap ini biasanya mulut selalu terbuka sedikit dan dagu basah oleh liur.
6. Sulit Menelan
Masih berhubungan dengan poin di atas. Kucing rabies bisa tampak berusaha menelan tetapi gagal. Ini bukan cuma bikin liur menetes terus, tapi juga membuat kucing tampak tersedak atau seperti ada sesuatu yang tersangkut. Kondisi ini berbahaya karena orang kadang mencoba memeriksa mulut kucing dengan tangan kosong. Itu sangat berisiko karena air liur adalah media penularan rabies.
7. Tidak Seimbang dan Sulit Mengontrol Tubuh
Rabies menyerang sistem saraf pusat, sehingga kucing mulai kehilangan koordinasi. Jalannya jadi goyah, sempoyongan, seperti mau jatuh. Kucing juga bisa tampak lemah di kaki belakang, sulit melompat, atau tiba-tiba ambruk. Kejang juga dapat muncul saat penyakit berkembang.
8. Tanda Kelumpuhan (Pada Rabies Bentuk Paralitik)
Pada sebagian kucing, rabies muncul dalam bentuk paralytic atau dumb. Alih-alih berubah menjadi garang, kucing justru lemas dan lumpuh. Biasanya dimulai dari kelumpuhan otot tenggorokan dan rahang (mulut tidak bisa menutup normal, keluar liur terus), lalu menyebar ke tubuh.
Kucing jadi tidak bisa bergerak normal, lalu makin lemah, dan akhirnya koma. Kondisi ini memburuk dengan cepat sampai kematian.
9. Perubahan Pola Aktivitas Harian
Kucing yang biasanya aktif malam hari bisa terlihat linglung di waktu yang tidak biasa, mondar-mandir tanpa arah, atau bertingkah tidak seperti biasanya di depan orang. Pola istirahat juga bisa kacau karena mereka gelisah, tidak bisa tenang, seperti selalu berjaga.
10. Gejala Memburuk dengan Sangat Cepat
Gejala rabies tidak bertahan ringan dalam waktu lama. Biasanya dimulai dari hal yang terlihat 'kecil' seperti malas makan atau gelisah, lalu tiba-tiba melonjak jadi hiperagresif, tidak seimbang, banyak air liur, dan akhirnya lumpuh. Setelah masuk tahap kelumpuhan, kondisi akan turun dengan cepat menuju koma dan kematian.
Bagaimana Cara Mengobati Kucing Rabies?
Rabies pada kucing tidak bisa disembuhkan. Begitu gejala muncul, penyakit ini selalu berakhir dengan kematian. Namun, ada langkah penanganan tergantung pada status vaksin kucing.
Jika kucing sudah divaksin, dokter hewan bisa memberi suntikan booster rabies segera setelah kucing digigit atau terpapar. Kucing lalu dipantau selama sekitar 45 hari untuk memastikan tidak muncul gejala.
Jika kucing belum divaksin, satu-satunya tindakan yang direkomendasikan adalah euthanasia secara manusiawi. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan ke manusia atau hewan lain, karena rabies sangat berbahaya dan mudah menular lewat air liur.
Kucing yang mati mendadak karena dicurigai rabies biasanya akan diuji di laboratorium untuk memastikan diagnosis. Karena tidak ada tes rabies untuk hewan hidup, pemeriksaan hanya bisa dilakukan dari jaringan otak.
Pencegahan terbaik adalah vaksin rabies rutin. Vaksin membantu melindungi kucing sekaligus menjaga keselamatan manusia di sekitarnya.
Rabies adalah ancaman serius bagi kucing dan manusia. Dengan mengenali gejalanya lebih awal dan memastikan vaksinasi rutin, kamu bisa membantu mencegah penyebarannya serta menjaga kesehatan semua penghuni rumah. Yuk, perhatikan ciri-ciri kucing rabies pada kucing-kucing di sekitar rumahmu!
Simak Video "Video Tips Jitu Menemukan Kucing yang Hilang: Minta Bantuan Kucing Liar"
(sto/dil)