Banjir di Jalan Kaligawe Semarang Berangsur Surut, Toko-toko Mulai Buka

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Minggu, 02 Nov 2025 17:19 WIB
Suasana banjir yang mulai surut di Jalan Kaligawe Pantura Semarang-Demak, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Minggu (2/11/2025). (Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng)
Semarang -

Banjir di sebagian wilayah Jalan Kaligawe Pantura Semarang-Demak mulai surut. Beberapa toko yang semula tergenang banjir pun mulai membuka usahanya.

Pantauan detikJateng di Jalan Kaligawe, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, pukul 16.30 WIB, tampak air di Jalan Kaligawe lajur barat ke timur mulai surut. Beberapa orang membersihkan pelatarannya yang kotor akibat banjir sepekan lebih.

Sementara itu, di lajur timur ke barat, air masih menggenang cukup tinggi. Namun, mobil dan motor sudah mulai banyak yang melintas.

Salah satu pemilik rumah makan padang di Jalan Kaligawe, Suyati (50) mengaku rumah makannya itu mulai buka sejak sore kemarin saat dirinya bersih-bersih. Hari ini, rumah makannya sudah resmi kembali buka.

"Mulai surutnya dari tadi pagi, mulai buka ini sudah mulai surut. Kemarin ya surut, tapi sedikit. Tadi jam 08.00 WIB masih agak banyak airnya, tapi sudah mulai surut. Sore ini sudah surut alhamdulillah," kata Suyati kepada detikJateng, Minggu (2/11/2025).

Usahanya itu sendiri sudah tutup selama 10 hari akibat banjir. Terdapat dua cabang dari tempat makan tersebut, dua-duanya terdampak banjir.

"Kira-kira ruginya sampai Rp 10 juta, soalnya ini dua, yang di sana malah parah, meja-kursi hanyut kena banjir. Sekarang belum surut," tuturnya.

Warga asal Barito itu menilai banjir tahun ini paling parah dibandingkan banjir tahun sebelumnya. Biasanya, kata dia, banjir bisa surut sekitar 2-3 hari.

"Kalau tahun ini menurut saya itu parah sekali, dibanding tahun kemarin-kemarin. Tahun kemarin itu parah, tapi nggak banget, ini sampai hampir dua minggu nggak surut," ungkapnya.

"Mungkin karena pelabuhannya sudah ditutup semua, jadi airnya itu nggak bisa langsung ke laut. Kalau yang kemarin-kemarin lautnya belum ditutup, jadi langsung surut cepat. Ini lama banget kok surutnya," lanjutnya.

Suasana banjir yang mulai surut di Jalan Kaligawe Pantura Semarang-Demak, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Minggu (2/11/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

Ia mengatakan, banjir yang tak kunjung surut hingga 10 hari itu airnya makin keruh sehingga mengakibatkan gatal-gatal. Pantauan detikJateng, air yang menggenang kini berwarna coklat keruh usai sebelumnya hijau dan coklat muda.

"Aku di sini aja pas kemarin nguras kena rangen (kutu air). Karena airnya kan sudah mengendap hampir 2 minggu. Kalau masih awal-awal nggak," ujarnya.

Ia juga menilai, banjir tahun ini tak bisa diprediksi karena terjadi lebih cepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, banjir terjadi Desember-Januari.

"Kalau sekarang namanya alam, nggak bisa diprediksi, ya sewaktu-waktu bisa banjir. Tahun ini kurang persiapan," ucapnya.

Suyati pun hanya berharap adanya langkah konkret dari pemerintah sehingga banjir tak semakin parah tiap tahunnya.

"Kalau bisa ya tolong ditanggulangi yang lebih detail lagi. Soalnya kasihan yang orang-orang buka usaha, biar operasi lagi," harapnya.

"Mungkin kalau yang kebanjiran di jalan ini kan dalam banget, jalannya jeblong, kalau bisa diuruk, ditinggikan. Sepanjang Barito itu tahun kemarin, sudah ditinggikan. Kalau belum ditinggikan itu ya parah," lanjutnya.

Sementara itu, salah satu warga asal Kampung Purwosari, Kecamatan Tambakrejo, Eva (23) mengatakan, banjir di rumahnya juga sudah mulai surut sejak Sabtu (1/11/2025) kemarin.

"Karena nggak hujan, kemarin memang hujannya kan juga nggak deras," ungkapnya kepada detikJateng.

"Kan ya memang saben tahun emang Kaligawe, kalau nggak banjir nggak Kaligawe. Memang memang mesti surutnya berapa hari gitu surut, nanti hujan lagi kalau deras banjir lagi," terangnya.

Ia juga mengaku sudah setiap tahun merasakan banjir hingga membuatnya gatal-gatal. Belum lagi, ia harus mencari jalan memutar untuk ke tempatnya bekerja di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.

"Bisanya lewat Jalan Woltermonginsidi. Banjir di depannya Polytron. Tetap kerja, tapi kemarin diliburkan tiga hari," ungkapnya.

"Kalau nggak kerja ya masih digaji, tapi berkurang. Semoga ke depannya lebih baik lagi, banjirnya nggak parah banget," lanjutnya.



Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"

(aap/aap)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork