Seorang anak berinisial RA (9) yang hanyut usai tercebur di saluran air Kelurahan Tlogomulyo, Kecamatan Pedurungan pada Selasa (28/10/2025) lalu telah ditemukan. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Jenazah korban ditemukan mengambang di selokan depan Masjid Al Mubarok, Jalan Taman Lintang Trenggono, Kelurahan Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan.
Pantauan detikJateng di lokasi pukul 21.35 WIB, jenazah korban tampak tersangkut di jembatan kecil saluran air yang menghubungkan rumah warga dengan jalan. Tubuh korban tampak sudah membengkak dan kaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puluhan warga terlihat memadati lokasi penemuan mayat ini. Tak berselang lama, tim SAR yang sudah tiba di lokasi menutup jenazah korban dengan sebuah terpal.
Beberapa keluarga korban juga ada di lokasi. Mereka menangis tersedu-sedu di serambi Masjid Al Mubarok usai mengetahui jenazah tersebut adalah keluarganya.
Seorang saksi mata, Shofa (21) mengatakan dirinya mengetahui keberadaan korban yang tersangkut di saluran air sekitar pukul 21.30 WIB.
"Tadi saya lewat sini terus bapak-bapak di depan saya yang juga lewat sini bilang 'eh mas kayake enten wong teng mriku (sepertinya ada orang di situ), coba dicek mas bareng-bareng'," kata Shofa pada detikJateng, Kamis (30/10/2025).
Saat dilihat, Shofa dan saksi mata lain menemukan ada jenazah tersangkut. Ia menyebut tangan korban tampak seolah-olah sedang melambai. Posisi jenazah sudah kaku menghadap ke atas sehingga tangannya pun terlihat dari jalan.
"Pas saya cek sudah tersangkut, pertama bapaknya (saksi mata lain) datang bilangnya tangannya keluar-keluar gini, seperti nandain," jelas Shofa.
Lurah Tlogosari Kulon, Hananto Lesworo membenarkan bahwa jenazah tersebut merupakan anak yang hanyut di Tlogomulyo. Hal ini diketahui setelah keluarga korban datang dan memeriksa langsung jenazah itu.
"Keluarganya datang sempat memeriksa, membuka penutupnya sedikit dan memang benar kalau itu anak yang (hanyut) di Tlogomulyo berjenis kelamin perempuan," kata Hananto saat ditemui di lokasi.
Ketua RW 10 Kelurahan Tlogomulyo, Rifki mengatakan korban merupakan keluarga pengemis. Ia kerap meminta-minta kepada warga di lingkungannya.
"Kebetulan itu kan keluarga pengemis. Jadi anaknya itu waktu ngemis datang ke rumah-rumah warga. Wilayah kerjanya ada di lingkungan kita," kata Rifki.
"Memang warga sudah sangat hafal anak tersebut sama ibunya, yang dituju memang rumah-rumah yang sering memberi uang kepada anak tersebut," tambah dia.
Rifki menyebut di lokasi terceburnya korban sedang ada proyek peninggian jembatan. Saat kejadian, korban melompati pagar pembatas.
"Di lingkungan situ sedang ada pengerjaan proyek peninggian jembatan karena di situ sering banjir. Jembatan lama sudah dibongkar tapi di situ ada jembatan darurat," jelas Rifki.
"Sudah ada pagar pembatas dan lain-lain, tapi anak tersebut justru melewati pagar itu, melompat kakinya ke pagar. Tidak lewat di jembatan, tapi langsung nyebur ke kali. Kebetulan saat itu alirannya cukup deras," sambungnya.
Setelah korban tercebur, Rifki bilang sang ibu sempat meminta tolong dan ikut masuk ke sungai untuk menyelamatkan anaknya. Warga yang mengetahui hal itu lalu datang dan menolong ibu korban.
"Ketika anak tersebut sudah tercebur, ibunya dari belakang teriak-teriak minta tolong mengikuti ikut nyebur," ucap Rifki.
"Warga yang melihat ikut membantu evakuasi tapi yang bisa ditolong hanya ibunya, anaknya tidak kelihatan lagi, tidak terselamatkan," pungkasnya.
Tim SAR gabungan kemudian melakukan evakuasi terhadap korban. Sekitar pukul 22.20 WIB, jenazah berhasil dievakuasi dan dibawa menggunakan mobil jenazah.
Diberitakan sebelumnya, dua orang anak hanyut saat banjir di Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang pada Selasa (28/10/2025). Mereka diketahui hanyut di dua lokasi yang berbeda.
Korban pertama diketahui seorang anak laki-laki berinisial ARA (7) yang hanyut pukul 11.00 WIB di depan sekolahnya, RT 1 RW 4, Kelurahan Tlogomulyo, Kecamatan Pedurungan.
Korban kedua adalah anak perempuan berinisial RA (9). Ia diketahui hanyut pukul 17.56 WIB usai tercebur aliran air di saluran yang sedang diperbaiki di RT 9 RW 10, Kelurahan Tlogomulyo, Kecamatan Pedurungan.
Korban pertama telah ditemukan meninggal di selokan Perum Graha Mukti Asri Tlogomulyo, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang pada Rabu (29/10/2025) pagi.
(aap/aap)











































