Pria usia 39 tahun di Thailand tewas secara tragis setelah digigit kobra di rumahnya di Provinsi Samut Prakan, dekat Bangkok. Sebelum tewas, pria itu sempat menelepon neneknya. Berikut ini pesan terakhirnya.
Dilansir detikInet, peristiwa yang terjadi pada Kamis pagi, 23 Oktober 2025 itu menjadi viral di media sosial karena menyimpan kisah emosional. Korban yang diidentifikasi bernama Mr. Mai diketahui tinggal sendirian di lantai dua sebuah apartemen sederhana.
Sekitar pukul 06.40, Mai menelepon neneknya, Lek, yang berusia 74 tahun.
"Apakah Nenek mencintaiku?" tanya Mai dengan suara lirih.
"Ya," jawab Lek. Saat itu suara Mai mulai tak jelas.
Mai mengaku telah digigit kobra dan meminta agar keluarganya "mengurus semuanya jika ia tak selamat."
Telepon pun terputus tak lama kemudian. Lek segera menghubungi cucu lainnya agar mengecek Mai. Saat keluarganya tiba di lokasi, Mai sudah tidak sadar. Beberapa menit kemudian tim penyelamat datang dan berusaha melakukan CPR, tapi Mai tak tertolong.
Dilansir Thaiexaminer, Letnan Polisi Thanakorn Rattanawilai, Wakil Inspektur Unit Investigasi Kepolisian Bang Sao Thong, memimpin penyelidikan di lokasi bersama dokter forensik dari Ramachakri Naruebodindra Institute dan tim penyelamat Poh Teck Tung Foundation.
Saat memasuki apartemen, petugas mendapati seekor ular kobra sepanjang hampir satu meter bersembunyi di antara tumpukan barang. Tim penanganan ular segera dipanggil untuk mengamankan reptil tersebut.
Ular beracun itu kemudian dimasukkan ke kantong khusus sebelum diserahkan kepada petugas pemadam kebakaran Bang Cho Long untuk dikirim ke Queen Saovabha Memorial Institute di Bangkok-lembaga yang dikenal sebagai pusat penelitian dan produksi antivenom di Thailand.
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan dua bekas gigitan taring di pergelangan tangan kiri korban. Dokter memperkirakan Mai telah meninggal setidaknya dua jam sebelum tim medis tiba di lokasi.
Jenazah Mai dibawa ke Ramachakri Naruebodindra Institute untuk dilakukan otopsi dan memastikan penyebab pasti kematian, termasuk dampak racun kobra pada tubuh korban. Setelah diamankan dan diperiksa, ular tersebut rencananya akan dilepaskan kembali ke alam.
Letnan Rattanawilai menegaskan bahwa kasus ini diperlakukan sebagai kecelakaan murni. Diduga ular masuk ke dalam apartemen dari area terbuka di sekitar bangunan untuk mencari tempat berlindung atau mangsa. Polisi memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan lain.
Sebelumnya, Juli 2025, seorang pria di Provinsi Khon Kaen juga ditemukan tewas dengan luka gigitan ular di lengannya. Dalam kasus itu, seekor kobra ditemukan di dalam karung dekat jasad korban.
Ahli ular Nick Aseravita menjelaskan bahwa korban gigitan kobra sebenarnya masih bisa diselamatkan jika segera mendapatkan pertolongan medis dan antivenom dalam waktu singkat. Kalau racun sudah menyebar ke aliran darah, korban bisa meninggal dalam hitungan menit.
Otoritas kesehatan Thailand terus mengingatkan pentingnya penanganan cepat dan edukasi publik terkait bahaya gigitan ular. Rumah sakit besar dan lembaga khusus seperti Queen Saovabha Memorial Institute menyediakan antivenom untuk menangani kasus semacam ini.
Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
(dil/apl)