Banjir Semarang Tak Kunjung Surut, Mensos Kirim Bantuan Logistik Rp 3,6 M

Banjir Semarang Tak Kunjung Surut, Mensos Kirim Bantuan Logistik Rp 3,6 M

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Rabu, 29 Okt 2025 15:31 WIB
Pihaknya juga menyiapkan santunan untuk warga yang tewas akibat banjir, Rabu (29/10/2025).
Menteri Sosial Saifullah Yusuf saat ada di Semarang, Rabu (29/10/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengatakan Kemensos telah mengirimkan bantuan berupa logistik lebih dari Rp 3,6 miliar untuk korban banjir Semarang. Pihaknya juga menyiapkan santunan untuk warga yang tewas akibat banjir.

"Jadi ada banjir di sini. Saya juga telah mengirim tim untuk memberikan dukungan dari sisi logistik dan shelter. Jadi, Kementerian Sosial terlibat dalam penyediaan logistik dan shelter pada masa-masa kedaruratan," kata Gus Ipul di Sekolah Rakyat Semarang, Kecamatan Pedurungan, Rabu (29/10/2025).

Menurutnya, berbagai bantuan telah dikirimkan ke lokasi terdampak, termasuk tenda, makanan siap saji, obat-obatan, perlengkapan keluarga, pakaian anak-anak dan dewasa, serta kebutuhan khusus bagi perempuan. Selain itu, Kemensos juga telah menyiapkan dapur umum dan layanan dukungan sosial di sejumlah titik pengungsian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Per hari ini, kita sudah mengirimkan logistik lebih dari Rp 3,6 miliar," kata dia.

Menanggapi laporan adanya tiga korban jiwa akibat banjir di Semarang, Gus Ipul mengatakan, pemerintah juga menyiapkan santunan bagi korban meninggal dunia serta bantuan pengobatan bagi korban luka-luka.

ADVERTISEMENT

"Pasti nanti kalau untuk santunan kepada ahli waris ada, kepada yang luka-luka pun ada, jadi ada dukungan sampi pemberdayaan keluarga juga akan kita berikan," tuturnya.

Gus Ipul menjelaskan, penanganan bencana dijalankan dalam tiga tahap yakni evakuasi, masa kedaruratan, dan rehabilitasi-rekonstruksi. Saat ini, Kemensos berkontribusi pada tahap kedua, yaitu masa kedaruratan.

Banjir yang terjadi di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Selasa (28/10/2025).Banjir yang terjadi di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Selasa (28/10/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

"Evakuasi dilakukan kader-kader terlatih, tidak bisa sembarangan orang. Nanti kalau tidsk terlatih malah bisa jadi korban. Maka biasanya dilajhkan Basarnas, TNI-Polri, dan kader terlatih," kata dia.

"Kalau itu selesai masa evakuasinya, nanti diiringi dengan masa kedariratan untuk mempersiapkan pengungsi dan mereka yang terdampak dengan mendirikan tenda kedaruratan atau di gedung terdekat yang siap menampung pengungsi," lanjutnya.

Ia menambahkan, masa kedaruratan biasanya berlangsung hingga kondisi air benar-benar surut dan warga dapat kembali ke rumah masing-masing. Setelah itu, pemerintah akan memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi untuk pemulihan wilayah terdampak.

"Seluruhnya, di manapun (terjadi bencana) menjadi atensi sosial," ungkapnya.




(afn/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads