Kementerian Kebudayaan memugar kompleks makam Ronggowarsito di Dusun Kedon, Desa Palar, Kecamatan Trucuk, Klaten. Selain bangunan direhab, kompleks makam pujangga Keraton Surakarta itu dilengkapi langgar (musala) yang bentuknya sama dengan langgar di pondok pesantren Gebang Tinatar, Tegalsari, Ponorogo, Jawa Timur tempat Ronggowarsito pernah nyantri.
Langgar tersebut dari pantauan detikJateng sudah hampir selesai dibangun. Letaknya di tanah kosong sisi selatan teras cungkup makam.
Bentuk langgar tersebut menyerupai rumah joglo di Jawa pada abad 17-18. Berbahan kayu jati seluruhnya dengan genteng tanah liat dengan luas sekitar 4x3 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dinding dan lantai langgar terbuat dari kayu jati, dengan dua jendela di barat dan timur dan satu jendela di dinding Utara dan Selatan. Lantai langgar di atas ketinggian tanah setinggi sekitar 80 centimeter dengan ditopang enam penyangga pasangan batu bata.
Langgar kayu di kompleks makam Ronggowarsito di Palar, Trucuk, Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng |
Pengunjung yang masuk dari pintu depan dengan mudah akan menemukan langgar tersebut. Sebab letaknya di sisi selatan tepi jalan, bangunan serba kayu itu juga terlihat pengguna jalan.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Pemkab Klaten, Purwanto, menjelaskan langgar sudah hampir selesai dibangun. Model bangunan memang sama dengan langgar di pondok Tegalsari, Ponorogo.
"Iya betul itu replika surau. Model dan bentuknya serupa dengan langgar di pondok pesantren Tegalsari, Ponorogo," jelas Purwanto kepada detikJateng, Rabu (29/10/2025).
Menurut Purwanto, pemugaran dilakukan sudah sekitar satu bulan. Pembiayaan berasal dari dana CSR (corporate social responsiblity) dan APBN.
"Itu biaya dari CSR dan APBN Kementerian Kebudayaan.Untuk biaya kami kurang tahu karena untuk dana CSR sudah dilaksanakan rekanan provinsi, sedangkan yang APBN untuk pekerjaan lantai marmer RAB kurang lebih Rp 200 juta," terang Purwanto.
Pendamping juru kunci makam Ronggowarsito, Partono, mengatakan langgar sudah berdiri tapi belum diberi nama. Langgar nantinya bisa dimanfaatkan peziarah untuk salat.
"Bisa digunakan untuk salat Subuh, Duhur atau Asar saat ke sini. Memang diletakkan di kiri karena sisi kanan ada makam umum," kata Partono kepada detikJateng.
Terpisah, Ketua Pengelola Makam Ronggowarsito, Rakim mengatakan langgar belum diberi nama. Bangunan langgar hanya seperti itu.
"Ya hanya begitu. Langgar jaman dulu kan juga seperti itu, sederhana," kata Rakim kepada detikJateng.
Langgar kayu di kompleks makam Ronggowarsito di Palar, Trucuk, Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng |
Sebelumnya diberitakan, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut pihaknya tengah memugar kompleks Makam Ki Ronggowarsito di Dusun Kedon, Desa Palar, Kecamatan Trucuk, Klaten. Nantinya, di kompleks makam itu akan ada kembaran Langgar Tegalsari seperti di Jawa Timur.
"Jadi kita sedang memugar kompleks Makam Ronggowarsito. Kita harapkan nanti dalam satu-dua bulan ini bisa selesai karena Ronggowarsito ini adalah pujangga penutup Jawa," kata Fadli Zon saat ditemui di kompleks Candi Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Klaten, Kamis (23/10/2025).
Dengan dilakukan pemugaran itu, Fadli Zon menginginkan kompleks Makam Ronggowarsito nyaman bagi pengunjung. Selain itu, dia menyebut pihaknya juga membangun sebuah langgar yang mirip dengan tempat nyantri Ronggowarsito di sebuah pesantren di Tegalsari, Ponorogo, Jawa Timur.
"Termasuk juga kita buatkan langgar yang sama kembaran yang ada di Tegalsari, itu langgar yang dipakai Ronggowarsito di Pesantren (di) Tegalsari," sebutnya.
(apl/apu)













































