Hujan deras memicu banjir terjadi di berbagai titik di Semarang. Rel kereta api (KA) juga ikut tergenang hingga lokomotif diesel hidrolik diterjunkan.
Manager Humas KAI Daop IV Semarang, Franoto Wibowo mengatakan genangan air terjadi di antara Stasiun Tawang hingga Stasiun Alastua. Kenaikan air terjadi pada Selasa (28/10) pagi.
"Genangan air di jalur km 2+8/9 antara Stasiun Semarang Tawang dan Stasiun Alastua. Berdasarkan laporan petugas di lapangan, genangan air mulai meningkat sejak pukul 10.12 WIB. Hingga pukul 14.00 WIB, ketinggian air di jalur hulu tercatat mencapai 8,5 cm di atas kepala rel dan di jalur hilir mencapai 12 cm," kata Franoto dalam keterangannya, Selasa (28/10).
Franoto menerangkan petak jalan tersebut merupakan titik rawan banjir, sehingga pihaknya langsung menyiagakan personel di sana. Selain itu, lokomotif diesel hidrolik juga turut diterjunkan.
"KAI Daop 4 Semarang mengerahkan petugas untuk memantau secara intensif terhadap kondisi ketinggian air, stabilitas jalur, serta kondisi sistem drainase di sekitar rel serta mengoperasikan sarana lokomotif diesel hidrolik BB 304," ujar Franoto.
Lokomotif diesel BB 304 disebut memiliki konstruksi mesin dan sistem transmisi yang berbeda dengan lokomotif diesel elektrik. Hal ini menjadi keistimewaan lokomotif itu karena dapat menerjang banjir.
"Lokomotif diesel hidrolik BB 304 memiliki konstruksi mesin dan sistem transmisi yang memungkinkan untuk melintas pada jalur dengan genangan air hingga batas aman tertentu," jelas Franoto.
Adanya lokomotif diesel hidrolik ini membuat perjalanan kereta api masih bisa beroperasi. Namun tetap ada batas kecepatan yang ditetapkan oleh petugas.
"Dalam kondisi saat ini, seluruh perjalanan kereta api yang melintas antara Semarang Tawang-Alastua tetap dapat beroperasi menggunakan lokomotif diesel hidrolik BB 304, namun dengan pembatasan kecepatan maksimal 10 km per jam demi menjaga keselamatan perjalanan KA," ungkap Franoto.
Rangkaian pertama yang ditarik lokomotif ini adalah KA Argo Bromo Anggek yang sempat mengalami keterlambatan hingga lebih dari satu jam. Franoto juga menyampaikan permohonan maaf kepada para pengguna layanan transportasi ini.
"Kereta api pertama yang ditarik menggunakan Lokomotif Diesel Hidrolik BB 304 adalah KA 2 Argo Bromo Anggrek relasi Gambir-Surabaya Pasarturi. Keterlambatan 63 menit," kata Franoto.
"Kami KAI Daop IV Semarang mengucapkan permohonan maaf. Akibat dari kendala air tersebut, terjadi kelambatan yang membuat ketidaknyamanan kepada para pelanggan," pungkasnya.
Simak Video "Video Jalan Pantura Semarang-Demak Banjir, Motor Tak Bisa Lewat"
(aku/alg)