Gubernur Luthfi Sebut Kolam Retensi Bisa Jadi Solusi Atasi Banjir di Jateng

Gubernur Luthfi Sebut Kolam Retensi Bisa Jadi Solusi Atasi Banjir di Jateng

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 28 Okt 2025 16:07 WIB
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi di Soto Ayam Dargo Pak Wito, Kelurahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Selasa (28/10/2025).
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi di Soto Ayam Dargo Pak Wito, Kelurahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Selasa (28/10/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng.
Semarang -

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi buka suara terkait bencana banjir yang terjadi di Jateng, khususnya di Kota Semarang. Kolam retensi di Kota Semarang dan Kabupaten Demak disebut jadi salah satu upaya mengatasi banjir.

"Di wilayah Kota Semarang kita ada kolam retensi namanya Terboyo yang itu (luasnya) hampir 250 hektare (ha)," kata Luthfi di Kecamatan Semarang Selatan, Selasa (28/10/2025).

"Kolam resistensi kita buka tadi pagi, untuk kita keluarkan ke laut lewat Sungai Sriwulan.Secara tidak langsung kita efektifkan pompa-pompa, kita masukkan kolam retensi untuk wilayah Semarang," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, Kolam Retensi Sriwulan di Kabupaten Demak juga disebut menjadi salah satu solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir di Semarang-Demak.

ADVERTISEMENT

"Upaya-upaya ini kita lakukan secara komprehensif, secara tidak langsung akan mereduksi musim hujan yang terus-menerus. Ini sudah tujuh hari full musim hujan di wilayah kita, sehingga tanggap bencana kita manfaatkan," tuturnya.

Ia pun meminta masyarakat untuk bersabar dengan banjir yang saat ini melanda di Kota Semarang-Demak. Diketahui, wilayah Pantura sudah sepekan terakhir dikepung banjir.

"Pemerintah hadir, masyarakat (diminta) untuk bersabar dan ini harus kita lakukan secara bersama-sama secara konvensional. Itulah bentuk yang kita lakukan," kata dia.

Koordinasi lintas sektor juga telah dilakukan guna menangani bencana banjir di Jateng. Upaya itu, kata Luthfi, melibatkan kolaborasi pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota.

"Seluruh OPD kita sudah terjun, terintegrasi dengan pemerintah Kabupaten Semarang dan Kota Semarang dan Demak. Memastikan bantuan-bantuan yang menjadi dapur umum, dapur tepat sasaran," ungkapnya.

Pemerintah juga berupaya memastikan agar banjir tak mengganggu aktivitas masyarakat, mulai dari bekerja hingga bersekolah.

"Dinas Tenaga Kerja kita main, Dinas Pendidikan kita main, kita sinkronkan dengan Kabupaten Kota," ujarnya.




(apl/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads