- Kalender Hijriah 28 Oktober 2025 Menurut Pemerintah
- Kalender Hijriah 28 Oktober 2025 Menurut NU
- Kalender Hijriah 28 Oktober 2025 Menurut Muhammadiyah
- Keutamaan Senyum dalam Islam
- Manfaat Senyum dalam Dunia Medis 1. Meredakan Stres 2. Menurunkan Tekanan Darah 3. Meningkatkan Kinerja Sistem Imun Tubuh
Tanggal Hijriah dan Masehi menggunakan patokan yang berbeda untuk menentukan hari, yakni Bulan dan Matahari. Akibatnya, tanggal yang dihasilkan turut berlainan. Lalu, 28 Oktober 2025 bertepatan dengan tanggal berapa Hijriah?
Disadur dari buku Fikih Kontemporer tulisan Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi, ada beberapa metode penentuan awal bulan. Nabi Muhammad SAW mengajarkan cara rukyat alias melihat langsung. Bila langit tertutup sesuatu, seperti awan, Nabi SAW mengajarkan untuk menyempurnakan bulan berjalan menjadi 30 hari atau dikenal sebagai metode istikmal.
إِذَا رَأَيْتُمُ الْهِلَالَ فَصُومُوا وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَأَفْطِرُوا فَإِنْ ثُمَّ عَلَيْكُمْ فَصُومُوا ثَلَاثِينَ يَوْمًا .
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Apabila kalian melihat hilal maka berpuasalah dan apabila kalian melihatnya maka berhari rayalah. Dan apabila kalian terhalang maka sempurnakanlah tiga puluh hari." (HR Bukhari 4/106 dan Muslim no 1081)
Dalam perkembangannya, muncul metode hitungan (hisab) atau kombinasi rukyat-hisab. Cara penentuan awal bulan yang berbeda-beda membuat tanggal Hijriah mungkin berlainan.
Bagi umat Islam, mengetahui tanggal Hijriah yang tepat per hari adalah perkara penting. Bagaimana tidak, tanggalan yang dimunculkan pada masa Khalifah Umar bin Khattab tersebut adalah panduan dalam mengerjakan ibadah, seperti puasa.
Langsung saja, simak konversi tanggalnya untuk hari ini, Selasa, 28 Oktober 2025 menurut pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah via uraian berikut.
Kalender Hijriah 28 Oktober 2025 Menurut Pemerintah
Guna mengetahui tanggal Hijriah versi pemerintah, detikers dapat membuka Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang dirilis oleh Kementerian Agama. Dalam kalender itu, dijelaskan bahwa Rabiul Akhir 1447 H berakhir pada Rabu, 22 Oktober 2025.
Artinya, terhitung mulai Rabu (22/10) malam, 1 Jumadil Awal 1447 Hijriah dimulai. Hal ini disebabkan pergantian hari kalender Hijriah yang terjadi saat Matahari terbenam. Berbeda dengan kalender Masehi yang berganti hari saat pukul 00.00 tengah malam.
Atas dasar acuan itu, pemerintah mengonversi 28 Oktober 2025 menjadi 6 Jumadil Awal 1447 H.
Kalender Hijriah 28 Oktober 2025 Menurut NU
Dilansir Instagram @falakiyahnu, Lembaga Falakiyah PBNU telah merilis surat edaran mengenai penetapan awal bulan Jumadil Awal. Pengumuman dengan nomor: 102/PB.08/A.II.11.13/13/10/2025 itu menyebut Jumadil Awal 1447 H bermula pada Kamis Pon, 23 Oktober 2025 Masehi.
"Sebagai tindak lanjutnya maka awal bulan Jumadal Ula 1447 H bertepatan dengan Kamis Pon 23 Oktober 2025 M (mulai malam Kamis) atas dasar istikmal," bunyi surat yang disahkan kemarin, 21 Oktober 2025 itu.
Penggunaan metode istikmal atau penggenapan umur bulan menjadi 30 hari ini disebabkan tidak terlihatnya hilal di seluruh Indonesia. Alhasil, seperti sabda Nabi Muhammad SAW, umur bulan berjalan dijadikan 30 hari dan baru esoknya, masuk bulan baru.
Informasi serupa tertera dalam Almanak Tahun 2025 dari Lembaga Falakiyah PCNU Bojonegoro. Tertulis, "Posisi hilal belum memenuhi kriteria imkanurrukyah sehingga 1 Jumadal Ula 1447 H diprediksi jatuh pada hari Kamis Pon, 23 Oktober 2025 M."
Atas dasar informasi tersebut, NU menetapkan 28 Oktober 2025 sebagai 6 Jumadil Awal 1447 H.
Kalender Hijriah 28 Oktober 2025 Menurut Muhammadiyah
Mulai 1 Muharram 1447 H, Muhammadiyah aktif memakai Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) sebagai patokan. Kalender ini dimunculkan sebagai upaya menyatukan tanggalan umat Islam di seluruh belahan dunia.
Dilihat dari KHGT yang diunggah laman Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, 23 Oktober 2025 ditetapkan sebagai 1 Jumadil Awal 1447 H. Artinya, baik pemerintah, NU, maupun Muhammadiyah sama-sama memulai Jumadil Awal pada Kamis, 23 Oktober 2025.
Dengan demikian, Muhammadiyah menetapkan 28 Oktober 2025 sebagai 6 Jumadil Awal 1447 H.
Keutamaan Senyum dalam Islam
Sepintas lalu, senyum hanyalah ekspresi wajah yang menunjukkan kebahagiaan seseorang. Namun, tahukah kamu bahwa dalam Islam, senyum memiliki keutamaan tersendiri?
Dilansir laman NU Jawa Tengah, senyum bisa bernilai ibadah apabila dilakukan di hadapan orang lain. Hal ini didasarkan atas sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَة
Artinya: "Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah bagimu" (HR Tirmidzi no 1956, derajatnya shahih).
Oleh karena itu, mulai sekarang, detikers bisa membiasakan memasang wajah tersenyum kepada siapa pun yang ditemui. Selain berharap ridha Allah SWT, biasa senyum juga menunjukkan adab sopan-santun yang semestinya dimiliki setiap orang.
Rasulullah SAW dalam sabdanya yang lain juga melarang seorang muslim untuk meremehkan kebaikan, sekecil apa pun itu, termasuk senyum. Larangan ini diabadikan melalui hadits riwayat Muslim berikut:
لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ
Artinya: "Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya dengan bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri". (HR Muslim no 2626)
Manfaat Senyum dalam Dunia Medis
Diringkas dari Verywell Mind, senyum ternyata juga punya sederet manfaat ditinjau dengan kacamata kesehatan. Berikut tiga di antaranya:
1. Meredakan Stres
Senyum mampu membantu mengurangi stres yang sedang mendera. Efek ini bisa didapat, bahkan ketika detikers hanya tersenyum palsu. Senyum akan membantumu mencegah terlihat lelah, lesu, dan letih.
2. Menurunkan Tekanan Darah
Senyum, atau tertawa secara lebih khusus, ditengarai menyebabkan relaksasi otot dan menurunkan tekanan darah. Hal ini didukung penelitian yang menyimpulkan bahwa terapi tawa dapat membantu pasien mengurangi ketergantungan terhadap obat jantung.
3. Meningkatkan Kinerja Sistem Imun Tubuh
Saat tersenyum, tubuh akan merasa lebih rileks sehingga meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh. Efek rileks ini didapat akibat aktivasi sistem saraf parasimpatis yang mengatur pelepasan hormon dan antibodi usus.
Demikian informasi lengkap mengenai kalender Hijriah hari ini 28 Oktober 2025 dan keutamaan senyum dalam Islam yang perlu detikers ketahui. Semoga bermanfaat!
(sto/apl)











































