6 Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan dan Rasa Takut Berlebihan

6 Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan dan Rasa Takut Berlebihan

Anindya Milagsita - detikJateng
Sabtu, 06 Sep 2025 13:43 WIB
Seorang perempuan mengalami gangguan kecemasan dan rasa takut berlebihan
Orang yang mengalami gangguan kecemasan dan rasa takut berlebihan. (Foto: Joice Kelly/Unsplash)
Solo -

Saat ini sebagian orang telah lebih menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental mereka, termasuk menaruh perhatian terhadap gangguan kecemasan dan rasa takut berlebihan. Sebagai referensi, mari temukan paparan mengenai cara mengatasi gangguan kecemasan dan rasa takut berlebihan.

Perasaan cemas sebenarnya menjadi sebuah situasi yang wajar dialami oleh setiap orang. Biasanya rasa cemas bisa muncul karena alasan tertentu dan akan hilang dengan sendirinya. Namun demikian, pada kondisi tertentu rasa cemas bisa saja berlangsung secara berlebih dan cukup membuat orang yang mengalaminya merasa tak nyaman.

Untuk itu, muncul sebuah istilah yang disebut sebagai gangguan kecemasan. Tak hanya sebatas gangguan kecemasan saja, ada juga orang yang memiliki rasa takut berlebihan yang salah satu faktornya dikarenakan rasa cemas tadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, bagaimana ya cara mengatasi gangguan kecemasan dan takut berlebihan? Simak ulasannya berikut ini, ya.

ADVERTISEMENT

Apa Itu Gangguan Kecemasan?

Sebelum mengetahui cara mengatasinya, mari terlebih dahulu kita mengenal tentang istilah gangguan kecemasan itu sendiri. Mengutip dari buku 'Buku Ajar Psikogeriatri' karya Dr dr Saidah Syamsuddin, SpKJ, dkk., kecemasan dan ketakutan merupakan hal yang berkaitan erat satu sama lain. Bahkan dua kondisi tersebut bisa terjadi secara bersamaan.

Sering kali tingkat ketakutan atau kecemasan tidak terlepas dari respons emosional terhadap bahaya nyata maupun sesuatu yang dirasakan oleh seseorang. Gangguan kecemasan merupakan jenis gangguan mental yang muncul akibat interaksi kompleks, baik itu terkait faktor genetik maupun lingkungan yang terbentuk di sekitar individu.

Lebih lanjut, di dalam buku karya Rika Sarfika, dkk., berjudul 'Pendidikan Kesehatan Jiwa Berbasis Machine Learning Remaja Smart dan Care Karakter Germas (Generasi Emas) 2024', gangguan kecemasan bisa dibilang sebagai rasa cemas yang tidak sehat dan mengarah pada gangguan mental. Hal ini terkadang ditandai dengan perasaan cemas yang muncul secara berlebihan, sulit untuk dikontrol, hingga cukup mengganggu aktivitas sehari-hari.

Meskipun penyebab gangguan kecemasan belum bisa diketahui secara pasti, tapi ada salah satu faktor yang diyakini sebagai pemicunya. Sebagian ahli menyebut gangguan kecemasan disebabkan oleh adanya gangguan di bagian fungsi otak yang mengatur rasa takut dan emosi.

Gangguan kecemasan juga akan ditandai dengan berbagai gejala, mulai dari yang ringan sampai berat. Misalnya saja perasaan gelisah, sulit berkonsentrasi, terus-menerus merasa khawatir, mengalami gangguan tidur, jantung yang berdebar, gemetar, berkeringat, panik, hingga ketakutan.

6 Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan dan Rasa Takut Berlebihan

Lantas, bagaimana ya cara mengatasi gangguan kecemasan dan rasa takut berlebihan? Untuk diketahui, cara terbaik mengatasi gangguan mental tersebut adalah dengan menemui dokter atau profesional yang berpengalaman di bidangnya. Dengan berkonsultasi kepada ahlinya diharapkan dapat memahami secara lebih jelas tentang pemicu yang mampu membuat gejala gangguan kecemasan muncul sekaligus mengerti langkah terbaik yang bisa dilakukan sesuai diagnosis.

Namun demikian, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala kecemasan atau rasa takut yang muncul. Dihimpun dari buku 'Mengenal Gangguan Mental: Pemahaman dan Penanganan untuk Kesehatan Mental yang Lebih Baik' oleh Sekolah Rasa, 'Kesehatan Mental Mengelola Stres, Cemas, dan Meningkatkan Kesejahteraan Emosional' oleh Randi Catono Putro, hingga laman Healthline.

1. Berolahraga dengan Rutin

Siapa sangka kalau ternyata olahraga tidak hanya membuat tubuh menjadi bugar, tapi juga menjadi alternatif dalam mengurangi kecemasan. Olahraga dapat membantu seseorang untuk mengurangi ketegangan otot di dalam tubuhnya. Inilah yang membuat sebagian orang mungkin menyadari setelah selesai melakukan olahraga biasanya akan melakukan gerakan cooling down atau pendinginan.

Hal tersebut dimaksudkan agar otot-otot menjadi lebih rileks setelah diajak untuk aktif bergerak. Bukan hanya itu saja, olahraga juga ternyata mampu merangsang pelepasan hormon endorfin. Sebagai informasi, endorfin disebut sebagai hormon kebahagiaan. Mengapa?

Alasannya karena hormon ini bertindak sebagai neurotransmiter di otak, yaitu zat yang mampu memberikan fasilitas komunikasi antar sel saraf. Dengan adanya rangsangan endorfin di dalam tubuh seseorang, maka dapat meningkatkan suasana hati yang bisa dibilang membuat seseorang merasa bahagia.

2. Melakukan Teknik Pernapasan

Ada begitu banyak teknik pernapasan yang bisa dipraktikkan dalam keseharian. Dikatakan teknik pernapasan dapat dipilih sebagai sarana yang cukup efektif dalam mengurangi kecemasan yang dirasakan. Cobalah untuk melakukan teknik pernapasan secara teratur.

Dengan begitu, sistem saraf akan mengurangi respons yang berkaitan dengan kecemasan. Teknik ini bisa dilakukan dengan menghirup udara perlahan-lahan melalui hidung. Lalu menahan napas sejenak sebelum melepaskannya. Kalau sudah, keluarkan napas secara perlahan-lahan dari mulut.

Bagi sebagian orang teknik pernapasan mampu meredakan kecemasan yang dirasakan. Bahkan teknik ini bisa membuat tubuh lebih rileks dan pernapasan lebih teratur.

3. Menekan Pikiran Negatif

Tanpa disadari kecemasan yang muncul justru berasal dari pikiran diri sendiri. Terutama pikiran-pikiran negatif yang menguasai, sehingga memicu adanya ketakutan maupun kekhawatiran tertentu.

Tidak sedikit orang yang mungkin akan menjadi cemas atau gelisah saat memikirkan suatu hal. Termasuk memikirkan kemungkinan-kemungkinan maupun pikiran buruk lainnya. Hal inilah yang tanpa disadari menjadi penyumbang bagi rasa cemas itu muncul.

Untuk mengatasinya, seseorang perlu menekan pikiran negatif tadi yang bisa dilakukan dengan banyak cara. Misalnya saja menuangkan keresahan yang dirasakan ke dalam bentuk tulisan, membaca buku, melakukan meditasi, dan berbagai tindakan lain yang mampu membuat tubuh lebih rileks sekaligus terhindar dari pikiran negatif.

4. Lakukan Self-Talk

Self-talk mungkin masih terdengar sebagai istilah asing bagi sebagian orang. Padahal hal ini sering kali dilakukan tanpa disadari. Seperti namanya, self-talk atau berbicara kepada diri sendiri menjadi tindakan yang sebenarnya sering kali dilakukan dalam keseharian.

Namun demikian, adakalanya berbicara dengan diri sendiri dilakukan secara spontan tentang berbagai hal yang muncul di sekitar. Pada kondisi menekan gangguan kecemasan atau ketakutan berlebih, self-talk dilakukan secara berfokus dan memusatkan perhatian.

Seseorang dapat melakukan teknik ini dengan cara berbicara kepada diri sendiri tentang pikiran yang muncul. Seperti yang telah disinggung sebelumnya kecemasan muncul karena pikiran yang sebenarnya tidak diperlukan. Nah, saat melakukan self-talk ini cobalah untuk bertanya pada diri sendiri tentang fakta atau asumsi apa yang tersimpan di dalam pikiran, sehingga membuatnya justru menghasilkan pikiran negatif.

5. Menulis Jurnal

Menulis sebenarnya menjadi kegiatan yang sudah tidak asing lagi bagi setiap orang. Ini dikarenakan sejak berada di bangku sekolah, kegiatan menulis sering dilakukan. Alih-alih menulis untuk kepentingan belajar, menulis jurnal adalah kegiatan yang jauh berbeda.

Sebuah studi kecil yang dilakukan pada tahun 2018 menemukan, seseorang yang menulis jurnal secara teratur dan didasari oleh emosi yang tengah dirasakan dapat membantu mengurangi kecemasan, perasaan tertekan, hingga depresi.

Ini dikarenakan setiap individu dapat menuliskan segala hal yang muncul di dalam benak maupun hatinya dengan sebebas-bebasnya. Cobalah menuangkan kondisi yang dialami hari ini dan lakukan lagi esok hari hingga seterusnya. Dengan begitu, diharapkan perasaan menjadi jauh lebih baik dan seseorang bisa mengevaluasi perubahan suasana hati yang berlangsung dari hari ke hari. Umumnya, catatan ini dapat berguna pada saat sesi konsultasi kepada psikologi atau psikiater.

6. Mencari Dukungan Sosial

Bagi siapa saja yang mengalami gangguan kecemasan atau ketakutan berlebihan tentu merasakan adanya ketidaknyamanan dengan hal tersebut. Alih-alih menghadapinya sendirian, cobalah melibatkan orang lain. Tidak hanya bertemu dengan dokter atau ahli di bidang kesehatan mental, mencari dukungan sosial juga tak kalah penting untuk dilakukan.

Dukungan sosial bisa berwujud banyak hal. Mulai dari berbicara dengan orang-orang dipercaya atau hanya sekadar bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Dengan mencari dukungan sosial diharapkan bisa meredakan gejala dari gangguan kecemasan yang dirasakan.

Dukungan yang diberikan oleh orang-orang terdekat juga diharapkan bisa menguatkan mereka yang mengalami kondisi ini. Oleh sebab itu, cobalah pertimbangkan agar bertemu dengan orang yang benar-benar bisa dipercaya dan membuat nyaman dalam berbagi sesuatu yang dirasakan.

Itulah tadi rangkuman penjelasan mengenai cara mengatasi gangguan kecemasan dan rasa takut berlebihan. Semoga informasi ini membantu.




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads