Hati-hati Ada Longsor di Jalan Raya Simo - Klego Boyolali

Hati-hati Ada Longsor di Jalan Raya Simo - Klego Boyolali

Jarmaji - detikJateng
Senin, 27 Okt 2025 22:39 WIB
Lokasi longsor dipasang water barrier.
Lokasi longsor dipasang water barrier. (Foto: Dok. Dishub Boyolali)
Boyolali -

Hujan deras dan disertai angin kencang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Boyolali sore hari tadi. Mengakibatkan terjadinya sejumlah bencana salah satunya longsor di daerah Kecamatan Simo.

Informasi yang dihimpun detikJateng, hujan sore hari tadi melanda sebagian wilayah Kabupaten Boyolali. Hujan deras disertai angin kencang terjadi antara lain di wilayah Kecamatan Andong dan Klego.

"Iya, angin kencang sore tadi," kata Gunawan, warga Andong, Boyolali kepada detikJateng Senin (27/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari video maupun foto-foto yang beredar di jejaring sosial, pohon tumbang menimpa rumah warga dan mushola. Mengakibatkan atap rumah mengalami kerusakan.

Selain itu, dilaporkan pula, hujan deras mengakibatkan tanah longsor di Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali. Jalan raya Simo - Klego, longsor di wilayah Gunung Madu. Bahkan, tanah longsor itu menggerus bahu jalan.

ADVERTISEMENT

Dinas Perhubungan Boyolali langsung mendatangi lokasi kejadian setelah mendapat laporan adanya tanah longsor yang menggerus bahu jalan itu. Dishub Boyolali mengambil langkah cepat dengan memasang water barrier di lokasi longsor. Water barrier itu untuk memagari lokasi longsor guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan yang bisa menimpa pengguna jalan.

Kabid Pengujian dan Rekayasa Kendaraan Dishub Boyolali, Heri Subagyo mengatakan panjang tanah longsor sekitar 12 meter. Ada 12 water barrier yang di pasang di lokasi longsor.

"Kendaraan roda empat masih bisa melintas, tapi harus bergantian (dengan kendaraan dari lawan arah). Hanya satu lajur (yang bisa dilalui)," jelasnya.

Sementara itu Kalakhar BPBD Boyolali, Suratno, dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian bencana alam itu. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Boyolali sudah turun ke lokasi untuk melakukan asesmen dampak kejadian.

"Baru diinventarisir (dampak kerusakan)," kata Suratno.




(aap/aap)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads