Belasan warga mengungsi buntut longsornya bukit batu kapur di area tambang semen di Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas. Kemarin, longsoran batu itu menerjang tiga rumah warga sekitar.
Plt Kepala Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Andi Risdianto mengatakan dari kejadian ini, ada belasan warga yang diungsikan. Mereka sudah tidak bisa lagi tinggal di kediamannya.
"Alhamdulillah seluruh korban dalam kondisi selamat dan saat ini kami amankan, kami evakuasi di pengungsian ini di rumah warga. Totalnya ada 11 jiwa dari empat keluarga," terangnya.
BPBD juga mendata sedikitnya ada enam rumah warga yang terancam. Rumah ini berada di sekitar lokasi terdampak.
"Totalnya itu ada enam rumah yang terancam," jelasnya.
Untuk sementara, upaya penanganan dari BPBD Banyumas adalah penyelamatan warga sekitar. Selain itu material longsor juga akan dibersihkan menggunakan alat berat.
"Upaya yang pertama soal penyelamatan korban, berikutnya adalah pembersihan material longsor dengan ekskavator," ungkapnya.
Andi menyebut relokasi terhadap warga terdampak masih dalam pembahasan. Saat ini korban terdampak sudah diberi bantuan kebutuhan dasar.
"Untuk kebutuhan relokasi kami lihat memang perlu dan kami juga siap dari BPBD Kabupaten Banyumas untuk merelokasi ataupun nanti merekonstruksi dampak daripada jalan yang tertimpa longsor akan kami siapkan," ujarnya.
Saat ini menurutnya, longsor masih berpotensi terjadi di sekitar lokasi. Hal ini setelah dilihat dari kajian di lokasi sekitar tambang semen.
"Potensi longsor susulan secara sederhana terlihat masih ada, namun nanti lebih akuratnya adalah hasil kajian daripada tim teknis tim reaksi cepat penanggulangan bencana BPBD Kabupaten Banyumas," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, tebing batu kapur di kawasan tambang pabrik semen di Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, dilaporkan longsor pada Minggu (26/10) sore. Akibatnya, tiga rumah warga di sekitar lokasi mengalami kerusakan.
Simak Video "Video: Pemudik Asal Kebumen Meninggal Dunia saat Menuju Jakarta"
(dil/ahr)