Kisah Warga Banyumas Lolos dari Longsor Batu Kapur berkat Antar Anak Jajan

Kisah Warga Banyumas Lolos dari Longsor Batu Kapur berkat Antar Anak Jajan

Anang Firmansyah - detikJateng
Senin, 27 Okt 2025 11:39 WIB
Material longsor batu kapur yang menimbun rumah milik Aris di Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Senin (27/10/2025).
Material longsor batu kapur yang menimbun rumah milik Aris di Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Senin (27/10/2025). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng.
Banyumas -

Satu keluarga di Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas selamat dari longsor batu kapur yang menerjang rumahnya. Saat longsor terjadi, sekeluarga itu tengah mengantar sang anak jajan di warung.

Adalah keluarga Aris (31) yang lolos dari maut longsor mengerikan tersebut. Saat itu, Aris sedang keluar ke warung bersama istri dan dua anaknya. Tapi kemudian ia dihubungi tetangga kalau rumahnya tertimbun longsor.

"Waktu kejadian saya tidak di rumah, saya pergi, kosong. Kalau saya di rumah tidak tahu seperti apa. Saya lagi ke warung lagi beli jajan untuk anak. Saya tahu ada longsor ditelepon sama keluarga. Terus saya ditanya di rumah atau tidak," kata Aris saat ditemui detikJateng, Senin (27/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum kejadian, Aris mengatakan tidak ada tanda-tanda bakal longsor. Namun sehari sebelumnya saat peristiwa hujan ada sedikit material yang longsor di atas tebing.

ADVERTISEMENT

"Itu tidak ada tanda-tanda sebelumnya. Kemarin pas hujan sudah sempat longsor sedikit," terangnya.

Ia mengaku khawatir dengan kondisi yang seperti ini. Sebab aktivitas pertambangan batu kapur di atas tebing menggunakan alat berat.

"Sebenarnya sih sudah khawatir, takut longsor. Karena di sana pakai alat berat kedengaran suaranya sampai sini," jelasnya.

Dari kejadian ini, rumahnya hilang tertimbun longsor. Ia belum menghitung berapa jumlah kerugian yang dialami. Hanya saja benda berharga miliknya ikut tertimbun.

"Yang hilang rumah saya, terus itu depan saya sama sebelahnya juga kena. Tiga rumah yang kena," ungkapnya.

"Semua harta benda saya tertimbun longsor. Kaya HP, emas, kulkas semua yang di rumah. Ndilalah sepeda motor kemarin saya bawa kan. Kerugiannya belum bisa dihitung," lanjut dia.

Aris menduga longsor dipicu karena aktifitas tambang batu kapur oleh pertambangan semen.

"Ini kemungkinan pertambangan yang SOP nya tidak jelas," pungkasnya.

Sementara itu, Samsudin (51), korban lainnya mengaku saat peristiwa longsor ini dirinya tengah beribadah salat Asar di kamar depan. Tiba-tiba ada teriakkan warga dari luar rumah.

"Saya di dalam rumah sini, abis salat Asar. Waktu kejadian itu banyak orang teriak-teriak di luar, terus saya keluar dari bawah. Langsung lari semua ada 5 orang lewat pintu belakang," katanya.

Atas kejadian ini, ia mengalami trauma. Samsudin meminta agar rumahnya bisa direlokasi menghindari adanya longsor susulan.

"Saya sudah nggak mau di sini. Karena takut kalau ada longsor susulan. Belum ada gambaran mau pindah kemana cuma sudah tidak berani," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa insiden batu kapur longsor terjadi di area kawasan tambang pabrik semen Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas. Dalam peristiwa ini tiga rumah rusak karena tertimpa material.

Salah satu warga terdampak, Erwin (45), mengatakan detik-detik kejadian ini terjadi sekitar pukul 17.15 WIB. Saat itu dirinya tengah berada di dalam rumah.

"Posisi saya di rumah, anak istri saya lagi mandi. Saya kemarin lari ke depan, tapi ndilalah batu yang kecil-kecil di atas kepala saya bersembunyi di teras bawah," kata dia saat ditemui detikJateng, Senin (27/10).

Menurut dia, saat kejadian terdengar bunyi gemuruh. Saat itu kondisinya sedang tidak hujan.

"Itu material tertimpa pohon, patah kena batu terus bunyi klatak-klatak terus longsor bunyi gemuruh gitu. Kondisi lagi tidak hujan, kalau kemarinnya dua hari lalu sempat hujan terus sempat longsor sedikit bagian atas," terangnya.




(apl/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads